Pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw

commit to user Berdasarkan pembahasan di atas disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif yaitu model pembelajaran yang mengutamakan kerjasama diantara siswa dalam kelompok kecil untuk mencapai tujuan pembelajaran.

3. Pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw

Pada model pembelajaran kooperatif Jigsaw siswa dikelompokkan ke dalam kelompok belajar yang heterogen. Materi pembelajaran diberikan kepada siswa dalam bentuk teks. Setiap anggota kelompok bertanggung jawab untuk mempelajari bagian tertentu yang berbeda dengan anggota lainnya dari kelompok itu mengenali latihan yang diberikan itu. Para siswa bertemu dengan anggota–anggota dari kelompok lain yang mempelajari topik yang sama untuk saling bertukar pendapat dan informasi. Setelah itu mereka kembali ke kelompoknya semula untuk mempresentasikan yang ia telah pelajari dan didiskusikan pada teman–teman kelompoknya. Setelah itu seluruh siswa diberi kuis secara individual tentang materi belajar yang sudah dipelajari. Skor pemerolehan dari kuis tersebut digunakan untuk menentukan skor kelompoknya disamping sebagai skor individu. Menurut Slavin 2010:103 bahwa model pembelajaran kooperatif Jigsaw siswa bekerja dalam anggota kelompok yang sama dengan latar belakang yang berbeda. Tiap anggota kelompok ditugaskan secara acak untuk menjadi “ahli” dalam aspek tertentu. Setelah mempelajari materi tertentu, para ahli dari kelompok yang berbeda bertemu untuk mendiskusikan topik yang sedang mereka bahas, lalu mereka kembali commit to user kepada kelompok untuk mengajarkan topik mereka itu kepada teman satu kelompok. Akhirnya, akan ada kuis atau bentuk penilaian lainnya untuk semua topik, skor yang diperoleh merupakan skor individu dan kemudian dijumlahkan dengan skor anggota lainnya dalam satu kelompok sehingga menjadi skor kelompok. Menurut Agus Suprijono 2010:89 bahwa pembelajaran dengan penerapan model Jigsaw diawali dengan pengenalan topik yang dibahas oleh guru. Selanjutnya kelas dibagi menjadi kelompok kecil sebagai kelompok asal. Guru membagikan materi kepada tiap-tiap anggota kelompok siswa. Setiap anggota dalam kelompok itu bertanggung jawab atas materi yang berbeda. Berikutnya membentuk expert teams kelompok ahli untuk diskusi tentang topik yang sama dan kemudian mereka kembali ke kelompok asal untuk mepresentasikan hasil diskusinya di expert teams kelompok ahli. Kegiatan ini merupakan refleksi terhadap pengetahuan yang telah mereka dapatkan dari hasil berdiskusi di kelompok ahli. Menurut Pahyono 2004:6 bahwa pembagian kelompok berdasarkan kriteria prestasi individu, gender, etnik dan ras. Kelompok Expert, jumlahnya disesuaikan dengan pokok bahasan materi yang dipelajari. Jika suatu topik pokok materi terdiri 4 sub pokok materi, maka terdapat 4 kelompok expert. Masing-masing kelompok expert beranggotakan wakil dari sejumlah kelompok belajar siswa. Contoh: Suatu kelas terdiri dari 40 siswa, maka dapat dibentuk menjadi 10 kelompok asal Kelompok 1, 2, 3,…, 10. Tiap kelompok asal terdiri dari 4 orang siswa, dengan menerima soal dengan topik yang berbeda commit to user satu dengan yang lainnya. Kelompok expert beranggotakan 10 orang siswa dengan satu topik yang sama. Langkah-langkah tipe Jigsaw terdiri 5 fase yaitu: Fase 1 : Reading Guru mengingatkan materi sebelumnya, menyampaikan tujuan pembelajaran, pemberian motivasi, penjelasan pokok materi berikut contoh menyelesaikan masalah sesuai materi tersebut. Guru membagi kelas menjadi kelompok-kelompok berdasarkan kriteria kemampuan awal siswa dari ulangan harian sebelumnya, jenis kelamin gender, etnik dan ras. Setelah kelompok belajar terbentuk sebagai kelompok asal, tiap siswa diberi Lembar Kegiatan Siswa LKS untuk dipelajari dan didiskusikan bersama dalam kelompok. Langkah selanjutnya siswa diberi lembar ahli untuk didiskusikan di kelompok ahli atau expert. Masing- masing siswa membentuk expert sesuai topik di lembar ahli. Fase 2: Expert Group Discussions Di dalam kelompok expert, siswa berdiskusi membahas dan memecahkan masalah atau soal yang terdapat dalamlembar ahli. Setelah diskusi kelompok expert selesai, semua anggota kelompok expert kembali ke kelompok belajar semula. Fase 3: Team reports Siswa yang ditunjuk sebagai wakil kelompok belajar di kelompok expert menjelaskan kepada teman-temannya sekelompok. Demikian juga teman commit to user dari expert yang lain menjelaskan kepada teman-teman sekelompok tentang apa yang dibahas dan dikerjakan selama di dalam kelompok expert. Pada saat diskusi expert inilah, guru dapat memberikan bimbingan, validasi materi dan jawaban siswa dari masing-masing expert. Fase 4: Assessment Guru mengadakan kuis yang harus dikerjakan oleh siswa secara individual. Hasilnya berupa nilai individu dan masing-masing nilai prestasi belajar matematika yang diperolehnya kemudian sebagai dasar nilai kelompok. Fase 5: Team recognition Guru bersama siswa menghitung perubahan nilai awal base score siswa dengan nilai hasil kuis secara individual. Kemudian nilai semua siswa anggota masing-masing kelompok dijumlahkan dan dirata-rata sebagai nilai kelompok.

4. Pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournaments TGT

Dokumen yang terkait

Upaya Peningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa Melalui Model Kooperatif Tipe Team Games Tournament (TGT) Pada Konsep Sistem Koloid

0 7 280

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams-Games Tournament) terhadap pemahaman konsep matematika siswa

1 8 185

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Tgt ( Teams Games Tournament ) Terhadap Hasil Belajar Biologi Pada Konsep Sistem Gerak Pada Manusia

0 6 145

Pengaruh kombinasi model pembelajaran kooperatif tipe teams-games-tournament (tgt) dengan make a match terhadap hasil belajar biologi siswa (kuasi eksperimen pada Kelas XI IPA Madrasah Aliyah Negeri Jonggol)

0 5 199

Perbedaan Hasil Belajar Biologi Antara Siswa yang Diajar dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dengan TGT (Penelitian Kuasi EKsperimen di SMAN 1 Bekasi))

0 42 0

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Team Games Tournament) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi

1 3 310

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT dengan Games Digital Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Alat-Alat Optik

3 35 205

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) Peningkatan Aktivitas Belajar Matematika Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Games Tournament(Tgt)( PTK pada Siswa Kelas VII A SMP D

0 2 10

Eksperimentasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) dan Fan-N-Pick pada Prestasi Belajar Matematika Ditinjau dari Kecemasan pada Matematika Siswa SMP Negeri Di Kabupaten Magelang.

0 0 16

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SD

0 2 5