Menilai Kriteria Goodness of Fit

Tabel 20. Hasil Uji Multikolinearitas Model Tolerance VIF Kesimpulan 1 Kualitas Informasi 0,923 1,084 Tidak terjadi Multikolinearitas Penggunaan E-Learning 0,923 1,084 Tidak terjadi Multikolinearitas Variabel Dependent: Motivasi Belajar 2 Kualitas Informasi 0,813 1,230 Tidak terjadi Multikolinearitas Penggunaan E-Learning 0,874 1,144 Tidak terjadi Multikolinearitas Motivasi Belajar 0,794 1,260 Tidak terjadi Multikolinearitas Variabel Dependent: Prestasi Belajar Sumber: Data Primer Diolah, 2016

3. Analisis data

a. Menilai Kriteria Goodness of Fit

1 Uji Offending Estimate Uji Offending Estimate dilakukan untuk melihat ada tidaknya Offending Estimate yaitu estimasi koefisien baik dalam model struktural maupun model pengukuran yang lainnya di atas batas yang dapat diterima. Apabila terjadi Offending Estimate maka peneliti harus menghilangkannya terlebih dahulu sebelum penilaian kelayakan model. Berdasarkan hasil pengujian Offending Estimate dengan program AMOS 22,0 diperoleh hasil sebagai berikut: a Nilai variance error bernilai positif Nilai variance error digunakan untuk menunjukkan poor model fit dalam kategori besar atau kecil. Tabel 21. Uji Variance Error Variabel Estimate S.E. C.R. P Kualitas informasi 35,270 4,516 7,810 Penggunaan E-learning 46,287 5,926 7,810 e1 26,887 3,443 7,810 e2 21,647 2,772 7,810 Sumber: Data Primer Diolah, 2016 Tabel 21 menunjukkan bahwa Variance error pada kolom estimate tidak bernilai negatif yaitu e1 sebesar 26,887 dan e2 sebesar 21,647. Hal ini menunjukkan bahwa poor model fit dalam kategori kecil. b Standardized coefficient Standardized coefficient digunakan untuk mengetahui ada tidaknya varian yang nilainya mendekati 1,0. Nilai Standardized coefficient ditunjukkan pada tabel sebagai berikut: Tabel 22. Uji Standardized coefficient Variabel Estimate Kualitas informasi Motivasi belajar 0,341 Penggunaan E-learning Motivasi belajar 0,220 Motivasi belajar Prestasi belajar 0,224 Kualitas informasi Prestasi belajar 0,174 Penggunaan E-learning Prestasi belajar 0,386 Sumber: Data Primer Diolah, 2016 Tabel 22 menunjukkan bahwa nilai Standardized coefficient yang ditunjukkan pada kolom estimate untuk pengaruh kualitas informasi terhadap motivasi belajar sebesar 0,341, pengaruh penggunaan E-learning terhadap motivasi belajar sebesar 0,220, pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar sebesar 0,224, pengaruh kualitas informasi terhadap prestasi belajar sebesar 0,174, dan pengaruh penggunaan E-learning terhadap prestasi belajar sebesar 0,386. Semua nilai Standardized coefficient jauh dari angka 1,0. c Standard Error Syarat lain model dikatakan terbebas dari permasalahan Offending Estimate yaitu tidak ada Standar error yang bernilai tinggi mendekati 1,0 yang ditunjukkan pada tabel sebagai berikut: Tabel 23. Uji Standar Error Variabel Estimate S.E C.R Kualitas Informasi -Motivasi Belajar 0,334 0,082 4,061 Penggunaan E_Learning - Motivasi Belajar 0,188 0,072 2,618 Motivasi Belajar -Prestasi Belajar 0,222 0,081 2,735 Kualitas Informasi -Prestasi Belajar 0,170 0,079 2,157 Penggunaan E_Learning -Prestasi Belajar 0,328 0,066 4,948 Sumber: data primer diolah, 2016 Tabel 23 menunjukkan bahwa nilai Standard Error tidak ada yang mendekati 1,0 yang ditunjukkan pada kolom S.E. Nilai Standard Error untuk pengaruh kualitas informasi terhadap motivasi belajar sebesar 0,082, pengaruh penggunaan E-learning terhadap motivasi belajar sebesar 0,072, pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar sebesar 0,081, pengaruh kualitas informasi terhadap prestasi belajar sebesar 0,079, dan pengaruh penggunaan E-learning terhadap prestasi belajar sebesar 0,066. Dari hasil uji offending estimate, menunjukkan bahwa dalam model tidak terjadi permasalahan offending estimate karena semua syarat telah terpenuhi. Maka langkah selanjutnya adalah melakukan penilaian overall model fit. 2 Penilaian Overall Model Fit Penilaian overall model fit mengukur kesesuaian input observasi atau sesungguhnya matrik kovarian atau korelasi dengan prediksi dari model yang diajukan proposed model. Ukuran goodness of fit yang digunakan dalam penelitian ini adalah absolute fit measure dengan tujuan untuk mengukur fit secara keseluruhan. Berdasarkan analisis yang dilakukan, maka diperoleh indeks-indeks goodness of fit sebagai berikut: Tabel 24. Indeks Goodness of Fit Goodness of Fit Cut off value Hasil Analisis Keterangan CMIN Rendah 0,000 Baik GFI ≥0,90 1,000 Baik AGFI 0.90 - - RMSEA 0,05-0,08 - - Sumber: Data Primer Diolah, 2016 Berdasarkan analisis yang dilakukan, maka diperoleh indeks- indeks goodness of fit sebagai berikut: 1 Likelihood Ratio Chi Square Chi Square adalah alat uji yang paling fundamental. Nilai chi square yang kecil akan menghasilkan nilai probabilitas lebih besar dari tingkat signifikansi, hal ini menunjukkan bahwa input korelasi antara prediksi dengan observasi tidak berbeda secara signifikan. Nilai chi square dapat dilihat pada hasil CIMN sebesar 0,000 yang menunjukkan model pada penelitian ini fit. 2 GFI Goodness of Fit Index Goodness of Fit Index adalah ukuran non statistik yang nilainya berkisar dari 0 poor fit sampai 1 perfect fit. Nilai GFI yang direkomendasikan adalah ≥ 0,90. Nilai GFI dalam tabel di atas menunjukkan nilai 1,000 yang berarti perfect fit. 3 AGFI Adjustment Goodness of Fit Index Adjustment Goodness of Fit Index adalah analog dari R 2 dalam regresi berganda. GFI maupun AGFI adalah kriteria yang memperhitungkan proporsi tertimbang dari varians dalam sebuah matrik kovarian sampel. AGF I yang diharapkan sebesar ≥ 0,90. Berdasarkan tabel 24 AGFI tidak menunjukkan nilainya. 4 RMSEA Root Mean Square Error of Approximination Root Mean Square Error of Approximination adalah ukuran yang mencoba memperbaiki kecenderungan statistik chi square menolak model dengan jumlah sampel yang besar. Nilai RMSEA 0,05 sampai 0,08 merupakan ukuran yang dapat diterima. Berdasarkan tabel 24 RMSEA tidak menunjukkan hasil analisis. Berdasarkan hasil uji Goodness of Fit, nilai Chi Square dan GFI menunjukkan model fit. Sedangkan AGFI dan RMSEA tidak menunjukkan nilainya. Jadi secara keseluruhan dapat dikatakan bahwa model cukup fit.

