II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1.   Lanskap Pertanian
Lanskap  dapat  didefinisikan  sebagai  suatu  bentang  alam  yang  memiliki elemen  pembentuk,  komposisi,  dan  karakteristik  khas  yang  dapat  dinikmati  oleh
seluruh  indera  manusia  yang  terintegrasi  secara  harmoni  dan  alami  untuk memperkuat  karakternya  sehingga  dapat  dibedakan  dengan  bentuk  lainnya
Simonds, 1983. Lanskap didefinisikan pula sebagai proses polarisasi yang tidak hanya  menyebabkan  perbedaan  tata  guna  lahan,  tetapi  juga  dalam  aspek  sosial,
budaya,  ekonomi,  dan  ekologi.  Berdasarkan  pengaruh  interaksi  manusia  di dalamnya,  lanskap  dikategorikan  menjadi  lanskap  alami  natural landscape  dan
lanskap  buatan  man-made  landscape.  Salah  satu  bentuk  dari  lanskap  buatan adalah lanskap pertanian.
Pertanian  didefinisikan  sebagai  upaya  manusia  dalam  mengusahakan sumber  daya  alam  dan  lingkungannya  guna  menghasilkan  bahan  pangan,  bahan
baku  industri  atau  sumber  energi,  serta  untuk  mengelola  lingkungan  hidupnya. Kamus  Besar  Bahasa  Indonesia,  1997.
Pertanian  merupakan  sistem  yang tumbuh,  berproses,  dan  menyediakan  pangan,  pakan,  serat,  tanaman  hias,  dan
biofuel  untuk  suatu  bangsa.  Pertanian  mencakup  pengelolaan  sumber  daya  alam seperti  air  permukaan  dan  air  tanah,  hutan  dan  lahan  lain  untuk  penggunaan
komersial  atau  rekreasi,  pelestarian  vegetasi  langka  dan  satwa  liar,  lingkungan sosial,  fisik,  dan  biologis,  serta  isu-isu  kebijakan  yang  berhubungan  dengan
keseluruhan sistem NRC, 2010. Berdasarkan definisi tersebut, lanskap pertanian dapat didefinisikan sebagai
bentuk lahan yang memiliki komposisi dan karakteristik elemen pembentuk yang mencerminkan aktivitas pertanian. Aktivitas pertanian tidak hanya dalam konteks
budidaya  tanaman,  tetapi  mencakup  kegiatan  pembesaran  hewan  ternak, pemanfaatan  mikroorganisme  dan  bioenzim  pada  kegiatan  pascapanen,  serta
pemanfaatan  langsung  seperti  penangkapan  ikan  dan  pemanfaatan  sumber  daya hutan  FAO,  2011.  Lanskap  pertanian  merupakan  kumpulan  elemen  pembentuk
karakter  lahan  yang  merepresentasikan  budaya  bertani  dan  konservasi  yang dikelola  oleh  masyarakat  untuk  mencapai  keberlanjutan  produksi  pangan,
kesejahteraan  masyarakat  lokal,  dan  kelestarian  ekosistem.  Lanskap  pertanian memiliki  peranan  penting  dalam  mengakomodasi  kebutuhan  sosial-ekonomi
masyarakat Turpin dan Oueslati, 2008 dan sebagai habitat bagi keanekaragaman hayati Arifin, 2012; Billeter, 2008.
2.2.   Sunda Parahiyangan