Bagi Orangtua Manfaat Praktis

14 mengemukakan manajemen pendidikan dapat diartikan sebagai aktivitas memadukan sumber-sumber pendidikan agar terpusat dalam usaha mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan sebelumnya. Lebih lanjut Suharsimi Arikunto dan Lia Yuliana 2008:4 mengemukakan bahwa manajemen pendidikan adalah suatu kegiatan atau rangkaian kegiatan yang berupa proses pengelolaan usaha kerjasama sekelompok manusia yang tergabung dalam organisasi pendidikan, untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan sebelumnya agar efektif dan efisien. Hal senada diungkapkan oleh Syafaruddin 2002:18 bahwa manajemen pendidikan adalah aplikasi prinsip, konsep, dan teori manajemen dalam aktivitas pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan efisien. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa manajemen pendidikan merupakan hal yang paling utama dalam sebuah lembaga pendidikan karena dengan adanya manajemen pendidikan tujuan pendidikan yang telah ditetapkan sebelumnya dapat berjalan secara efektif dan efisien dengan memanfaatkan proses pengelolaan usaha kerjasama sekelompok manusia yang tergabung dalam organisasi pendidikan.

c. Manajemen Program Pendidikan Non Formal

Istilah manajemen pendidikan non formal pada dasarnya tidak jauh berbeda dengan istilah manajemen program pendidikan yang telah ada. Menurut Sudjana 2000:1, pengelolaan atau manajemen adalah kemampuan dan keterampilan khusus untuk melakukan suatu kegiatan, baik bersama orang lain atau melalui orang lain dalam mencapai tujuan organisasi. Program 15 dapat diartikan sebagai kegiatan yang dilakukan oleh perorangan, kelompok, dan atau organisasi lembaga yang membuat komponen-komponen program. Komponen-komponen itu meliputi tujuan, sasaran isi, dan jenis kegiatan, proses kegiatan, waktu, fasilitas, alat, biaya, organisasi penyelenggaraan dan lain sebagainya. Sementara Umberto Sihombing 2000:54 mengungkapkan, khusus dalam manajemen pendidikan luar sekolah atau pendidikan non formal dengan cakupan yang luas, tenaga yang sangat heterogen, sasaran yang beraneka kesulitan, perlu dicari cara perencanaan yang mampu menjawab kondisi tersebut. Pola manajemen hendaknya tidak kaku namun manajemen yang berdasarkan tujuan mungkin dapat diterapkan dengan mengadakan penyesuaian-penyesuaian yang sesuai dengan kondisi sasaran, pelaksana, lokasi dan sarana prasarana yang dimiliki. Umberto Sihombing 2000:55, menggambarkan proses manajemen pendidikan luar sekolah, manajemen strategi dan alur pikir manajemen pendidikan luar sekolah sebagai berikut.