Sarana dan Prasarana KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

Kelembagaan olah raga yang ada di Desa Cipeuteuy meliputi kelembagaan olah raga sepak bola, bulu tangkis, voli, sepak takrau, tenis meja dan pencak silat. Kelompok olah raga berjumlah 12 kelompok yang terdiri dari Radeci, Boystay, Ligen, PSTL Persatuan Sepakbola Tanjakan Limus, Arendah, Asten Asal Tendang, PERSIBA Persatuan Sepakbola Babakan, Elang Muda, PILIP, Perancis Peranakan Cisalimar, Garuda, Munding Laya yang seluruhnya dibawah naungan karang taruna desaKONI Komite Olah Raga Nasional Indonesia

4.4. Sarana dan Prasarana

Desa Cipeuteuy mempunyai sarana dan prasarana yang menunjang kegiatan masyarakat, baik formal maupun informal. Sarana yang mendukung kegiatan desa adalah Balai DesaKantor Desa dengan berbagai fasilitas di dalamnya meliputi masing-masing tiga unit komputer dan mesin tik, 10 unit meja, 46 unit kursi yang dapat disewakan atau dipinjamkan untuk kebutuhan desa dan warga, dan lemari arsip sebanyak dua unit. Selain itu, desa juga menyediakan sound system yang merupakan bantuan dari PT. Chevron Gunung Salak dan bantuan dari Balai Taman Nasional, berupa.sepeda motor yang digunakan untuk operasional desa. Desa Cipeuteuy memiliki satu buah Madrasah Ibtidaiyah setara Sekolah Dasar yang terletak di Dusun Cipeuteuy 1 dan empat buah Sekolah Dasar SD, masing-masing terletak di Dusun Cipeuteuy 2, Cisarua, Leuwiwaluh dan Pandan Arum. Empat Sekolah Dasar tersebut dalam kondisi baik, salah satunya, yakni SD Cipeuteuy baru saja mendapat bantuan untuk perbaikan sekolah. Desa Cipeuteuy hanya memiliki satu Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama SLTP di Dusun Cipeuteuy 2 dan 1. Tsanawiyah yang sederajat dengan pendidikan tingkat SLTP di Dusun Leuwiwaluh. Selain itu, Desa Cipeuteuy juga memiliki tujuh buah Madrasah Diniyah yang juga merupakan sarana pendidikan formal. Kondisi ketujuh bangunan tersebut masih dapat dikatakan baik, namun masih memerlukan perbaikan pada beberapa tempat. Untuk pendidikan Informal, di Desa Cipeuteuy terdapat rental komputer serta perpusatakaan sederhana yang berisikan buku-buku hasil riset serta buku-buku sumbangan. Setiap kampung dan dusun memiliki masjid dan mushola yang secara keseluruhan berjumlah 10 buah masjid dan 19 buah mushola, dimana beberapa diantaranya telah mengalami perbaikan dengan bantuan dari pihak luar yang mempunyai lahan di Desa Cipeuteuy. Terdapat tiga buah masjid dan empat buah mushola di Cipeuteuy, masing-masing dalam kondisi yang baik. Dusun Cisarua memiliki dua buah masjid dan tujuh buah mushola, sebanyak satu buah masjid dan lima buah mushola di Dusun Leuwiwaluh dan empat buah masjid serta tiga buah mushola di dusun Pandan Arum. Sarana dan prasarana kesehatan yang terdapat di Desa Cipeuteuy antara lain meliputi enam buah posyandu, yang didukung oleh satu orang paramedis dan tiga orang dukun terlatih. Sedangkan untuk pengairan, Cipeuteuy memiliki dua unit saluran air bersihperpipaan, 117 unit sumur gali yang dimanfaatkan oleh 117 KK, lima aliran sungai, diantaranya Citamiang, Cipanas dan Citarik yang dimanfaatkan oleh 431 jiwa. Selanjutnya masih ada penduduk yang menggunakan mata air, yakni sebanyak 560 KK pada 120 mata air, sedangkan PAM tersedia tiga unit dengan 500 KK yang memanfaatkannya. Sebagai sarana sanitasi, masyarakat Desa Cipeuteuy sebanyak 1.120 rumahtangga atau 69,7 persen dari total KK memiliki WC dan sebanyak 280 rumahtangga yang buang air besar di sungai sedangkan jumlah MCK yang tersedia sebanyak 500 unit termasuk 20 unit yang mengalami kerusakan. Adapun data mengenai jumlah dan pemanfaatan sarana dan prasarana pengairan terdapat pada Tabel 8. Tabel 8. Jumlah Sarana pengairan dan Rumahtangga Penerima Manfaat Sarana Pengairan di Desa Cipeuteuy Tahun 2006 Sarana Pengairan Jumlah unit Jumlah Penerima Manfaat KK Mata Air 120 560 Sumur Gali 177 117 PAM 3 500 Sungai 5 431 Mata Air 120 560 Perpipaan 4 500 Sumber: Data Potensi Desa Cipeuteuy 2006 Saluran irigasi yang mengairi sawah penduduk Desa Cipeuteuy seluas 545 hektar terbagi menjadi saluran primer sepanjang 2,5 meter, saluran sekunder sepanjang 800 meter dan pintu pembagi air sebanyak 80 unit Adapun sepanjang 800 meter saluran primer, 200 meter saluran sekunder dan 20 unit pintu pembagi air dalam keadaan rusak. Adapun untuk menunjang kebutuhan masyarakat akan listrik, fasilitas