4.1.6 Hasil Analisis Persamaan Regresi Linear Berganda
Model persamaan regresi yang baik adalah yang memenuhi persyaratan asumsi klasik, antara lain semua data berdistribusi normal, model
harus bebas dari gejala multikolinieritas dan terbebas dari heterokedastisitas. Dari analisis sebelumnya telah terbukti bahwa model persamaan yang
diajukan dalam penelitian ini telah memenuhi persyaratan asumsi klasik sehingga model persamaan dalam penelitian ini sudah dianggap baik.
Analisis regresi digunakan untuk menguji hipotesis tentang pengaruh secara parsial variabel bebas terhadap variabel terikat. Berdasarkan hasil
Persamaan Regresi Linear Berganda
diperoleh hasil seperti Tabel 4.14 :
Tabel 4.14 Hasil Uji
Persamaan Regresi Linear Berganda
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients B
Std. Error
Beta T
Sig. 1
Constant .702
.340 2.063
.042 BuktiFisik
.144 .048
.174 2.999 .004
Kehandalan .209
.041 .240 5.078
.000 Ketanggapan
.178 .057
.207 3.097 .003
Jaminan .096
.047 .118 2.018
.047 Empati
.157 .069
.171 2.275 .026
PemasaranRelasio nal
.140 .058
.152 2.422 .018
a. Dependent Variable: KepuasanPelanggan Sumber : Hasil Penelitian 2012 data diolah
Berdasarkan Tabel 4.14 Hasil Uji Parsial Hipotesis persamaan regresi linear berganda diperoleh sebagai berikut:
6 5
4 3
2 1
140 ,
157 ,
096 ,
178 ,
209 ,
144 ,
702 ,
X X
X X
X X
Y +
+ +
+ +
+ =
Dari persamaan tersebut dapat dijelaskan bahwa:
Universitas Sumatera Utara
a. Variabel Bukti Fisik, Kehandalan Ketanggapan, Jaminan, Empati dan Pemasaran Relasional mempunyai arah koefisien yang bertanda positif
terhadap kepuasan pelanggan dengan nilai konstanta b diperoleh sebesar 0,702 ini menunjukkan arah koefisien bertanda positif
terhadap kepuasan pelanggan. b. Koefisien Bukti Fisik memberikan nilai sebesar 0,144 yang berarti jika
bukti fisik semakin baik dengan asumsi variabel lain tetap maka kepuasan pelanggan akan mengalami peningkatan.
c. Koefisien Kehandalan memberikan nilai sebesar 0,209 yang berarti jika Kehandalan semakin tinggi dengan asumsi variabel lain tetap maka
kepuasan pelanggan akan mengalami peningkatan. d. Koefisien Ketanggapan memberikan nilai sebesar 0,178 yang berarti jika
Ketanggapan semakin kuat dengan asumsi variabel lain tetap maka kepuasan pelanggan akan mengalami peningkatan.
e. Koefisien Jaminan memberikan nilai sebesar 0,096 yang berarti jika Jaminan semakin tinggi dengan asumsi variabel lain tetap maka kepuasan
pelanggan akan mengalami peningkatan. f. Koefisien Empati memberikan nilai sebesar 0,157 yang berarti jika
Empati semakin tinggi dengan asumsi variabel lain tetap maka kepuasan pelanggan akan mengalami peningkatan.
g. Koefisien Pemasaran Relasional memberikan nilai sebesar 0,140 yang berarti bahwa jika pemasaran relasional semakin tinggi dengan asumsi
variabel lain tetap maka kepuasan pelanggan akan mengalami peningkatan.
Universitas Sumatera Utara
4.1.7
Koefisien Determinasi R²
Koefisien determinasi merupakan besaran yang menunjukkan besarnya variasi variabel dependen Kepuasan pelanggan yang dapat
dijelaskan oleh variabel independen Bukti Fisik, Kehandalan Ketanggapan, Jaminan, Empati dan Pemasaran Relasional. Nilai koefisien determinasi
ditentukan dengan nilai adjusted R square, dapat dilihat pada Tabel 4.15:
Tabel 4.15. Nilai Koefisien Determinasi R
2
Model R
R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 .969
a
.940 .935
.322 a. Predictors: Constant, PemasaranRelasional, Kehandalan, Jaminan,
BuktiFisik, Ketanggapan, Empati b. Dependent Variable: KepuasanPelanggan
Sumber : Hasil Penelitian 2012 data diolah Pada Tabel 4.15 Hasil perhitungan regresi dapat diketahui bahwa koefisien
determinasi adjusted R
2
yang diperoleh sebesar 0,935. Hal ini berarti 93,5 variasi variabel kepuasan pelanggan dapat dijelaskan oleh variabel Bukti Fisik,
Kehandalan Ketanggapan, Jaminan, Empati dan Pemasaran Relasional, sedangkan sisanya sebesar 6,5 diterangkan oleh variabel lain yang tidak
diajukan dalam penelitian ini seperti promosi, harga.
4.1.8 Uji-F Serempak