Metode Pengambilan Contoh Analisis Pendapatan dan Kelayakan Usaha Akar Wangi di Kecamatan Samarang Kabupaten Garut

3. Skenario C yaitu pada pelaku penyuling, petani-penyuling, petani- penyuling-pengumpul terjadi peningkatan harga input yaitu bahan bakar sebesar 5 dan biaya lain dianggap tetap. 4. Skenario D yaitu pada pelaku penyuling, petani-penyuling, petani- penyuling-pengumpul terjadi penurunan harga jual minyak akar wangi sebesar 5 dan biaya lain dianggap tetap. 5. Skenario E merupakan gabungan dari skenario 2 dan skenario 3 yaitu pada pelaku penyuling, petani-penyuling, petani-penyuling- pengumpul terjadi peningkatan harga input yaitu bahan bakar sebesar 5, penurunan harga jual minyak akar wangi sebesar 5 dan biaya lain dianggap tetap. 6. Skenario F yaitu pada pelaku penyuling, petani-penyuling, petani- penyuling-pengumpul terjadi peningkatan kapasitas penggunaan bahan baku per tahun sebesar 10 dan biaya lain dianggap tetap. 7. Skenario pada pelaku G yaitu pada pelaku petani-penyuling- pengumpul-pengekspor terjadi peningkatan biaya ekspor sebesar 5 dan biaya lain dianggap tetap. Adapun asumsi yang digunakan dalam analisis finansial adalah sebagai berikut : 1. Umur usaha berdasarkan umur teknis investasi mesin penyulingan minyak akar wangi yaitu 10 tahun, dimulai tahun 2013 dan seterusnya. 2. Analisis cash flow dimulai dari T yang merupakan tahun dimana pelaku usaha melakukan persiapan seperti mendirikan bangunan dan membeli peralatan penyulingan. 3. Proses penyulingan dilakukan selama 8 bulan dalam setahun, dengan banyaknya penyulingan 30 kali dalam satu bulan. 4. Nilai discount factor adalah 11.75 didasarkan pada kredit mikro BRI dan diasumsikan sama hingga akhir bisnis. V GAMBARAN UMUM

5.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Kabupaten Garut merupakan salah satu kabupaten terbesar yang terletak di Provinsi Jawa Barat. Salah satu kecamatan yang ada di kabupaten Garut yaitu kecamatan Samarang. Kecamatan Samarang memiliki luas wilayah 3 568.7 hektar dengan jenis penggunaan antara lain perkampungan sebesar 251 hektar, persawahan sebesar 1 574 hektar, lahan basahkolam sebesar 42 hektar, kebunladang sebesar 1 392 hektar, saran pemerintahan sebesar 3.42 hektar, hutan sebesar 233 hektar, serta penggunaan lainnya sebesar 0.47 hektar. Secara administratif Kecamatan Samarang memiliki batas wilayah sebagai berikut: - Sebelah utara : Kecamatan Tarogong Kaler - Sebelah timur : Kecamatan Tarogong Kidul - Sebelah selatan : Kecamatan Pasirwangi dan Bayongbong - Sebelah Barat : Kecamatan Ibun Kabupaten Bandung Kecamatan Samarang terletak dibagian tengah wilayah Kabupaten Garut ±10 km ke arah barat dari pusat pemerintahan. Letak geografis kecamatan Samarang yang cukup strategis mempengaruhi perkembangan kecamatan Samarang yang terus tumbuh dan mengalami perubahan yang cukup signifikan. Kecamatan Samarang meliputi sebanyak 13 Desakelurahan yang terbagi dalam 31 Dusun, 196 Kampung, 114 Rukun Warga RWRK dan sebanyak 401 Rukun Tetangga RT dan 127 posyandu.. Jumlah penduduk Kecamatan Samarang sampai dengan bulan Juni 2014 sebanyak 79 132 jiwa, dengan jumlah penduduk laki-laki sebesar 39 949 jiwa dan perempuan sebesar 39 183 jiwa. Jumlah kepala keluarga sebesar 23 915 KK dan banyaknya jiwa atau anggota per rumahtangga antara 3 tiga sampai 4 empat orang. Dengan memiliki luas wilayah sekitar 3 568.7 hektar menjadikan setiap hektarnya rata-rata didiami sebanyak 22.17 jiwa dengan sebaran yang tidak merata pada setiap desanya.