Indikator Pengukuran Kualitas Informasi

2 Quality of information kualitas informasi, berarti bahwa informasi yang diolah oleh sistem pengolahan tertentu mampu memenuhi kebutuhan kualitas informasi. 3 Relevance of information informasi yang relevan, berarti bahwa informasi yang diperoleh oleh sistem pengolahan tertentu sesuai dengan kebutuhan informasi. 4 Accuracy of information ketepatan informasi, berarti bahwa informasi yang diperoleh sistem pengolahan tertentu mampu memenuhi kebutuhan informasi 5 Authenticity of information kebenaran informasi, berarti bahwa informasi yang dikelola oleh sistem pengolahan tertentu mampu memenuhi kebutuhan informasi yang benar. Ciri-ciri dari informasi tersebut idealnya dimiliki oleh informasi yang dibutuhkan ketika akan memutuskan aktivitas atau tindakan tertentu. tindakan yang diambil diharapkan dapat sesuai dengan kebutuhan dan tujuan pemakaian informasi yang dimaksud.

c. Indikator Pengukuran Kualitas Informasi

Kualitas informasi ditujukkan untuk mengukur kualitas output dari suatu sistem informasi. Indikator pengukuran kualitas informasi menurut DeLone dan McLean dalam Jogiyanto 2007: 17-19 diantaranya adalah: 1 Akurat accurate: informasi harus bebas dari kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai ke penerima informasi kemungkinan terjadi banyak gangguan yang dapat merubah atau merusak informasi. 2 Ketepatan waktu timeliness: informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan memiliki nilai lagi karena informasi merupakan landasan untuk mengambil keputusan. 3 Kelengkapan completeness: suatu informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi dapat dikatakan berkualitas jika informasi yang dihasilkan lengkap. Informasi yang lengkap dibutuhkan oleh pengguna dalam pengambilan keputusan. Informasi yang lengkap mencakup seluruh informasi yang dibutuhkan oleh pengguna dalam menggunakan sistem informasi tersebut. Jika informasi yang tersedia dalam sistem informasi lengkap maka akan memuaskan pengguna. Pengguna akan menggunakan sistem informasi tersebut secara berkala setelah merasa puas terhadap sistem informasi tersebut. 4 Relevan relevance: kualitas informasi dikatakan baik jika informasi tersebut memiliki manfaat untuk pemakaiannya. Relevansi informasi antara satu orang dengan yang lainnya berbeda sesuai dengan kebutuhannya. 5 Format: format sistem informasi dapat memudahkan pengguna untuk memahami informasi yang disediakan. Jika penyajian informasi disajikan dalam bentuk yang tepat maka informasi yang dihasilkan dianggap berkualitas. Format informasi mengacu pada bagaimana informasi dipresentasikan kepada pengguna.

B. Penelitian yang Relevan

1. Penelitian yang dilakukan oleh Chandra Putri Tirtiana Jurnal Skripsi, 2013 dengan judul “Pengaruh Kreativitas Belajar, Penggunaan Media Pembelajaran power point dan Lingkungan Keluarga terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran Akuntansi pada Siswa Kelas X AKT SMK Negeri 2 Blora Tahun Ajaran 20122013 Motivasi Belajar sebagai Variabel Intervening ”. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif, analisis konfimatori dan analisis Structural Equation Modeling SEM. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1 Kreativitas belajar memiliki pengaruh langsung dan tidak langsung terhadap hasil belajar dengan total 0,219 0,143+0,076 atau dalam presentase 21,9, 2 Penggunaan media pembelajaran power point memiliki pengaruh langsung dan tidak langsung terhadap hasil belajar dengan total 0,338 0,269+0,069 atau dalam presentase 33,8, 3 Lingkungan keluarga memiliki pengaruh langsung dan tidak langsung terhadap hasil belajar dengan total 0,342 0,236+0,106 atau dalam presentase 34,2, 4 Persepsi siswa tentang kreativitas belajar, penggunaan media pembelajaran power point dan lingkungan keluarga memiliki pengaruh secara simultan terhadap motivasi belajar sebesar 78,6, 5 Persepsi siswa tentang kreativitas belajar, penggunaan media power point, dan lingkungan keluarga memiliki pengaruh simultan terhadap hasil belajar sebesar 97,2. Persamaan variabel dalam penelitin ini adalah motivasi belajar sebagai variabel intervening. Perbedaan dalam penelitian Chandra Putri Tirtiana menggunakan tiga variabel bebas yaitu kreativitas

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN EFIKASI DIRI DAN KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH STATISTIKA EKONOMI MAHASISWA ANGKATAN 2013 JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN T.A. 2013/2014.

0 2 29

PENGARUH KEDISIPLINAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PADA MATA KULIAH Pengaruh Kedisiplinan Dan Kemandirian Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Pada Mata Kuliah Komputer Akuntansi I Program Studi Pendidikan Akuntansi

0 1 16

PENGARUH MINAT BELAJAR DAN KUALITAS MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA Pengaruh Minat Belajar Dan Kualitas Media Pembelajaran Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Pendidikan Akuntansi Pada Mata Kuliah Manajemen Keuangan Angkatan 2010/2

0 1 17

PENGARUH MINAT BELAJAR DAN KUALITAS MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA Pengaruh Minat Belajar Dan Kualitas Media Pembelajaran Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Pendidikan Akuntansi Pada Mata Kuliah Manajemen Keuangan Angkatan 2010/2

0 1 15

PENGARUH KEMANDIRIAN DAN PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PADA MATA KULIAH Pengaruh Kemandirian Dan Penggunaan Media Pembelajaran Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Pada Mata Kuliah Kewirausahaan Pendidikan Akuntansi Uni

0 1 12

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN PADA MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN DAN KEAKTIFAN BELAJAR Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Pada Mata Kuliah Kewirausahaan Dan Keaktifan Belajar Mahasiswa Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Program Studi Pendidikan

0 0 15

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN PADA MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN DAN KEAKTIFAN BELAJAR Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Pada Mata Kuliah Kewirausahaan Dan Keaktifan Belajar Mahasiswa Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Program Studi Pendidikan

0 0 14

PENGARUH PRESTASI BELAJAR, PENDIDIKAN ORANG TUA, DAN INFORMASI PENAWARAN BEASISWA S2 TERHADAP MINAT MELANJUTKAN STUDI S2 PADA MAHASISWA PRODI PENDIDIKAN EKONOMI FE UNY ANGKATAN 2012.

4 22 123

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN TERHADAP MINAT MENJADI GURU PADA MAHASISWA PRODI PENDIDIKAN EKONOMI FE UNY ANGKATAN 2012.

0 0 131

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN WI-FI DAN E-LEARNING TERHADAP MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA ANGKATAN TAHUN 2011-2013.

0 4 143