Analisis Keputusan Menggunakan Analytical Hierarchy Process

30 pangsa pasar untuk portofolio produk berdasarkan karakteristik cash flownya; b mengembangkan portofolio produk sehingga jelas kekuatan dan kelemahannya; c memutuskan apakah perlu meneruskan investasi untuk produk yang tidak menguntungkan; d mengalokasikan anggaran pemasaran produk guna memaksimalkan cash flow jangka panjang. Matriks Internal Eksternal merupakan matriks yang dikembangkan dari GE-Model. Parameter yang digunakan meliputi parameter kekuatan internal obyek kajian dan pengaruh eksternal yang dihadapi. Tujuan dari matriks strategi ini adalah untuk memperoleh strategi bisnis di tingkat korporat yang lebih detail. Dalam penggunaan matriks ini dikenal sembilan selkolom strategi, namun pada prinsipnya kesembilan selkolom strategi tersebut dapat dikelompokkkan ke dalam tiga strategi utama Roger, 1990, yaitu : a. Growth strategy merupakan pertumbuhan obyek kajian itu sendiri. b. Stability strategy merupakan strategi yang ditetapkan tanpa mengubah arah strategi yang telah ditetapkan. c. Retrenchment strategy merupakan usaha memperkecil atau mengurangi usaha yang dilakukan.

2.10 Analisis Keputusan Menggunakan Analytical Hierarchy Process

Analyitical Hierarchy Process AHP merupakan suatu teori umum pengukuran yang digunakan untuk menentukan skala rasio terhadap beberapa pilihan yang diperbandingkan baik dalam bentuk perbandingan pasangan diskrit maupun perbandingan pasangan kontinyu Mulyono, 1991. Terkait dengan ini, Rumajar et al. 2002 menambahkan bahwa AHP merupakan analisis dalam bentuk hierarki dari berbagi kepentingan yang telah dianalisis sebelumnya, dimana dalam analisis ini akan dilihat sejauh mana tingkat kepentingan dari sejumlah alternatif yang ditawarkan dan alternatif mana yang terbaik untuk dikembangkan. Saaty 1991 menyatakan bahwa AHP merupakan suatu metode yang sederhana dan fleksibel yang menampung kreativitas dalam rancangannya 31 terhadap suatu masalah. Metode ini menstruktur masalah dalam bentuk hierarki dan memasukkan pertimbangan-pertimbangan untuk menghasilkan skala prioritas relatif. Terkait dengan ini, maka AHP akan membantu dan berfungsi dengan baik bila pemakai memiliki pemahaman yang baik mengenai masalah yang dihadapi. AHP memberikan kerangka yang memungkinkan untuk mengambil keputusan yang efektif untuk persoalan yang kompleks dengan jalan menyederhanakan dan mempercepat pengambilan keputusan melalui hierarki keputusan. Kekuatan AHP terletak pada struktur hierarki yang memungkinkan dimasukkannya semua faktor penting dan mengaturnya sampai ke tingkat alternatif yang diinginkan. Setiap masalah dapat dirumuskan sebagai keputusan berbentuk hierarki, kadang-kadang dengan ketergantungan untuk menunjukkan bahwa beberapa elemen bergantung pada yang lain dan pada saat yang sama elemen yang lain tergantung padanya. Elemen pada setiap tingkat digunakan sebagai sifat bersama untuk membandingkan elemen-elemen yang berada setingkat dibawahnya. Dengan heirarki ini, keputusan yang dihasilkan oleh AHP merupakan keputusan akomodatif terbaik yang mempertimbangkan semua faktor dan kepentingan kompleks dalam hierarki secara bersamaan. Menutut Saaty 1991, metode AHP dapat memecah suatu situasi yang kompleks dan tidak terstruktur ke dalam bagian komponennya, menata bagian atau variabel ini dalam suatu susunan hierarki, memberi pertimbangan numerik pada pertimbangan subyektif tentang relatif pentingnya setiap variabel, dan mensintesa berbagai pertimbangan tersebut untuk kemudian menetapkan variabel yang memiliki prioritas relatif yang lebih tinggi. Variabel dengan prioritas relatif yang lebih tinggi tersebut akan menjadi strategikeputusan utama dalam pemecahan situasimasalah yang dihadapi. Penetapan prioritas berarti membuat penilaian tentang kepentingan relatif dua atau lebih elemen pada suatu tingkat tertentu dalam kaitannya dengan tingkat diatasnya. Langkah pertama untuk menyusun prioritas adalah membandingkan kepentingan relatif dari masing-masing unsur dan menduga prioritas untuk sub faktornya. Sintesis prioritas dilakukan untuk mendapatkan prioritas menyeluruh subsektor dan langkah berikutnya adalah melakukan perhitungan menyeluruh untuk masing-masing faktor. Terkait dengan ini, maka dalam analisis AHP 32 terdapat penilaian kepentingan diantara variabel yang diperbandingkan. Penilaian ini biasanya menggunakan uji perbandingan berpasangan dengan nilai perbandingan berkisar antara 19 – 9.

2.11 Konsep Pemodelan Menggunakan Structural Equation Modelling