5.1.1. Jenis Kelamin
Berdasarkan hasil full enumeration survey diketahui bahwa jumlah anggota rumahtangga petani ART perempuan lebih tinggi dibandingkan anggota
rumahtangga petani ART laki-laki yakni sebesar 51 persen dari total ART yang di survei. Komposisi jenis kelamin ART laki-laki dan perempuan di kampung
Sukagalih berturut turut sebanyak 52,2 persen dan 47,8 persen, adapun di kampung Cisalimar sebayak 50,6 persen dan 49,4 persen sedangkan presentase
ART perempuan di Pasir Masigit lebih besar dibandingkan ART laki-laki, yakni 44,1 persen ART laki-laki dan 55,9 persen ART perempuan.
Jika dilihat dari stratumnya, masing-masing kampung memiliki keragaman pola komposisi jenis kelamin. Keberagaman tampak pada kampung
Sukagalih dan Cisalimar. Pada kampung Sukagalih, persentase ART perempuan berada pada stratum yang cenderung setingkat lebih tinggi daripada laki-laki.
Persentase ART perempuan lebih tinggi pada stratum atas dan pada stratum bawah, sedangkan ART laki-laki lebih tinggi pada stratum menengah dan
tunakisma dan keduanya memiliki persentase yang sama pada stratum bawah. Lain halnya di Cisalimar, dimana persentase ART laki-laki cenderung lebih tinggi
dari perempuan pada stratum yang satu tingkat tergolong lebih tinggi A dan C. Adapun di Pasir Masigit, menunjukkan persentase ART perempuan tinggi pada
seluruh stratum A, B, C
5.1.2. Umur
Penduduk Desa Cipeuteuy memiliki struktur umur yang tergolong muda, hal ini ditunjukkan dengan tingkat komposisi penduduk usia muda yang lebih
tinggi dari penduduk usia tua. Pada Tabel 9. dijelaskan bahwa persentase
penduduk terbesar adalah penduduk yang tergolong produktif 15-64 tahun
11
, yakni sebesar 223 orang atau 56,60 persen dari total ART yang disurvei pada 3
kampung dengan persentase jumlah perempuan lebh besar 1,27 persen daripada persentase laki-laki sedangkan sebanyak 146 37,1 persen berusia 15 tahun dan
25 6,35 persen adalah penduduk usia lanjut 55 tahun. Berdasarkan komposisi umur yang berkaitan dengan jenis kelaminnya,
diketahui bahwa ART perempuan memiliki struktur umur lebih muda dibandingkan dengan laki-laki. Meskipun tidak terpaut jauh, namun jumlah ART
perempuan dapat dikatakan sedikit lebih tinggi daripada ART laki-laki pada usia muda, yakni sebanyak 114 orang perempuan dan 109 orang laki-laki pada usia
produktif 15-64 tahun serta sebanyak 76 perempuan dan 70 laki-laki pada usia 15 tahun. Jumlah ART yang tergolong lansia, tinggi pada ART berjenis kelamin
laki-laki dibandingkan ART berjenis kelamin perempuan yakni sebesar 14 ART laki-laki dan 11 ART perempuan.
Pada Tabel 9 menurut stratumnya, penduduk pada stratum yang tinggi stratum atas dan menengah cenderung lebih muda jika dibandingkan dengan
penduduk pada stratum bawah. Hal ini terlihat dari jumlah persentase penduduk yang berusia muda pada stratum atas lebih besar daripada penduduk pada stratum
lainnya.Menurut jenis kelaminnya, persentase jumlah penduduk perempuan lebih tinggi daripada persentase jumlah penduduk laki-laki di usia 15 tahun pada
stratum atas, menengah dan bawah, sedangkan ART laki-laki perempuan memiliki persentase yang sama pada stratum D tunakisma.
11
Menurut data statistic Indonesia, usia muda yang belum produktif adalah 0-14 tahun. Usia produktif 15-64 tahun, dan usia kurang produktif yakni 65 tahun keatas.
Tabel 9. Jumlah ART Laki-laki dan Perempuan Tiga Kampung Kasus Menurut
Tingkat Stratifikasi dan Golongan Umur Tahun 2007dalam persen
Jenis Kelamin Golongan Umur
Laki-laki Perempuan
Total Stratum Atas
15 Tahun 15,19
18,99 34,18
15-64 Tahun 29,11
30,38 59,49
64 Tahun 5,06
1,27 6,33
Total Persen 49,37
50,63 100,00
Total Jumlah 39
40 79
Stratum Menengah 15 Tahun
19,09 20,91
40,00 15-64 Tahun
31,82 27,27
59,09 64 Tahun
0,91 0,91
Total Persen 50,91
49,09 100,00
Total Jumlah 56
54 110
Stratum Bawah 15 Tahun
17,79 20,25
38,04 15-64 Tahun
25,15 27,61
52,76 64 Tahun
4,29 4,91
9,20 Total Persen
47,24 52,76
100,00 Total Jumlah
77 86
163 Tunakisma
15 Tahun 16,67
16,67 33,33
15-64 Tahun 30,95
28,57 59,52
64 Tahun 2,38
4,76 7,14
Total Persen 50,00
50,00 100,00
Total Jumlah 21
21 42
Total 15 Tahun
17,51 19,80
37,31 15-64 Tahun
28,43 28,17
56,60 64 Tahun
3,05 3,05
6,09 Total Persen
48,98 51,02
100,00 Total Jumlah
193 201
394
Sumber: Dikumpulkan oleh Penulis dari Survei Tahun 2007
Selanjutnya, Tabel 9 juga menunjukkan bahwa stratum atas dan bawah memiliki persentase ART perempuan usia produktif yang lebih tinggi dibanding
laki-laki dan sebaliknya pada stratum menengah dan tunakisma. Khusus usia Lansia, ART perempuan pada stratum bawah dan tunakisma mempunyai
persentase lebih tinggi dibanding laki-laki yakni secara berturut-turut sebanyak 4,91 persen, 4,76 persen, sedangkan laki-laki lansia pada stratum atas memiliki
persentase lebih banyak dan pada stratum menengah tidak ditemukan lansia yang berjenis kelamin laki-laki.
Hal ini berkaitan dengan analisis ketergantungan individu yang diperoleh dengan cara membagi jumlah penduduk usia muda dan tua dibagi dengan jumlah
penduduk berusia produktif. Berdasarkan analisis ketergantungan individu dependency ratio diperoleh perhitungan yang secara keseluruhan menyatakan
bahwa penduduk Desa Cipeuteuy mempunyai tingkat ketergantungan dependency ratio rendah kurang dari 1,0 yang berarti bahwa jumlah penduduk
usia kerja lebih banyak daripada jumlah ART yang tidak berusia kerja muda dan lansia. Secara keseluruhan, penduduk Desa Cipeuteuy memiliki tingkat
ketergantungan sebesar 0,77 dengan tingkat ketergantungan terendah pada kampung Cisalimar sebesar 0,83 dibandingkan kampung Sukagalih dan Pasir
Masigit yang bertutut-turut mempunyai tingkat ketergantungan sebesar 0,85 dan 0,98.
Khusus pada anggota rumahtangga petani yang tergolong usia lanjut, perempuan memiliki persentase yang lebih tinggi daripada laki-laki dengan urutan
tertinggi adalah di kampung Sukagalih dan diikuti oleh kampung Cisalimar dan Pasir Masigit.
Dilihat pada stratumnya dari tiga kampung diketahui bahwa jumlah anggota rumahtangga lanjut usia Lansia tertinggi ada pada stratum A dan C
sedangkan B dan D mempunyai nilai yang rendah. Keberagaman ini menunjukan bahwa di Desa Cipeuteuy umur harapan hidup anggota rumahtangga tidak
berhubungan dengan status ekonominya, hal ini juga turut menjelaskan bahwa anggota rumahtangga pada semua stratum memperoleh akses dan hak yang sama
terhadap kesehatan dan pangan yang menunjang kualitas hidup mereka. Kampung Sukagalih diketahui mempunyai balita terendah dengan
persentase 2,54 persen dan proporsi jumlah laki-laki perempuan sebanyak 1,27 persen untuk masing-masing balita. Kampung Cisalimar dan Pasir Masigit
mempunyai jumlah balita yang sama yakni 3,05 persen dengan masing-masing jumlah balita laki-laki 1.78 persen, 1,02 persen dan perempuan 1,27 persen dan
2,03 persen. Secara keseluruhan, jika dilihat dari stratumnya diketahui pada stratum
tertinggi dan terendah A dan D mempunyai jumlah Balita terendah sebesar 1,02 pada masing-masing stratum, sedangkan stratum bawah mempunyai jumlah
tertingi sebelum stratum menengah sebanyak 4,06 persen. Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata umur pasangan pada stratum bawah dimungkinkan lebih muda
dan tidak ada perbedaan pola umur pernikahan pada tiap stratum.
5.1.3. Tingkat Pendidikan