yang disediakan Desa Cipeuteuy antara lain aliran listrik dari PLN, turbin kecil keren dan Pembangkit Listrik Tenaga Micro hydro PLTMH. PLTMH ini di bangun sejak tahun 2004, tepatnya di Dusun Pandan Arum dan telah mensuplai listrik untuk lima kampung atau kurang lebih 500 KK yang ada di Dusun tersebut. Kondisi mesin Micro hydro masih dalam keadaan baik, dan hanya dua kali melakukan penggantian karet. Pemasangan PLTMH ini merupakan bantuan dari IBEKA dan dioperasikan mulai pukul empat sore hingga pukul tujuh pagi oleh empat orang yang bertanggung jawab mengoperasikan dan memeliharanya. Dana pemeliharaan Micro hydro berasal dari koperasi yang dibayarkan tiap bulan. Selama ini pemakaian daya telah melampaui batas ketetapan. Tidak ada kesesuaian antara jumlah daya yang terdaftar di koperasi dengan pemakaian konsumen. Kapasitas turbin adalah 33.000 watt, jumlah yang terjual data koperasi adalah sebanyak 22.000 watt, pengeluaran jumlah watt di turbin tiap harinya adalah 30.000 sd 33.000 watt. Dengan demikian, jumlah watt yang menjadi cadangan telah habis terpakai. Benda elektronik yang paling banyak mengambil daya salah satunya adalah penggunaan rice cooker dan setrika. Adapun fasilitas olah raga yang tersedia di desa ini adalah tiga lapangan sepak bola, berikut peralatan pertandingan bola, empat buah lapangan tenis meja, dan empat lapangan voli yang dikapasitasi oleh delapan tim sepak bola, empat tim tenis meja dan empat tim voli. Sarana komunikasi desa tersebut antara lain tersedianya jaringan telepon rumah, wartel dan radio lokal TATALEPA. Jaringan telepon rumah hanya dapat menjangkau satu buah Dusun yang ada di desa tersebut dan hanya 20 orang yang mempunyai pesawat telepon. Sarana komunikasi didukung juga oleh adanya dua buah wartel dan keberadaan radio lokal yang di inisiasi oleh Absolute sebagai lembaga lokal pada tahun 2005. Selain itu, sebanyak 643 orang menikmati bentuk komunikasi visual pada televisi dengan total empat parabola di wilayah desa. Radio lokal diinisiasi pada tahun 2005 oleh lembaga Absolute untuk informasi publik dan sarana berbagi informasi antara masyarakat antar kampung. Radio ini dikelola oleh pemuda setempat dengan tujuan untuk mengembangan pola pikir pemuda tentang hidup berorganisasi. Sejauh ini radio lokal yang ada belum dimanfaatkan dengan baik sebagai sumber informasi masyarakat desa. Sarana jalan yang menghubungkan antara satu dusun ke dusun lainnya dalam kondisi kurang baik. Hanya beberapa wilayah dan jalan tertentu saja yang beraspal. Salah satunya karena jalan tersebut merupakan jalan yang baru dibuka untuk memenuhi kebutuhan TNGHS, sedangkan jalan dari Dusun Leuwiwaluh hingga Pandan Arum merupakan jalan bebatuan. Niatan seorang tokoh masyarakat untuk menjadikan desa ini menjadi desa Agropolitan dengan maksud agar jalan segera diaspal, tidak dapat terlaksana, karena kurangnya luas wilayah akibat lahan status quo sebagai salah satu persyaratan. Selain ojeg, terdapat angkutan umum colt dari Parung Kuda hingga Dusun Pandan Arum sebagai batas terjauh, dimana terminalnya terletak di Dusun Cipeuteuy. Angkutan pertama kali adalah Bus yang beroperasi tahun 1957. Disusul dengan oplet 1974 yang beroperasi hingga batas kantor desa, karena jalan belum dibuka. Tahun 1986 mulai masuk angkutan menuju Leuwiwaluh yang merupakan angkutannya satu- satunya yang menempuh jarak jauh melewati kantor desa. Saat ini sudah ada kendaraan yang menjangkau hingga ke Nirmala, yang letaknya 11 kilometer dari balai Desa Cipeuteuy, diantaranya mobil 20 unit, truk 10 unit, kendaraan pribadi baik motor maupun mobil berjumlah 30 unit dan 50 buah ojeg yang ditunjang dengan adanya lima buah pangkalan ojeg, enam buah jembatan dan sebuah terminal. Cipeuteuy mempunyai tiga buah Tempat Pemakaman Umum TPU yang terletak di Dusun Cisarua dan Pandan Arum. Tempat pemakaman umum hanya tersedia bagi penduduk yang tidak memiliki tanah pemakaman keluarga atau tanah hak milik. Bagi orang-orang yang memiliki tanah hak milik, maka anggota keluarga yang meninggal akan dikuburkan di tanah hak milik, seperti di pekarangan dan kebun. Hal ini menjadi salah satu alasan, mengapa tanah-tanah di daerah Cipeuteuy tergolong murah, karena tiap lahan pekarangan rumah atau kebun terdapat kuburan anggota keluarga yang telah meninggal. Hal ini hanya berlaku pada daerah perbatasan antara Desa Cipeuteuy dengan Desa Kabandungan.

