Usia Petani Karakteristik Petani Responden
ialah pada saat tanaman berumur 1 tahun, dimana ketika itu kandungan minyak pada akar dalam keadaan optimal. Pemanenan akar wangi dilakukan dengan cara
mencangkul tanah disekitar tanaman lalu mencabut seluruh akar. Daun akar wangi dapat dibuang atau dimanfaatkan menjadi kompos, sedangkan bonggolnya dapat
dijadikan bibit untuk penanaman selanjutnya. Setelah dipanen, akar dikeringkan hingga kadar air turun. Pada kegiatan pemanenan, terdapat istilah borongan.
Borongan adalah penggunaan tenaga kerja pada kegiatan pemanenan akar wangi dengan biaya Rp 50 000 untuk setiap kuintal hasil panen yang diperoleh.
Seluruh kegiatan budidaya akar wangi mulai dari pengolahan lahan hingga pemanenan membutuhkan tenaga kerja. Secara umum, tenaga kerja yang
digunakan dalam usahatani terdiri dari tenaga kerja dalam keluarga TKDK dan tenaga kerja luar keluarga TKLK. Untuk aktifitas usahatani seperti pengolahan
lahan, penanaman, penyaingan I, pemupukan dan penyiangan II dihitung berdasarkan jumlah hari orang kerja HOK yaitu sebesar 8 jam per harinya.
Pemberian upah TKLK bagi laki-laki sebesar Rp 48 000 dan bagi wanita sebesar Rp 32 000. Sedangkan aktifitas pemanenan dan pengangkutan dilakukan dengan
sistem borongan, dengan upah sebesar Rp 50 000 per kuintal akar wangi. Penggunaan tenaga kerja pada akar wangi dapat dilihat pada Tabel 12 berikut.
Tabel 12 Penggunaan tenaga kerja pada usahatani akar wangi di Kecaamatan Samarang
Kegiatan TKDK
TKLK Rata-rata HOKha
Rata-rata HOKha 1. Pengolahan lahan
5.11 38.53
2. Penanaman 4.84
18.86 3. Penyiangan I
5.30 15.56
4. Pemupukan 5.32
15.38 5. Penyiangan II
5.30 15.38
6. Pemanenan -
- Total
25.87 103.70
Sumber: Data primer diolah 2014
Berdasarkan data yang telah dipaparkan pada tabel, dapat dilihat bahwa penggunaan tenaga kerja luar keluarga TKLK jauh lebih besar dibandingkan
penggunaan tenaga kerja dalam keluarga TKDK. Hal tersebut dikarenakan, usahatani akar wangi mulai dari pengolahan lahan sampai penyiangan II
membutuhkan banyak tenaga kerja yang tidak dapat dipenuhi hanya dari TKDK saja. Sedangkan untuk aktifitas pemanenan dan pengangkutan tidak disertakan
pada tabel karena perhitungannya tidak berdasarkan jumlah HOK, tetapi berdasarkan sistem borongan.
Untuk memperoleh hasil produksi akar wangi dengan mutu baik, budidaya yang dilakukan petani seharusnya baik pula, sesuai dengan budidaya akar wangi
yang baik atau Good Agricultural Practices GAP. Dalam penelitian ini, dilakukan perbandingan terhadap budidaya usahatani akar wangi yang baik
dengan budidaya usahatani yang dilakukan di tempat penelitian. Tujuannya yaitu untuk melihat budidaya usahatani akar wangi yang dilakukan petani di Kecamatan
Samarang sesuai dengan Good Agricultural Practices atau tidak, karena budidaya yang kurang sesuai dapat menurunkan mutu dan jumlah akar wangi yang
dihasilkan. Panduan Good Agricultural Practices mengikuti teori menurut Santoso 1993 yang dijelaskan pada Tabel 13 berikut.
Tabel 13 Perbedaan teknik budidaya Good Agricultural Practices dengan tempat penelitian
Teknik Budidaya Good Agriculture Practices
Tempat Penelitian Pengolahan Lahan
Pada tahap ini, tanah cangkulan diberi pupuk kandang sebanyak ±
1 kg tiap lubang dan dilakukan satu bulan sebelum tanam
Petani tidak memberikan pupuk
Penanaman Penanaman dilakukan pada awal
musim hujan Penanaman juga dilakukan
pada awal musim hujan Penyulaman
Dilakukan pada saat tanaman berumur 2-3 minggu
Tidak dilakukan petani Penyiangan
Dilakukan pada saat tanaman berumur 3 bulan
Dilakukan 2 kali pada saat tanaman berumur 3 dan 7
bulan Pembubunan
Dilakukan untuk
mencegah tanaman akar wangi tergenang air
Tidak dilakukan petani Pemupukan
Dilakukan 2 kali pada saat tanaman berumur 3 dan 9 bulan
Dilakukan 1 kali pada saat tanaman berumur 6 bulan
Pemangkasan Dilakukan pada saat tanaman
berumur ±6 bulan Dilakukan
pada saat
penyiangan II yaitu pada saat tanaman berumur 7
bulan Pengendalian Hama Menyemprotkan
insektisida untuk mencegah ancaman hama
sejenis ulat yang menyerang akar Tidak dilakukan petani
Pemanenan Saat panen terbaik tanaman akar
wangi berumur 1,5-2 tahun Pemanenan dilakukan tidak
lebih dari 1 tahun karena dapat
mengurangi kandungan minyak pada
akar Sumber: Data primer diolah 2014