Analisis Kadar Air Metode Oven AOAC 1995 Analisis Kadar Abu Metode Pengabuan Kering AOAC 1995 Analisis Kadar Protein Metode Mikro-Kjeldahl AOAC 960.52

membentuk untaian sohun. Untaian sohun yang terbentuk kemudian dikeringkan pada oven udara bersuhu 60 C selama ± 60 menit sehingga menghasilkan sohun kering. Sohun kering yang telah diperoleh kemudian kembali dianalisis yang meliputi analisis kadar air, analisis waktu pemasakan, cooking loss, berat rehidrasi, analisis tekstur menggunakan texture analyzer, dan analisis warna. Proses pembuatan sohun ganyong dapat dilihat pada Gambar 10 . Gambar 10. Diagram alir pembuatan sohun ganyong Modifikasi Metode Chansari et al. 2005

C. METODE ANALISIS

1. Analisis Proksimat

a. Analisis Kadar Air Metode Oven AOAC 1995

Cawan aluminium kosong dikeringkan dalam oven selama 15 menit dan didinginkan dalam desikator selama ±10 menit. Sebanyak 5 gram 150 g pati + 97.5 ml air 1:6.5 bv + 0.2 STPP + 1BTP Steaming selama 15 menit pada suhu ± 85 C Proses ekstrusi screw dengan diameter 2 mm Pengeringan T = 70 C selama ± 60 menit Sohun kering pati dimasukkan ke dalam cawan kering yang telah ditimbang sebelumnya. Cawan yang telah berisi sampel kemudian dimasukkan ke dalam oven 100 - 105 C selama 6 jam. Cawan yang berisi sampel kering dikeluarkan dari oven dan dimasukkan ke dalam desikator untuk didingikan kemudian ditimbang. Pengeringan dilakukan kembali sampai diperoleh berat konstan perubahan berat tidak lebih dari 0.0003 gram. Kadar air dihitung berdasarkan kehilangan berat yaitu selisih berat awal dengan berat akhir. 100 X contoh awal berat contoh akhir berat contoh awal berat air Kadar  

b. Analisis Kadar Abu Metode Pengabuan Kering AOAC 1995

Cawan porselen kosong dikeringkan dalam oven kemudian didinginkan dalam desikator. Sebanyak 3-5 gram sampel ditimbang dan dimasukkan ke dalam cawan kemudian dibakar di atas pembakar sampai tidak berasap. Sampel yang berada di dalam cawan porselen kemudian diabukan di dalam tanur bersuhu 400-600 C selama 4- 6 jam sampai abu berwarna putih dan beratnya konstan. Setelah mencapai berat konstan, cawan yang berisi sampel dimasukkan ke dalam desikator dan ditimbang. 100 X contoh berat abu berat abu Kadar 

c. Analisis Kadar Protein Metode Mikro-Kjeldahl AOAC 960.52

dengan Modifikasi Sebanyak 0.1 - 0.25 gram contoh ditimbang kemudian dimasukan ke dalam labu Kjeldahl, lalu ditambahkan 1.0 + 0.1 gram K 2 SO 4 , 40 + 10 mg HgO, dan 2.0 + 0.1 ml H 2 SO 4 . Setelah itu contoh dididihkandidestruksi selama 1 - 1.5 jam sampai cairan jernih. Sampel didinginkan, lalu dipindahkan ke dalam alat destilasi. Labu Kjeldahl dicuci dengan air 5 - 6 kali dengan 1 - 2 ml air. Air cuciannnya dimasukan kedalam alat destilasi dan ditambahkan 8 - 10 ml larutan NaOH-Na 2 S 2 O 3 . Di bawah kondensor diletakan Erlenmeyer yang berisi 5 ml larutan H 3 BO 3 3 dan 3 tetes indikator campuran 2 bagian metil merah 0.2 dalam alkohol dan 1 bagian metilen biru 0.2 dalam alkohol. Ujung tabung kondensor harus terendam dalam larutan H 3 BO 3 kemudian isi Erlemeyer diencerkan sampai 50 ml. Setelah itu dilakukan titrasi dengan HCl 0.02 N yang telah distandarisasi. Titrasi dihentikan sampai terjadi perubahan warna menjadi abu-abu. Hal yang sama dilakukan pula terhadap blanko. N = X 100 Protein = N x faktor koreksi

d. Analisis Kadar Lemak Metode Ekstraksi Soxhlet AOAC 1995