Jawa Barat Keuntungan Usahatani Jagung di Jawa Timur dan Jawa Barat 1.

sebesar 14.92 persen per tahun. Dengan demikian, keuntungan usahatani jagung juga meningkat sebesar 11.67 persen per tahun. Penerimaan usahatani jagung meningkat dari Rp 278 328 per hektar pada tahun 1985 menjadi Rp 12 098 100 per hektar pada tahun 2009, sedangkan biaya usahatani jagung meningkat dari Rp 128 282 per hektar pada tahun 1985 menjadi Rp 7 493 420 per hektar pada tahun 2009. Sementara keuntungan usahatani jagung meningkat dari Rp 150 046 per hektar pada tahun 1985 menjadi sebesar Rp 4 604 680 per hektar pada tahun 2009. Peningkatan keuntungan usahatani jagung di Jawa Barat juga lebih dominan disebabkan oleh kenaikan harga jagung 9.95 persen per tahun, mengingat peningkatan produktivitas relatif lebih kecil 4.92 persen per tahun. Padahal untuk dapat mencukupi kebutuhan terutama untuk bahan baku pakan dan industri pangan diperlukan peningkatan produktivitas yang lebih tinggi. Sementara itu, hasil penelitian Julin, et.al., 2005 bahwa usahatani jagung dilahan sawah seperti di Lampung memberikan keuntungan sebesar 2.07 juta rupiah per hektar, di Sumatera Utara keuntungan usahatani sebesar 3.25 juta rupiah per hektar dan di Jawa Timur mencapai 2.36 juta per hektar. 5.6. Infrastruktur Pengembangan Komoditas Jagung : Pengeluaran Riset dan Pengembangan Jagung serta Infrastruktur Jalan

5.6.1 Pengeluaran Riset dan Pengembangan Jagung Pemerintah

Pengeluaran riset dan pengembangan jagung dalam penelitian ini merupakan pengeluaran untuk kegiatan riset atau penelitian dan pengembanga jagung yang dilakukan oleh instansi pemerintah khususnya pada Balai Penelitian Serealia, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Kementerian Pertanian. Pengeluaran riset dan pengembangan untuk jagung pada tahun 1985 mencapai 818.95 juta rupiah, kemudian meningkat menjadi 2.59 milyar rupiah pada tahun 1998 dan selanjutnya meningkat menjadi 11.77 milyar rupiah pada tahun 2009. Rata-rata peningkatan pengeluaran riset jagung periode 1985-2009 mencapai 12.07 persen per tahun Tabel 10 . Tabel 9. Penerimaan, Biaya dan Keuntungan Usahatani Jagung di Provinsi Jawa Barat, Tahun 1985-2009 RpHa Tahun Penerimaan Total Biaya Keuntungan 1985 278328 128282 150046 1986 347164 151058 196106 1987 357010 99085 257925 1988 390883 201569 189314 1989 440202 211555 228647 1990 481480 248342 233138 1991 686318 284533 401785 1992 626990 258376 368614 1993 683361 239444 443917 1994 687991 223551 464440 1995 923312 288572 634740 1996 1348276 317527 1030749 1997 1640625 408600 1232025 1998 1757115 654027 1103088 1999 2405217 791127 1614090 2000 2932385 1054639 1877746 2001 3678532 1335845 2342687 2002 4890720 1638814 3251906 2003 5027925 2143316 2884609 2004 5817185 2359584 3457601 2005 6823620 2831425 3992195 2006 7476010 4028560 3447450 2007 8405100 5038122 3366978 2008 10282736 5875648 4407088 2009 12098100 7493420 4604680 rata-rata 3219463 1532201 1687263 Perkembangan thn 1985-1998 13.84 10.15 15.81 1998-2000 24.85 24.04 25.29 1998-2009 14.57 19.78 9.51 1985-2009 13.22 14.92 11.67 Sumber: Struktur Ongkos Usahatani Jagung BPS, 1985-2009; Pusdatin- Kementan, 2005-2007; dan Dinas Pertanian Tanaman Pangan Jawa Barat, 2001-2009