11
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI
2.1 Kajian Pustaka
Sampai saat ini penelitian menyimak telah banyak dikaji. Namun, hal tersebut masih menarik untuk dilakukan penelitian lebih lanjut lagi, baik
penelitian yang bersifat melengkapi ataupun penelitian yang bersifat baru. Keterampilan menyimak hendaknya harus dikuasai oleh setiap orang, karena
keterampilan menyimak sangat bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari yaitu untuk berkomunikasi. Banyak yang telah melakukan penelitian tentang menyimak, di
antaranya adalah Riyadi 2000, Darmawan 2001, Parjinah 2003, Sigit 2005, Pangesti 2005, dan Suratno 2006.
Riyadi 2000 meneliti tentang Kemampuan Siswa Menyimak yang Diajar dengan Teknik Dengar Tulis dan Teknik Dengar Murni. Hasilnya adalah metode
menyimak yang diajarkan dengan teknik dengar tulis dapat meningkatkan keterampilan menyimak. Dengan adanya penelitian ini dapat memberikan
masukan bagi penulis yaitu dalam pembelajaran harus menggunakan teknik yang tepat sehingga dapat menunjang peningkatan kemampuan siswa.
Darmawan 2001 melakukan penelitian tentang Peningkatan Keterampilan Menyimak Menggunakan Media Audio pada Siswa Kelas II SLTP 2 Kaliwungu
Kudus. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa daya simak siswa dapat meningkat dengan menggunakan media audio sebagai media menyimak. Hal itu
12
dapat dilihat dari hasil penelitian pada siklus I nilai rata-rata mencapai 64,38 dan siklus II mencapai 70,15 sehingga mengalami peningkatan sebesar 6,27.
Penelitian ini menunjukkan bahwa dengan media audio-visual dapat meningkatkan keterampilan menyimak siswa.
Penelitian menyimak juga dilakukan oleh Parjinah 2003 yaitu tentang Peningkatan Keterampilan Menyimak dengan Menggunakan Wacana Cloze pada
SLTP Negeri 1 Sukorejo Kabupaten Banyumas Tahun Pelajaran 20022003. Hasilnya yaitu nilai rata-rata pada prasiklus adalah 6,68, kemudian pada siklus I
nilai yang diperoleh 7,25 dan siklus II mendapat nilai rata-rata 7,66. Hal itu menunjukkan bahwa dengan wacana cloze dapat meningkatkan keterampilan
menyimak dan siswa lebih aktif dalam proses belajar mengajar. Sigit 2005 melakukan penelitian tentang Peningkatan Keterampilan
Menyimak dengan Media Audio pada Siswa SMP Cinde Semarang. Hasil dari penelitian tersebut adalah adanya peningkatan terhadap kemampuan meyimak
siswa dan mereka tertarik terhadap media yang digunakan. Pangesti 2005 meneliti tentang Peningkatan Keterampilan Menyimak
Dongeng dengan Media Audio-Visual pada Siswa SMP Negeri 30 Semarang. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa ada peningkatan terhadap kemampuan
menyimak siswa, hal itu dapat dilihat pada nilai rata-rata siklus I yaitu 69,6 dan siklus II adalah 79,7.
Penelitian juga dilakukan oleh Suratno 2006 yaitu tentang Peningkatan Keterampilan Menyimak Berita melalui Media Audio-Visual dengan Pendekatan
Kontekstual Komponen Inquiry pada Siswa SMP Negeri Tarub Kabupaten Tegal
13
Tahun Pelajaran 20052006. Hasilnya yaitu adanya peningkatan terhadap kemampuan menyimak yang nilai rata-rata pada waktu pratindakan 57,4 dan pada
saat siklus I naik menjadi 67,9. Dengan demikian, ada peningkatan sebesar 18 dan pada siklus II nilai rata-rata mencapai 80,6. Selain itu, ada perubahan positif
perilaku siswa dalam pembelajaran menyimak berita melalui media audio-visual dengan pendekatan kontekstual komponen inkuiri.
Dari berbagai penelitian menyimak yang telah dilakukan selama ini hasilnya menunjukkan adanya peningkatan. Akan tetapi, penelitian tentang menyimak
masih menarik untuk dikaji lagi. Penelitian ini mengambil objek kajian pembelajaran menyimak, khususnya
menyimak ceramah keagamaan melalui media audio-visual dengan pendekatan kontekstual komponen masyarakat belajar. Hal tersebut menjadi salah satu unsur
yang membedakan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya. Pembelajaran menyimak ceramah keagamaan melalui media audio-visual dengan pendekatan
kontekstual komponen masyarakat belajar belum dilakukan oleh peneliti-peneliti di atas. Dengan penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan siswa dalam
pembelajaran keterampilan menyimak, karena pendekatan kontekstual komponen masyarakat belajar merupakan konsep belajar yang membantu untuk melatih
siswa lebih aktif dan mampu bekerjasama dengan temannya dan dengan media audio-visual diharapkan siswa akan tertarik dengan pembelajaran menyimak
khususnya menyimak ceramah keagamaan.
14
2.2 Landasan Teori