Lokasi Penelitian Metode dan Strategi Pengumpulan Data

54 6 penelitian bersifat partisipasi daripada mengontrol sumber informasi Guba, 2001:62. Dalam paradigma konstruktivism menurut Guba 2001:78, yang dipertahankan sebagai kriteria kebenaran adalah keterpercayaan trustworthiness dan keaslian authenticity. Kedua aspek tersebut mengacu pada berbagai konsep yang mengandung unsur : kredibilitas kepercayaan yang berasal dari dalam, transferabilitas garis kebenaran yang bisa dkembangkan pada unsur kebenaran yang lain, konfirmabilitas penegasan terhadap obyektivitas, ontological authenticities ontology-keaslian, kemampuan untuk memperluas konstruksi konsepsi yang ada. Educative authenticities kebenaran pendidikan, kemampuan memimpin dan mengadakan perbaikan. Catalytic authenticities kemampuan dalam merangsang dan bertindak tactical authenticity kemampuan untuk memberdayakan masyarakat Guba, 2001:78.

3.2 Lokasi Penelitian

Penelitian ini mengambil studi kasus di kawasan hutan Gunung Ciremai namun hanya dibatasi daerah administrasi Kabuapten Kuningan. Penelaahan kasus lokal tersebut akan ditelusuri dari desa-desa yang berada disekitar kawasan hutan Gunung Ciremai. Namun, dalam pengambilan data hanya dilakukan di empat desa meliputi Desa Seda, Desa Pajambon, Desa Cisantana dan Desa Puncak.

