berkembang, berprestasi, berpartisipasi, aspek imbalan dan kenyamanan lingkungan kerja.
Sebaliknya program Quality of Work Life dimaksudkan agar dilakukan perbaikan terus menerus untuk membangkitkan semangat kerja, misalnya dengan
memberi kesempatan yang lebih baik dalam berpartisipasi, tantangan, harapan, kesejahteraan, dan lingkungan kerja yang lebih menjanjikan.
Program Quality of Work Life mendapat respon positif pada saat sekarang ini karena dipandang sebagai suatu cara yang berpengaruh positif terhadap
semangat kerja yang bermuara pada pningkatan kinerja perusahaan sekaligus peningkatan kesejahteraan dan kehidupan sosial karyawan.
3.1.6. Hubungan Semangat Kerja dengan Kinerja
8
Menurut Simamora 1995 beliau berpendapat bahwa kinerja merupakan suatu pencapaian persyaratan karyawanan tertentu yang akhirnya secara langsung
dapat tercermin dari keluaran yang dihasilkan. Menurut Noe 1994 menyatakan bahwa kinerja karyawan sebagai suatu tujuan akhir dan merupakan cara seorang
top manajemen untuk memastikan bahwa aktivitas karyawan dan output yang dihasilkan sama dengan tujuan organisasi.
Kinerja karyawan dapat disebut juga dengan produktifitas kerja ataupun prestasi kerja yang merupakan aspek penting dalam usaha peningkatan kinerja
perusahaan. Kinerja perusahaan sangat bergantung pada kinerja karyawan sebagai pelaku kegiatan, dan kinerja karyawan tersebut dipengaruhi oleh semangat kerja.
8
Rivai, Veithzal, Performance Appraisal Jakarta: Rajagrafindo Persada, 2005, hal 16.
Dalam hal ini semangat kerja karyawan baik secara individu maupun kelompok mempengaruhi kinerja atau produktifitas perusahaan. Manajemen perusahaan
perlu mengelola masalah semangat kerja ini agar organisasi mampu meraih kinerja yang baik, anara lain dengan menciptakan sistem peningkatan semangat
kerja melalui penilaian kinerja. Oleh karena itu penilaian terhadap kinerja karyawan prlu dilakukan. Penilaian kinerja pada saat sekarang ini sangat
kompetitif yang merupakan salah satu kegiatan utama bagi perusahaan dalam upaya meningkatkan semangat kerja karyawan yang bermuara kepada
peningkatan kinerja perusahaan. Menurut Brush 2007, semangat kerja morale adalah perasaan seorang
individu seseorang terhaap karyawanan dan organisasinya. Mengukur semangat kerja berarti mengukur sikap atau perilaku yang cenderung kualitatif berupa
indikasi. Misalnya, indikasi turunnya semangat kerja yang dapat dilihat dari tolak ukur sebagai berikut:
a. Turunnya produktifitas kerja atau kinerja b. Tingkat absensi yang tinggi
c. Labour turnover yang tinggi d. Tingkat kerusakan bahan yang tinggi
e. Kegelisahan di setiap unit kerja f. Pihak karyawan yang sering menuntu
g. Sering mogok kerja Semangat kerja merupakan daya dorong bagi seseorang untuk berkinerja,
sehingga dapat juga dikatakan bahwa kinerja merupakan turunan langsung dari