6  Secara  acak  guru  menyuruh  perwakilan  kelompok  untuk  menyajikan  soal temuannya di depan kelas. Dalam hal ini, guru dapat menentukan kelompok secara
selektif berdasarkan bobot soal yang diajukan. 7  Guru  bisa  membubarkan  kelompok  yang  dibentuk  dan  para  siswa  kembali
ketempat duduknya masing-masing. 8  Guru memberikan tugas rumah secara individual.
Layaknya model pembelajaran CPS, model pembelajaran  Problem Posing pun mempunyai  kelebihan  dan  kelemahan.  Menurut  Thobroni    Mustofa  2011:  349,
kelebihan model pembelajaran Problem Posing antara lain sebagai berikut. 1.  Mendidik siswa berpikir kritis,
2.  Siswa aktif dalam pembelajaran, 3.  Siswa belajar menganalisis suatu masalah,
4.  Mendidik anak menjadi percaya diri. Sedangan kelemahannya antara lain sebagai berikut.
1.  Memerlukan waktu yang cukup banyak, 2.  Tidak bias digunakan di kelas-kelas rendah,
3.  Tidak semua siswa terampil bertanya.
2.1.7 Model Pembelajaran Langsung Direct Instruction
Iru    Arihi  2012:  155  menjelaskan  bahwa  model  pembelajaran  langsung Direct  Instruction  digunakan  oleh  para  peneliti  untuk  merujuk  pada  pola-pola
pembelajaran  di  mana  guru  banyak  menjelaskan  konsep  atau  keterampilan  kepada
sejumlah kelompok siswa, yang selanjutnya guru menguji keterampilan siswa melalui latihan-latihan  dibawah  bimbingan  dan  arahan  guru.  Menurut  Kardi    Nur
sebagaimana dikutip dalam Setiawan, et al., 2010: 8, model pembelajaran langsung Direct  Instruction  merupakan  suatu  pendekatan  mengajar  yang  dapat  membantu
siswa  dalam  mempelajari  keterampilan  dasar  dan  memperoleh informasi  yang  dapat diajarkan selangkah demi selangkah. Sedangkan Slavin 2007: 28 berpendapat bahwa
“Direct Instruction is an approach to instruction that emphasizes a structured, step by- step approach focusing on the “big ideas” of mathematics.”.
Iru   Arihi 2012: 155 mengkaji tujuan utama pembelajaran langsung adalah untuk mengoptimalkan penggunaan waktu belajar siswa. Beberapa temuan dalam teori
perilaku,  pencapaian  siswa  dihubungkan  dengan  waktu  yang  digunakan  oleh  siswa dalam  belajartugas  dan  kecepatan  siswa  untuk  berhasil  dalam  mengerjakan  tugas
sangat  positif.  Dengan  demikian  model  pembelajaran  langsung  dirancang  untuk menciptakan lingkungan belajar struktur dan berorientasi pada pencapaian akademik.
Pada model pembelajaran langsung guru berperan sebagai penyampai informasi. Dalam melakukan tugasnya, guru dapat menggunakan berbagai media. Informasi yang
dapat disampaikan dengan strategi deklaratif dapat berupa pengetahuan prosedural atau pengetahuan deklaratif. Kardi  Nur sebagaimana dikutip dalam Trianto 2011: 29-30
menjelaskan  bahwa  pengetahuan  deklaratif  dapat  diungkapkan  dengan  kata-kata adalah  pengetahuan  tentang  sesuatu,  sedangkan  pengetahuan  prosedural  adalah
pengetahuan tentang bagaimana melakukan sesuatu.
Slavin sebagaimana dikutip dalam Iru  Arihi 2012: 157 menjelaskan bahwa sintaks  model  pembelajaran langsung  Direct  Instruction  adalah  seperti  pada  Tabel
2.4 berikut. Tabel 2.4 Sintaks Model Pengajaran Langsung Direct Instruction menurut Slavin
Fase Peran Guru
Fase 1 Menginformasikan tujuan
dan orientasi belajar
Menginformasikan hal-hal
yang harus
dipelajari dan kinerja siswa yang diharapkan.
Fase 2 Mereviu pengetahuan dan
keterampilan prasyarat
Mengajukan  pertanyaan  untu  mengungkap pengetahuan  dan  keterampilan  yang  telah
dikuasai oleh siswa.
