Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

PT Bank XXXX Medan adalah salah satu perusahaan yang bergerak di bidang jasa yang salah satu tugasnya adalah melayani masyarakat umum yang ingin menabung, atau menginvestasikan uang di Bank tersebut. Dalam hal melayani masyarakat umum, setiap karyawan dituntut untuk selalu ramah tamah kepada setiap pengunjung yang datang ke Bank tersebut. Hal ini dapat terlaksana apabila terdapat suatu sistem iklim kerja atau Quality of Work Life yang baik. QWL adalah program yang mencakup cara untuk meningkatkan kualitas kehidupan dengan menciptakan karyawanan yang lebih baik . Pada dasarnya, terdapat dua persepsi pengertian quality of work life QWL. Persepsi pertama menyatakan bahwa QWL merupakan serangkaian kondisi objektif perusahaan. Persepsi kedua, dari karyawan, menyatakan bahwa mereka memerlukan rasa aman, nyaman, dan dapat tumbuh serta berkembang sebagai makhluk hidup. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kualitas kehidupan kerja adalah lingkungan kerja yang kondusif di tempat kerja dapat mendukung dan meningkatkan kepuasan kerja karyawan, dengan mengupayakan agar para karyawan memperoleh penghargaan, keamanan kerja, dan memberi kesempatan untuk berkembang. Program kualitas kehidupan kerja dimaksudkan agar dilakukan perbaikan terus menerus untuk membangkitkan semangat kerja, misalnya dengan memberi kesempatan yang lebih baik dalam berpartisipasi, tantangan, harapan, kesejahteraan, dan lingkungan kerja yang lebih menjanjikan. Faktor restruktuirisasi kerja mencakup pemberian kesempatan bagi pekerja untuk mendapatkan pekerjaan yang tertantang job enrichment dan kesempatan yang lebih luas untuk pengembangan diri. Dari hasil abservasi awal diidentifikasi faktor restrukturisasi kerja ini belum sepenuhnya diterapkan secara optimal di PT Bank XXXX Medan, para karyawan diberi tugas yang monoton, padahal para pekerja yang didominasi para ahli dalam bidang keuangan diyakini sangat berambisi dapat terus mengembangkan keahlian dan karier mereka. Faktor partisipasi berupa keinginan keterlibatan atau partisipasi karyawan dalam proses pembuatan berbagai keputusan organisasional secara proporsional, tetapi tidak berarti semua karyawan harus dilibatkan dalam pembuatan semua kebijakan. Faktor sistem imbalan diyakini merupakan suatu hal yang sangat penting karena semua pekerja membutuhkan imbalan yang dapat menutup kebutuhan pribadi dan keluarganya, sehingga diduga faktor sistem imbalan ini dominan mempengaruhi semangat kerja di PT Bank XXXX Medan. Untuk ini perlu diteliti apakah masalah sistem imbalan ini sudah dikelola dengan baik, adil dan wajar. Faktor lingkungan kerja yang dirasakan oleh karyawan adalah terlalu sempitnya ruangan kerja yaitu sebesar 324 m 2 yang tidak sebanding dengan luas area gedung sebesar 1.079 m 2 . Dengan kondisi lingkungan kerja yang kurang nyaman dan sempit tersebut karyawan merasa kurang bersemangat dalam menjalankan tugasnya. Perusahaan yang kurang memperhatikan faktor kualitas kehidupan kerja sepertinya akan sulit mendapatkan atau mempertahankan pekerja yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan, bahkan akan sulit membangkitkan semangat kerja dari pekerja yang sudah ada. Dan lebih dari itu akan menghadapi kondisi perpindahan pekerja labour turnovers karena mereka lebih memilih untuk bekerja di tempat atau perusahaan lain yang menerapkan berbagai faktor kualitas kehidupan kerja yang lebih menjanjikan Jurnal QWL tahun 2009. Semangat kerja hanya dapat ditumbuhkan apabila iklim kerja menarik minat pekerja yang dibutuhkan, betah dan bersedia mengerahkan segala kemampuannya dalam bekerja. Kualitas kehidupan kerja itu sendiri terdiri dari banyak faktor, diantaranya faktor restrukturisasi kerja, partisipasi, sistem imbalan, dan lingkungan kerja. Permasalahan inilah yang mendorong penulis untuk mengambil topik penelitian: Analisis Pengaruh Quality of Work Life terhadap semangat kerja di PT Bank XXXX Medan. Mengingat faktor restrukturisasi kerja, partisipasi, sistem imbalan, dan lingkungan kerja merupakan variabel bebas dari Quality of Work Life dan semangat kerja sebagai variabel terikat, maka dalam penelitian ini dilihat apakah ada pengaruh signifikan faktor Quality of Work Life yang terdiri dari restrukturisasi kerja, partisipasi, sistem imbalan, dan lingkungan kerja secara bersama-sama terhadap semangat kerja di PT Bank XXXX Medan Analisis regresi berganda dimaksudkan untuk mengetahui keterkaitan antara variabel restrukturisasi kerja, partisipasi, sistem imbalan, lingkungan kerja dan semangat kerja karyawan.

1.2. Rumusan Masalah