3.3 Metode dan Strategi Pengumpulan Data

Penelitian ini dilakukan dengan metode penelitian dengan tujuan untuk merekonstruksi realitas sosial secara dealektik antara peneliti dengan aktor sosial yang diteliti tineliti. Dengan kata lain, pemahaman tentang suatu realitas atau temuan penelitian merupakan hasil proses ―interaksi asosiatif‖. Oleh sebab itu, pengumpulan data dan informasi dilakukan bersama-sama antara peneliti dengan yang diteliti dan dilakukan secara dialogis atau dialektika agar realitas hubungan dalam kerangka penelitian dapat ditelusuri secara komprehensif. Dalam penelitian ini, data dan informasi yang dikumpulkan terdiri dari data kualitatif yang dilakukann melalui wawancara mendalam dengan menggunakan 55 teknik snowball. Jenis data yang dikumpulkan meliputi data primer dan data sekunder. Data primer yang dikumpulkan merupakan hasil dari interaksi peneliti dan tineliti dalam konteks penelitian dimana informan dan tineliti dalam penelitian ini terdiri dari petani sekitar Taman Nasional Gunung Ciremai, Akademisi dari Universitas Kuningan, Staf dari Balai Taman Nasional Gunung Ciremai, LSM KANOPI, LSM Akar, Staf dari Dinas Kehutanan dan Perkebunan, staf dari Perum Perhutani daerah administrasi Kuningan, staf dari Bappeda Kuningan, perusahaan perkebunan lokal, pelaku agribisnis, perangkat desa dan tokoh-tokoh masyarakat. Proses strategi pengumpulan data dari penelitian ini ditunjukan pada tabel 3.1. Dalam mengamati pendapatan petani sebagai obyek analisis, dilakukan dengan membuat dan membatasi kriteria yang berkaitan dengan pendapatan petani. Rumah tangga petani yang akan diteliti tidak terbatas jumlahnya namun dari jumlah informan yang diwawancarai harus mencakup kesimpulan umum tentang pendapatan petani yang tesebar pada wilayah penelitian. Tabel 3.1. Strategi Pengumpulan Data Tema Data Informasi Variabel Strategi Pengumpulan Data Konstruksi Kebijakan Pengelolaan Hutan dan Akses Kontrol terhadap Sumberdaya Hutan Gunung Ciremai Skala Nasional : Jenis kebijakan, Batasan kebijakan yang terkait dengan akses dan control SDH, Kontestasi Aktor, Relasi Aktor Skala Lokal : Tipe Akses, Kontestasi Aktor, Relasi Aktor, Konflik Lokal Data Primer : Wawancara mendalam dengan aktor LSM, Akademisi, Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Ormas, Perusahaan, Petani, Pengusaha Agribisnis, civil society tingkat nasional lokal, Data Sekunder : Penelusuran dokumen yang termasuk dalam karakteristik kebijakan, pola dan akses dalam konteks penelitian ini. Pendapatan Petani  Pendapatan rumah tangga Wawancara mendalam dengan petani informan responden kunci yang meliputi informan yang mengetahui kondisi petani pada rentang waktu 56 Kolonial, Orde Lama, Orde Baru, Reformasi serta informan dari petani-petani saat ini yang berada disekitar hutan Gunung Ciremai Kriteria dalam pendapatan petani yang dibangun dalam penelitian ini mengacu pada teori-teori livelihood dasar serta pemodelan kesejahteraan petani dimana dari berbagai sumber tersebut kriteria yang dibangun tentang pendapatan petani dalam konteks penelitian ini meliputi : pola penguasaan lahan yang termasuk kepemilikan lahan rumah tangga, pola akses pemanfaatan sumberdaya alam, pola dan strategi nafkah rumah tangga, struktur sosial produksi yang menggambarkan relasi sosial dalam organisasi produksi terutama komoditas pertanian, usaha tani rumah tangga yang menelusuri tingkat pendapatan bersih dari usaha pertanian, serta surplus rumah tangga dimana mengamati kelebihan pendapatan setelah dipotong dengan berbagai kebutuhan dan pengeluaran rumah tangga dalam kehidupan sehari-hari. Tabel 3.2 dan gambar 3.1 merupakan penjelasan yang terkait dengan variabel dan indikator serta strategi pengumpulan data yang ditetapkan penelitian ini yang terkait dengan data pendapatan rumah tangga petani. Tabel 3.2. Variabel dan Indikator dalam Pendapatan Rumah Tangga Petani Sedangkan, dalam menelusuri informasi mengenai ragam, karakteristik, dan proporsi akses dan kontrol sumberdaya hutan dilakukan dengan merekonstruksi Variabel Indikator Pola Penguasaan Lahan 1. Lahan Milik 2. Lahan Sewa 3. Lahan dengan Hak Guna Formal 4. Lahan dengan Penggunaan Informal illegal Akses Sumberdaya Alam 1. Pola Pengaturan Akses 2. Kewenangan Akses SDA 3. Kebijakan Akses SDA Pendapatan Rumah Tangga 1. Jenis dan Sumber Pendapatan 2. Pola Musim waktu Pendapatan 3. Kuantifikasi Pendapatan 57 berbagai kebijakan yang berhubungan dengan perjalanan status pengelolaan kawasan hutan Gunung Ciremai yang kemudian dilakukan pemetaan terhadap aktor yang memanfaatkan dan menggunakan sumberdaya hutan sebagai akses baik pemanfaatan yang sesuai dengan hokum formal maupun yang diluar hukum formal illegal. Gambar 3.1 Metode dan Strategi Pengumpulan Data terkait dengan Pendapatan Petani Pemetaan relasi sosial dalam penelusuran tema ‗akses‘ dalam penelitian ini menggunakan pendekatan analisis ekonomi-politik terutama yang terjadi pada aras lokal. Informan yang telah dipetakan tersebut menjadi target pengumpulan data untuk dapat menjawab ‗pola akses‘ yang terjadi di kawasan hutan Gunung Ciremai. Sedangkan tema ‗kontrol‘ dalam sumberdaya hutan akan mengacu pada dokumen kebjakan pada periodisasi pengelolaan hutan Gunung Ciremai. Pemahaman substansi dari isi kebijakan menjadi titik masuk untuk mengembangkan pertanyaan penelitian. Kemudian pada tema ‗kotrol‘ sumberdaya hutan, peneliti akan mengeksplorasi informasi dan data dari lembaga resmi yang memiliki hak property right dalam mengelola sumberdaya hutan Gunung Ciremai pada periodisasi tertentu. Strategi Periode Pengelolaan Hutan Perum Perhutani Non- PHBM Periode Pengelolaan Hutan Perum Perhutani Program PHBM Periode Pengelolaan Hutan Konservasi Taman Nasional Gunung Ciremai Kebijakan Pengelolaan Hutan Masa Lalu Kolonial, Orde Lama, Orde Baru, Reformasi Periode Pengelolaan Hutan Sebelum Perum Perhutani Kebijakan Pengelolaan Hutan Saat Ini Identifikasi Pendapatan Petani dengan Metode Kualitatif Wawancara Mendalam pada Responden Kunci, Purposive Sampling, Teknik Snowball Identifikasi Pendapatan Petani dengan menggunakan. Responden dengan Kriteria : Petani Penerima Manfaat Akses, Petani Lahan Sempit 0,25 ha; Petani Penggarap , Purposive Sampling 58 pengumpulan data baik terkait dengan tema ‗akses‘ dan ‗kontrol‘ akan ditelusuri melalui wawancara mendalamdengan menggunakan pendekatan purposive sampling dimana responden ditentukan oleh kita sendiri. Sedangkan dalam penentuan responden selanjutnya, peneliti akan menggunakan teknik snowball. Gambar 3.2 Metode dan Strategi Pengumpulan Data terkait dengan Akses dan Kontrol Pemanfaatan Sumberdaya Hutan Gunung Ciremai

3.4 Analisis Data