BAB V PROFIL RUMAH TANGGA PETANI

Dokumen yang terkait

Konflik Agraria (Studi Etnografi Di Desa Aek Buaton, Kabupaten Padang Lawas, Sumatera Utara)

1 109 111

Analisis Produksi dan Efisiensi Ekonomi Relatif Usahatani Jagung Manis (Kasus di Desa Titisan, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi, Propinsi Jawa Barat).

1 9 147

Dimensi Gender dalam Agroforestry Kajian pada Komunitas Petani di Desa Hegarmanah, Kecamatan Cicantayan, Kabupaten Sukabumi, Propinsi Jawa Barat

0 18 7

Peranan Pariwisata dalam Perekonomian Daerah Kabupaten Sukabumi, Propinsi Jawa Barat

1 17 86

Pengembangan Masyarakat Sebagai Pendekatan Pengembangan Wilayah Perdesaan. (Studi Kasus pada Industri Geothermal di Kecamatan Kabandungan Kabupaten Sukabumi Provinsi Jawa Barat)

0 48 410

Struktur Penguasaan Tanah Masyarakat dan Upaya Membangun Kedaulatan Pangan (Kasus Kampung Sinar Resmi, Desa Sinar Resmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Propinsi Jawa Barat)

1 13 176

Pengetahuan masyarakat tentang konservasi sumberdaya hutan: studi kasus pada masyarakat Desa Cipeuteuy, Kecamatan Kabandungan, Kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak, Sukabumi Jawa Barat

0 8 50

Perubahan Pola Interaksi Masyarakat Dengan Hutan di Desa Cipeuteuy, Kecamatan Kabandungan, Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat

1 11 167

Struktur Agraria Masyarakat Desa Hutan Dan Implikasinya Terhadap Pola Pemanfaatan Sumberdaya Agraria (Studi Kasus: Masyarakat Kampung Pel Cianten, Desa Purasari, Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat)

0 5 108

Pengembangan Masyarakat Sebagai Pendekatan Pengembangan Wilayah Perdesaan. (Studi Kasus pada Industri Geothermal di Kecamatan Kabandungan Kabupaten Sukabumi Provinsi Jawa Barat)

2 29 200