pembelajaran berdasarkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang telah dibuat. Berikut dskripsi pelaksanaan pembelajaran selama penelitian berlangsung.
1. DeskripsiBPembelajaran
Dalam penelitian ini materi yang digunakan adalah materi komposisi fungsi. Materi ini diajarkan di kelas eksperimen dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe Team Accelerated Instruction TAI, sedangkan pada kelas kontrol diajarkan dengan model pembelajaran konvensional.
Deskripsi pelaksanaan pembelajaran pada kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah sebagai berikut.
a. Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen
Pelaksanaan pembelajaran di kelas eksperimen XI IPA 5 menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Team Accelerated
Instruction TAI. Sebelum dilaksanakan pembelajaran siswa terlebih dahulu diberi tes pretest untuk mengukur kemampuan awal berpikir
kreatif siswa dan angket untuk mengukur motivasi awal belajar siswa. Lima pertemuan digunakan untuk mempelajari materi komposisi fungsi
dan proses pembelajaran dilakukan berdasarkan RPP. Setelah dilakukan pembelajaran siswa diberi tes posttest untuk mengukur kemampuan
akhir berpikir kreatif siswa dan angket untuk mengukur motivasi akhir belajar siswa.
Secara keseluruhan, kegiatan pembelajaran pada kelas eksperimen berlangsung sesuai dengan RPP yang telah dibuat oleh peneliti.
Keterlaksanaan pembelajaran kelas eksperimen dapat dilihat pada lembar
82
observasi keterlaksanaan pembelajaran pada lampiran 2.3 sd 2.7 pada halaman 140 sd 149. Persentase keterlaksanaan pembelajaran dengan
model pembelajaran kooperatif tipe TAI termasuk dalam kategori baik karena telah mencapai 89,22. Rekap penilaian keterlaksanaan
pembelajaran dapat dilihat pada lampiran 2.1 halaman 138. Pembelajaran diawali dengan menginformasikan tujuan dan
motivasi kepada siswa tentang pentingnya mempelajari materi komposisi fungsi melalui beberapa contoh dalam kehidupan sehari-hari. Kemudian
peneliti menyampaikan materi prasyarat apa yang harus dikuasai siswa sebelum mempelajari materi komposisi fungsi dengan teknik tanya
jawab. Dalam pembelajaran TAI siswa dikelompokkan menjadi beberapa kelompok, 6 kelompok beranggotakan 4 siswa dan 2 kelompok
beranggotakan 5 orang dengan kemampuan yang beragam. Pembagian siswa kedalam kelompok belajar didasarkan pada nilai yang diperoleh
siswa melalui tahap tes penempatan. Nilai ini juga dapat diperoleh dari nilai ulangan harian sebelumnya atau dapat juga dari nilai kuis yang
diperoleh pada pertemuan sebelumnya. Pembagian kelompok siswa dapat dilihat pada lampiran 2.13 halaman 160.
Pada tahap berikutnya, siswa diberi LKS untuk dipelajari secara individu selama 15-20 menit. Pada saat siswa diminta untuk mempelajari
materi secara individu, beberapa siswa keberatan dan memilih untuk mengobrol dengan teman sebangkunya. Namun, dengan penjelasan yang
diberikan peneliti akhirnya tumbuh kemauan dalam diri siswa untuk belajar.
83
Setelah mempelajari dan mengerjakan LKS sesuai kemampuan siswa, kemudian siswa berkumpul dengan teman kelompoknya untuk
berdiskusi mengenai kesulitan-kesulitan yang ditemui selama belajar individu. Peneliti mengawasi jalannya diskusi dan memberi bantuan jika
ada siswa yang mengalami kesulitan. Ada 2 kegiatan dalam LKS ini, yaitu Kegiatan I yang berisi soal-soal pemahaman konsep dan jika
kegiatan I seluruh siswa sudah menuntaskannya, baru diperbolehkan mengerjakan Kegiatan II yang berisi soal-soal kreatif. Hal ini
dimaksudkan agar ada percepatan Accelerated dalam belajar kelompok. Beberapa kelompok bekerja secara aktif dan saling bekerja sama, tapi ada
kelompok yang tidak berdiskusi melainkan mengerjakan LKS secara individu. Peneliti kemudian memberikan penjelasan mengenai
pentingnya berdiskusi dalam kelompok belajar, dan siswa mulai memperbaikinya. Beberapa tahap tersebut didokumentasikan dan
disajikan pada gambar 5, 6, 7 dan 8 berikut.
Gambar 5. Siswa mengerjakan LKS secara individu
Gambar 6. Siswa mengerjakan LKS secara kelompok
84
Gambar 7. Siswa menayakan LKS Gambar 8. Siswa Presentasi
Setelah siswa berdiskusi dalam kelompok, beberapa siswa mewakili kelompoknya mempresentasikan hasil diskusi mereka di papan
tulis yang kemudian dibahas bersama-sama. Pada tahap ini jika masih ada siswa yang belum mengerti, peneliti akan memberikan kesempatan
kepada siswa untuk bertanya. Kemudian siswa dibimbing oleh peneliti untuk menyimpulkan materi yang telah dipelajari. Untuk mengecek
penguasaan siswa terhadap materi yang baru saja dipelajari, siswa diberi kuis untuk dikerjakan secara individu yang juga berfungsi untuk
membentuk kelompok pada pertemuan berikutnya. Pada akhir pembelajaran peneliti memberikan penghargaan berupa hadiah kepada
dua kelompok yang memiliki poin kemajuan terbaik
Gambar 9. Dua kelompok terbaik Gambar 10. Kelompok terbaik
85
Selama pembelajaran, siswa terlihat antusias dan aktif dalam setiap tahap yang dilakukan. Hal ini terlihat ketika siswa berdiskusi dalam
kelompok untuk menyelesaikan soal-soal pada LKS, ketika siswa berebut untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya di papan tulis, dan
ketika siswa bertanya kepada peneliti saat menemukan kesulitan dalam mengerjakan soal. Dalam pembagian kelompok, ada kelompok yang
tidak berdiskusi melainkan bekerja secara individual hal itu dikarenakan siswa merasa tidak nyaman dalam kelompok tersebut. Untuk
mengatasinya, peneliti membimbing kelompok tersebut dengan cara memberikan permasalahan yang menyangkut pendapat para siswa dan
kemudian meminta mereka untuk mendiskusikannya. Secara keseluruhan diskusi kelompok berjalan dengan baik dan siswa berperan aktif.
b. Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Kontrol