b. Membangun Diagram Jalur

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN EFIKASI DIRI DAN KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH STATISTIKA EKONOMI MAHASISWA ANGKATAN 2013 JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN T.A. 2013/2014.

0 2 29

PENGARUH KEDISIPLINAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PADA MATA KULIAH Pengaruh Kedisiplinan Dan Kemandirian Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Pada Mata Kuliah Komputer Akuntansi I Program Studi Pendidikan Akuntansi

0 1 16

PENGARUH MINAT BELAJAR DAN KUALITAS MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA Pengaruh Minat Belajar Dan Kualitas Media Pembelajaran Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Pendidikan Akuntansi Pada Mata Kuliah Manajemen Keuangan Angkatan 2010/2

0 1 17

PENGARUH MINAT BELAJAR DAN KUALITAS MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA Pengaruh Minat Belajar Dan Kualitas Media Pembelajaran Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Pendidikan Akuntansi Pada Mata Kuliah Manajemen Keuangan Angkatan 2010/2

0 1 15

PENGARUH KEMANDIRIAN DAN PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PADA MATA KULIAH Pengaruh Kemandirian Dan Penggunaan Media Pembelajaran Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Pada Mata Kuliah Kewirausahaan Pendidikan Akuntansi Uni

0 1 12

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN PADA MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN DAN KEAKTIFAN BELAJAR Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Pada Mata Kuliah Kewirausahaan Dan Keaktifan Belajar Mahasiswa Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Program Studi Pendidikan

0 0 15

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN PADA MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN DAN KEAKTIFAN BELAJAR Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Pada Mata Kuliah Kewirausahaan Dan Keaktifan Belajar Mahasiswa Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Program Studi Pendidikan

0 0 14

PENGARUH PRESTASI BELAJAR, PENDIDIKAN ORANG TUA, DAN INFORMASI PENAWARAN BEASISWA S2 TERHADAP MINAT MELANJUTKAN STUDI S2 PADA MAHASISWA PRODI PENDIDIKAN EKONOMI FE UNY ANGKATAN 2012.

4 22 123

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN TERHADAP MINAT MENJADI GURU PADA MAHASISWA PRODI PENDIDIKAN EKONOMI FE UNY ANGKATAN 2012.

0 0 131

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN WI-FI DAN E-LEARNING TERHADAP MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA ANGKATAN TAHUN 2011-2013.

0 4 143