54
Keterangan: D
= daya pembeda butir soal BA
= banyaknya kelompok atas yang menjawab betul JA
= banyaknya subyek kelompok atas BB
= banyaknya subyek kelompok bawah yang menjawab betul JB
= banyaknya subyek kelompok bawah Suharsimi Arikunto, 2015: 177
Hasil perhitungan daya pembeda akan dicocokkan dengan kriteria daya pembeda. Hal ini akan memberikan hasil apakah butir soal layak atau
tidak layak. Lebih lengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 8. Kriteria daya pembeda butir soal dapat dilihat pada Tabel 10.
Tabel 10. Kriteria Daya Pembeda Butir Soal
Nilai Kategori
Keterangan
D ≥ 0,40 Sangat Baik
Diterima 0,3
0 ≤ D ≤ 0,39 Baik
Perlu peningkatan 0,2
0 ≤ D ≤ 0,29 Cukup
Perlu perbaikan D ≤ 0,19
Tidak Baik Dibuang
Suharsimi Arikunto, 2015: 178 Perhitungan daya beda pada soal tes dengan bantuan Microsoft Office
Excel 2007 menunjukkan bahwa soal berkategori cukup ada 3 soal, 10 soal tidak baik dan dilakukan revisi, 6 soal masuk dalam kriteria baik dan 1 soal
berkategori sangat baik.
2. Uji Validitas
Validitas merupakan hasil penelitian dimana terdapat persamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang
diteliti. Validitas yang diuji pada penelitian ini adalah validitas isi dan validitas
55
konstruk. Validitas isi dan konstruk digunakan untuk menguji instrumen tes dan observasi.
Peneliti menggunakan expert judgement untuk menganalisis instrumen ini. Expert judgement merupakan validasi berdasarkan pendapat para ahli di
bidangnya. Para ahli yang dimaksud pada penelitian ini adalah tiga dosen dari Jurusan Pendidikan Teknik Elektro UNY.
Berdasarkan uji validitas, instrumen tes hasil belajar dinyatakan valid dan dapat digunakan untuk penelitian dengan spesifikasi layak digunakan dengan
perbaikan. Instrumen checklist afeksi siswa dinyatakan valid dengan perbaikan dan aspek psikomotorik dapat digunakan untuk penilaian aspek psikomotorik
siswa.
3. Reliabilitas Instrumen
Reliabilitas dapat diartikan sebagai konsistensi atau stabilitas suatu data. Dalam hal ini suatu data dinyatakan relibel jika data yang sama dihasilkan dari
dua peneliti atau lebih yang berbeda, atau peneliti yang sama dengan waktu penelitian yang berbeda menghasilkan data yang sama, atau bisa dengan cara
membelah sekelompok data menjadi dua dan menghasilkan data yang sama. Pada penelitian ini menggunakan teknik belah dua split half yang dianalisis
menggunakan rumus Spearman Brown sebagai berikut:
Eko Putro Widoyoko, 2009: 150 Keterangan:
r
i
= reliabilitas internal r
b
= korelasi product moment antar belahan data
56
Butir soal instrumen yang akan diuji relialibilitasnya dibelah menjadi dua antar butir soal ganjil dengan butir soal genap yang kemudian dikorelasikan
dengan rumus korelasi product moment antara skor total ganjil dengan skor total genap. Selanjutnya koefisien korelasi yang didapat dimasukkan kedalam rumus
Spearman Brown untuk menghitung nilai relialibilitasnya. Uji reliabilitas instrumen tes ini dilakukan dengan bantuan IBM SPSS 20,0 dimana tingkat
reliabilitas instrumen pada aspek kognitif dikategorikan sedang. Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 8. Nilai reliabilitas mengacu terhadap
pedoman tingkatan reliabilitas instrumen pada Tabel 11 berikut: Tabel 11. Pedoman Tingkat Realibilitas Instrumen
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199
Sangat rendah 0,20
– 0,399 Rendah
0,40 – 0,599
Sedang 0.60
– 0.799 Tinggi
0,80 – 1,00
Sangat Tinggi Sugiyono, 2015: 257
I. Validitas Internal dan Eksternal
1. Validitas Internal
Validitas internal merupakan validitas yang berkaitan dengan sejauhmana hubungan sebab akibat antara variabel bebas dan variabel terikat yang ditemukan
dalam penelitian ini. Desain eksperimen non-equipvalent control group design di dalamnya harus memenuhi validitas internal menurut Emzir 2013: 71-78,
diantaranya sebagai berikut: