Kesimpulan Model Pengelolaan Kawasan Permukiman Berkelanjutan Di Pinggiran Kota Metropolitan Jabodetabek

kerjasama antar pemerintah daerah, koordinasi dalam pengelolaan kawasan, ketersediaan rencana tata ruang, pelaksanaan dan pengendalian tata ruang. Penyusunan atribut dimensi dan penilaian terhadap atribut-atribut pada setiap dimensi dilakukan berdasarkan studi literatur, kondisi lapangan saat ini dan konsultasi pakar dimana secara keseluruhan terdapat 38 atribut yang terdiri atas 10 atribut dimensi ekologi, 10 atribut dimensi sosial, 9 atribut dimensi ekonomi dan 8 atribut dimensi institusi Tabel 18 dan Lampiran 10.

6.2.4 Metode dan Tahapan Analisis

Analisis status keberlanjutan kawasan permukiman di wilayah penelitian dilakukan dengan metode Multi Dimensional Scaling MDS dengan menggunakan perangkat lunak Rapfish Rapid appraisal for fisheries yang dikembangkan oleh Rapfish Group Fisheries Center University of British Columbia, Kanada Fauzi dan Anna 2005. Teknik MDS yang digunakan pada penelitian ini merupakan hasil modifikasi dari rapfish yang diberi nama Rapid Appraisal Urban Fringe Settlement Rap-urbanfringesett. Selanjutnya analisis yang menyertai MDS adalah analisis ketidakpastian montecarlo dan analisis sensitivitas leverage. Analisis Montecarlo merupakan analisis untuk menduga pengaruh galat error acak dalam proses analisis yang dilakukan pada selang kepercayaan 95 . Hasil analisis disebut indeks Montecarlo. Apabila perbedaan antara indeks Montecarlo dengan indeks MDS kecil mengindikasikan bahwa 1 kesalahan pembuatan skor dalam setiap atribut relatif kecil, 2 variasi pemberian skor akibat perbedaan opini relatif kecil, 3 proses analisis stabil, dan 4 kesalahan pemasukan data dan data yang hilang dapat dihindari. Tahapan analisis yang dilakukan adalah sebagai berikut: a. Memeriksa berbagai atribut pada setiap dimensi melalui kajian pustaka, wawancara dan pengamatan lapangan. b. Membuat skoring sesuai atribut dan acuan yang dipakai berdasarkan atas hasil kajian pustaka, data yang tersedia dan ketentuan rentang skor dengan teknik MDS untuk menentukan posisi relatif terhadap ordinasi good dan bad. Dalam penelitian ini rentang skor dipilih antara 0 – 3, skor 0 adalah buruk bad dan 3 adalah baik good, seperti disajikan pada Lampiran 10. Tabel 18 Atribut dimensi keberlanjutan kawasan permukiman No Dimensi Keberlanjutan Atribut I. Dimensi Ekologi 1. Kepadatan penduduk 2. Kepadatan Bangunan 3. Luas lahan terbangun 4. Laju perkembangan lahan terbangun 5. Kondisi Drainase dan sanitasi lingkungan 6. Kondisi kemacetan lalu lintas 7. Ketersediaan Air Bersih 8. Pengelolaan persampahan 9. Ketersediaan ruang terbuka hijau 10. Kondisi jaringan aksesibilitas II Dimensi Sosial 1. Laju pertumbuhan penduduk 2. Tingkat pendidikan penduduk 3. Tingkat keamanankriminalitas 4. Tingkat pelayanan kesehatan 5. Tingkat pelayanan pendidikan 6. Tingkat pelayanan fasilitas sosial 7. Konflik sosial 8. Partisipasi masyarakat dalam mengelola sampah 9. Persepsi masyarakat terhadap lingkungan hidup 10. Pemberdayaan masyarakat bidang LH III Dimensi Ekonomi 1. Jumlah penduduk miskin 2. Jumlah penduduk di sektor pertanian 3. Jumlah penduduk di sektor perdagangan dan jasa 4. Ketersediaan angkutan umum 5. Akses ke pusat kegiatan 6. Luas lahan dapat dikembangkan utk permukiman 7. Ketersediaan jaringan infrastruktur 8. Peningkatan PAD 9. Nilai ekonomi lahan IV Dimensi Institusi 1. Kerjasama antar pemerintah daerah 2. Koordinasi di bidang lingkungan hidup 3. Koordinasi bidang penyediaan sarana prasarana 4. Ketersediaan RTRW 5. Ketersediaan rencana rinci 6. Ketersediaan peraturan zonasi 7. Penerapan sanksi dalam pelanggaran tata ruang 8. Ketersediaan mekanisme perizinan c. Analisis dengan teknik MDS terhadap atribut yang telah diberi skor menggunakan perangkat lunak Rap-urbanfringesett untuk menentukan