Memiliki sikap waspada Citra Diri Wanita Tokoh K’tut Tantri dalam Aspek Psikis

tetap tegar dan meneruskan perjuangan. K’tut Tantri tidak ingin terbawa perasaan sedih yang akan mengakibatkannya terpuruk dan tidak ingin membuat arwah Anak Agung Nura sedih melihatnya. Ia akan membaktikan perjuangannya untuk arwah Anak Agung Nura. Karena hal ini, K’tut Tantri tidak sanggup untuk membuka atau membaca surat Anak Agung Nura yang dititipkan pada Pito. Hal ini menunjukkan bahwa, K’tut Tantri tidak ingin terbawa perasaan sedih karena orang yang disayanginya telah mati, sehingga mengakibatkannya tidak bisa tetap tinggal di Indonesia. Sifat kewanitaan K’tut Tantri muncul, namun ditutupi dengan sikap yang tegar, sehingga ia tetap berusaha untuk kuat menerima kenyataan itu.

3.1.2.11 Pandai menyiasati situasi

Wanita ningrat itu sangat menaruh perhatian terhadap K’tut Tantri yang bisa meramalkan nasib seseorang. K’tut Tantri ditugaskan untuk membuat ramalan palsu tentang wanita nigrat itu. Pertama kali bertemu wanita ningrat itu, ia berusaha meyakinkan wanita ningrat itu mengenai kartu-kartu yang dimilikinya dan dibuat sendiri. Hal ini terdeskripsikan dalam kutipan berikut: 94 Aku sengaja bersikap enggan. Kartuku bukan kartu biasa-biasa saja, kataku. Masa terkutung seorang diri dalam penjara memberi peluang bagiku untuk mengenali diriku sendiri, dan kartuku merupakan bagian dari perkembangan kejiwaanku, alat bagiku untuk memasuki alam yang lebih tinggi. Kukatakan bahwa kartuku hanya bisa meramalkan nasib orang lain, apabila orang itu dengan diriku ada getaran simpatik yang harmonis. Menurut perasaanku ia simpatik, tetapi tidak banyak orang yang bisa memahami hal itu hlm. 258. Kutipan di atas mendeskripsikan tantang K’tut Tantri yang berusaha untuk membuat wanita ningrat itu percaya. Ia berusaha untuk meyakinkan dengan cara yang dimilikinya. Membuat cerita yang seolah-olah benar adanya. Hal ini ditunjukkan dalam kutipan di atas yang menjelaskan bahwa, kartunya hanya dapat meramal jika orang lain merasa simpatik. Selain meyakinkan tentang ramalan kartu, K’tut Tantri juga berusaha meyakinkan tentang rencana mereka yang tidak akan berhasil jika tidak ada nama-nama yang terlibat di dalam rencana itu. Hal ini terdeskripsikan dalam kutipan berikut: 95 Kalau begini saja, rasanya tidak bisa, kataku. Ini takkan meyakinkan bagi pemerintah Amerika. Tak ada artinya sama sekali, kalau tidak disertakan dengan jelas siapa saja yang ikut didalamnya. Supaya rencana ini mengandung bobot yang bisa diterima, perlu ditulis nama para perwira tentara yang bisa diandalkan, begitu pula susunan pasukan-pasukan yang mereka bawahi. Hanya dengan cara begitu pihak Amerika nanti bisa menentukan apakah ini merupakan gerakan serius yang patut didukung, atau hanya akksi kecil-kecilan saja yang tidak punya harapan bisa berhasil. Mereka menginginkan fakta-fakta hlm. 263. Kutipan di atas mendeskripsikan K’tut Tantri yang dengan tegas berusaha meyakinkan mereka. Ia begitu keras berusaha agar perkataanya dipercaya tanpa menumbulkan curiga. Kutipan di atas juga mendeskripsikan mengenai K’tut Tantri yang berusaha mendapatkan informasi lebih banyak dari mereka. Untuk menutupi kesedihan K’tut Tantri, ia mengelilingi daerah-daerah untuk menghilangkan rasa sedih sekaligus belajar tawakal pada rakyat Indonesia. Hal ini dilakukan K’tut Tantri untuk menghilangkan rasa sedih yang menyelimuti hatinya saat itu. Hal ini terdeskripsikan dalam kutipan berikut: