Rumusan Masalah Tujuan Penelitian

Tahap penyituasian adalah tahap yang berisi tentang pelukisan dan pengenalan situasi latar dan tokoh cerita. Tahap ini merupakan tahap pembuka cerita, pemberi informasi awal, dan lain-lain yang terutama berfungsi untuk melandasi cerita yang dikisahkan pada tahap berikutnya Nurgiyantoro, 2007:149. Tahap pemunculan konflik adalah tahap awal munculnya masalah dan peristiwa yang menimbulkan terjadinya konflik. Konflik itu sendiri akan berkembang atau dikembangkan menjadi konflik-konflik pada tahap berikutnya. Pemunculan konflik pada tahap ini akan berkesinambungan dengan konflik- konflik pada tahap berikutnya Nurgiyantoro, 2007:149. Tahap peningkatan konflik akan memicu terjadinya konflik-konflik yang semakin menegangkan dan intensitasnya semakin ditingkatkan. Peristiwa dramatik yang menjadi inti cerita semakin mencekam dan menegangkan. Konflik yang terjadi meliputi, internal, eksternal, ataupun keduanya Nurgiyantoro, 2007:149. Tahap klimaks adalah tahap ketika konflik atau pertentangan-pertentangan ditimpakan kepada para tokoh cerita mencapai titik intensitas puncak. Klimaks sebuah cerita akan dialami tokoh utama yang berperan sebagai pelaku dan terjadinya komflik utama. Sebuah fiksi yang panjang mungkin saja memiliki lebih dari satu klimaks Nurgiyantoro, 2007:150. Tahap penyelesaian muncul ketika konflik yang telah mencapai klimaks diberi penyelesaian, ketegangan dikendorkan. Konflik-konflik lain juga diberi jalan keluar untuk penyelesaian jika ada, seperti sub-sub konflik atau konflik- konflik tambahan Nurgiyantoro, 2007:150.

1.6.2 Sosiologi Sastra

Sosiologi mempelajari masyarakat dalam keseluruhannya, bukan suatu segi khusus masyarakat. Terutama berhubungan dengan studi tentang interaksi dan interelasi antar manusia. Sosiologi sastra dengan sendirinya mempelajari masyarakat dan mempelajari sifat hubungan antar anggota masyarakat sastra Sumarjo, 1979:11. Sosiologi sastra merupakan suatu ilmu interdisipliner antara sosiologi dengan ilmu sastra Wiyatmi, 2006:30. Sosiologi sastra mempelajari kaya sastra dari aspek teori dan fenomena sastra dan sekitarnya. Aspek-aspeknya meliputi norma-norma dan kecenderungan-kecenderungan dalam karya sastra, sedangkan ruang lingkupnya adalah karya sastra dan kehidupan sosial. Sosiologi sastra adalah studi ilmiah dan objektif mengenai manusia dalam masyarakat, studi mengenai lembaga-lembaga dan proses-proses sosial Swingewood via Faruk, 2005:1. Menurut pendekatan sosiologi sastra, karya sastra dilihat hubungannya dengan kenyataan sejauh mana karya sastra itu mencerminkan kenyataan. Kenyataan di sini mengandung arti yang cukup luas, yaitu segala sesuatu yang berada di luar karya sastra dan yang diacu oleh karya sastra. Metode sosiologi sastra berdasarkan prinsip bahwa karya sastra merupakan refleksi masyarakat pada zaman karya sastra itu ditulis, yaitu masyarakat yang