beberapa stakeholder terkait. Struktur rantai pasokan TBS yang terjadi pada PTPN III PKS Rambutan dapat dilihat pada Gambar 5.1.
Keterangan: =
Aliran Produk =
Aliran Uang =
Aliran Informasi
Gambar 5.1 Struktur Rantai Pasok TBS PKS Rambutan
5.3.1 Kantor Pusat PTPN III dan Distrik Manager
Kantor Pusat PTPN III sebagai pengendali utama segala kebijakan secara umum terkait dengan rantai pasokan TBS di PKS Rambutan, hal-hal terkait dengan
rencana kerja tahunan, operasional dan komunikasi-komunikasi yang efektif secara umum antar bagian pusat dengan bagian operasional. Sebagai pengendali utama,
terkait kebijakan pembelian TBS dari Pihak III atau masyarakat juga harus Distrik
Manager
Distrik Manager
Distrik Manager
Distrik Manager
Distrik Manager
Kantor Pusat PTPN III
Pemasok Kebun
Sendiri Pengangkutan
TBS PKS
Rambutan Konsumen
Pengangku tan CPO
Pemasok TBS Rakyat
Universitas Sumatera Utara
dikoordinasikan dengan bagian Distrik Manager dan Kantor Pusat. Proses untuk mengajukan pembelian TBS dari Pihak III juga harus didukung oleh data-data yang
akurat, terkait kapasitas pabrik, potensi dari kebun dan hal-hal pendukung lainnya. Pengiriman hasil produksi CPO juga ditentukan di kantor pusat termasuk juga
kontrak kerjasama pengangkutan hasil produksi.
5.3.2 Pemasok TBS Kebun Seinduk
Kebun seinduk yaitu kebun milik PTPN III sendiri yang berada di wilayah Distrik Serdang I dan Distrik Serdang II. Wilayah Distrik Serdang I terdiri dari
Kebun Gunung Pamela, Kebun Gunung Monako, Kebun Silau Dunia dan Kebun Gunung Para, sedangkan Distrik Serdang II terdiri dari Kebun Rambutan, Kebun
Tanah Raja, Kebun Sarang Giting dan Kebun Sei Putih. Kebun pemasok tersebut diatas merupakan pelaku rantai yang melakukan
kegiatan budidaya kelapa sawit penghasil TBS, mulai dari pembibitan, pemeliharaan, serta proses panen. Kebun pemasok ini merupakan awal dari rantai pasokan tandan
buah segar pada PTPN III. Dalam rantai pasokan, kebun memegang peranan krusial dalam menghasilkan produk dengan kualitas dan kuantitas yang baik. Dengan
melaksankan manajemen budidaya yang baik sesuai dengan kaidah pengelolaan budidaya kelapa sawit. Dengan menganut sistem manajemen terbaik yaitu ISO 9000
manajemen mutu dan ISO 14000 mengenai lingkungan dan SMK3 akan menghasilkan suatu produk TBS yang sesuai dengan persyaratan mutu. Sistem
pengangkutan TBS sebagian besar menggunakan angkutan Pihak III dimana
Universitas Sumatera Utara
merupakan pihak luar dari institusi PTPN III. Pola kerja samanya diikat dalam kontrak kerja pengangkutan sesuai dengan kapasitas kebun masing-masing. Kontrak
kerja dibuat berdasarkan rencana kerja panen selama setahun yang tercantun dalam RKAP tahunan perusahaan dan RKAP kebun setempat. Berdasarkan RKAP tersebut
akan diketahui berapa jumlah total TBS dari masing-masing kebun sehingga dapat dihitung jumlah armada pengangkutan yang dibutuhkan. Kebun dalam hal ini hanya
sebagai pihak pemasok TBS namun demikian kebun berkewajiban untuk mengantarkan semua produksi TBS menuju ke pabrik. Dengan bekerja sama dengan
pihak pengangkutan untuk mengantarkan produksinya. Administrasi terkait kontrak kerja pengangkutan dilakukan di dikantor pusat PTPN III sehingga perlu koordinasi
yang tepat.
5.3.3 Pemasok TBS Pihak III Rakyat