Fase 3 Menyampaikan materi
pelajaran
Menyampaikan  materi,  menyajikan  infomasi, memberikan
contoh-contoh, mendemonstrasikan konsep dan sebagainya.
Fase 4 Melaksanakan bimbingan
Mengajukan  pertanyaan-pertanyaan  untuk menilai  tingkat  pemahaman  siswa  dan
mengoreksi kesalahan konsep.
Fase 5 Memberi latihan
Fase 6 Menilai kinerja siswa dan
memberikan umpan balik
Fase 7 Memberikan latihan mandiri
Memberi  kesempatan  kepada  siswa  melatih keterampilannya atau menggunakan informasi
baru secara individu atau kelompok. Memberikan reviu terhadap hal-hal yang telah
dilakukan  siswa,  memberikan  umpan  balik terhadap  respon  siswa  yang  benar  dan
mengulang keterampilan jika diperlukan. Memberikan tugas-tugas mandiri kepada siswa
untuk meningkatkan pemahamannya terhadap materi yang telah mereka pelajari.
Tentunya  setiap  model  pembelajaran  mempunyai  kelebihan  dan  keterbatasan masing-masing.  Iru dan  Arihi 2012: 157-158 mengkaji kelebihan dan keterbatasan
model pembelajaran langsung Direct Instruction sebagai berikut. Kelebihan model pembelajaran langsung antara lain sebagai berikut.
1.  Guru  dapat  mengendalikan  isi  materi  dan  urutan  informasi  yang diterima  oleh  siswa  sehingga  dapat  mempertahankan  fokus  mengenai
apa yang harus dicapai oleh siswa. 2.  Dapat digunakan untuk memecahkan poin-poin penting atau kesulitan-
kesulitan yang mungkin dihadapi siswa sehingga hal-hal tersebut dapat diungkapkan.
3.  Dapat  menjadi  cara  yang  efektif  untuk  mengajarkan  informasi  dan pengetahuan faktual yang sangat terstruktur.
4.  Merupakan  suatu  cara  efektif  untuk  mengajarkan  konsep  dan keterampilan-keterampilan  yang  eksplisit  kepada  siswa  yang
kemampuannya masih rendah. 5.  Dapat menjadi cara untuk menyampaikan informasi yang banyak dalam
waktu yang relatif singkat yang dapat diakses secara setara oleh seluruh siswa.
6.  Pembelajaran  langsung  merupakan  cara  yang  bermanfaat  untuk menyampaikan informasi kepada siswa yang tidak suka membaca atau
yang  tidak  memiliki  keterampilan  dalam  menyusun  dan  menafsirkan informasi.
7.  Model  pembelajaran  langsung  dapat  digunakan  untuk  membangun model pembelajaran tertentu.
8.  Model  pembelajaran  langsung  menekankan  kegiatan  mendengar  dan mengamati sehingga dapat membantu siswa yang cocok belajar dengan
cara ini. 9.  Model  pembelajaran  langsung  bergantung  pada  kemampuan  refleksi
guru dapat terus-menerus mengevaluasi dan memperbaikinya. Keterbatasan model pembelajaran langsung yakni:
1.  Model pembelajaran langsung bersandar pada kemampuan siswa untuk mengasimilasikan
informasi melalui
kegiatan mendengarkan,
mengamati, dan mencatat. Karena tidak semua siswa memiliki hal-hal tersebut guru masih harus mengajarkannya kepada siswa.
2.  Dalam pembelajaran langsung sulit untuk mengatasi perbedaan dalam hal  kemampuan,  pengetahuan  awal,  tingkat  pembelajaran  dan
pemahaman, gaya belajar, atau ketertarikan siswa. 3.  Siswa memiliki sedikit kesempatan untuk terlibat secara aktif, sulit bagi
siswa  untuk  mengembangkan  keterampilan  sosial  dan  interpersonal mereka.
4.  Guru  memainkan  peran  pusat  dalam  model  ini,  kesuksesan  strategi bergantung pada image guru.
5.  Model  pembelajaran  langsung  memberi  siswa  cara  pandang  guru mengenai  bagaimana  materi  disusun  dan  disintesis  tidak  selalu  dapat
dipahami oleh siswa. 6.  Model pembelajaran langsung melibatkan banyak komunikasi satu arah,
guru  sulit  untuk  mendapatkan  umpan  balik  mengenai  pemahaman siswa.
2.1.8 Kemampuan Pemecahan Masalah