akan diberi gaya kompresi sebanyak dua kali sehingga diperoleh informasi mengenai parameter tekstur sohun yaitu kekerasan hardness,
kelengketan gumminess, daya kohesif cohesisveness, daya adhesive adhesiveness, dan daya kunyah chewiness. Pada pengujian kekuatan
tensil sohun, kondisi yang digunakan adalah test type tension, pre test speed 2 mms, test speed 3 mms, return speed 4.5 mms.
e. Warna dengan Chromameter Hutcing 1999
Pengukuran warna dilakukan dengan Minolta Chroma Meters CR- 310. Sebelum digunakan, chromameter harus dikalibrasi. Kalibrasi
menggunakan plat putih dengan nilai Y=92.89, x=0.3178, dan y=0.3338. Pengukuran warna dilakukan dengan cara sampel diletakkan pada cawan
petri dengan alas putih sampai mi terisi penuh dan rapat dalam cawan petri. Kemudian dilakukan pemotretan menggunakan chromameter.
Pengukuran menghasilkan nilai L, a, dan b. Pengukuran juga dilakukan
terhadap nilai ⁰ hue.
⁰ hue = tan
-1
ba Sistem warna yang digunakan adalah sistem warna Hunter. Sisten
warna Hunter Lab memiliki tiga atribut yaitu L, a, dan b. Nilai L
menunjukkan kecerahan sampel, memiliki skala dari 0 sampai dengan 100 di mana 0 menyatakan sampel sangat gelap dan 100 menyatakan
sampel sangat cerah. Nilai a menunjukkan derajat merah atau hijau sampel. Nilai a positif menunjukkan warna merah dan nilai a negatif
menunjukkan warna hijau. Nilai a memiliki skala sari -80 sampai dengan 100. Nilai b menunjukkan derajat kuning atau biru. Nilai b posotif
menunjukkan warna kuning dan nilai b negatif menunjukkan waran biru. Nilai b memiliki skala dari -70 sampai dengan 70.
f. Uji Organoleptik Sohun
Analisis organoleptik yang dilakukan terdiri dari dua jenis pengujian yaitu uji rating hedonik dan uji ranking hedonik. Kedua uji ini dilakukan
pada sohun ganyong yang telah direhidrasi. Dalam penyajiannya tidak ditambahkan bumbu peyedap atau carrier, hanya dilakukan proses
rehidrasi sehingga diperoleh sohun yang siap dikonsumsi. Uji rating hedonik dilakukan dengan menggunakan tiga formula dengan lima
kriteria pengujian yaitu warna, kekerasan, kelengketan, kekenyalan, dan kesan keseluruhan over all. Skor penilaian yang digunakan berada pada
kisaran 1-7 dengan skor 1 menyatakan rasa sangat tidak suka dan skor 7 yang menyatakan rasa sangat suka.
Uji ranking hedonik dilakukan dengan menggunakan tiga formula dengan satu kriteris pengujian yaitu kesan secara kesuluruhan over all.
Pada uji ranking hedonik dilakukan penilaian dengan cara mengurutkan sampel berdasarkan tingkat kesukaan terhadap kesan kesuluruhan over
all. Skor pada uji ranking berkisar antara 1-3, sesuai dengan jumlah sampel yang diujikan. Skor 1 menyatakan bahwa sampel sangat disukai,
sedangkan skor 3 menyatakan sampel paling sedikit disukai. Pada kedua pengujian ini digunakan 30 panelis tidak terlatih. Kuesioner untuk kedua
pengujian dapat dilihat pada Lampiran 19 dan Lampiran 20.
4. Analisis Statistik