Manfaat penelitian Kerangka Berfikir

25 Jawaban Pilihan Kuesioner Positif Negatif Selalu SL 4 1 Sering SR 3 2 Kadang-kadang KD 2 3 Tidak Pernah TP 1 4 c. Variabel Latar Belakang Pekerjaan Orang Tua Untuk latar belakang pekerjaan orang tua digunakan skala pengukuran dengan alternatif jawaban “guru” skor 2 dan “bukan guru” skor 1. d. Variabel Minat menjadi Guru Akuntansi Untuk mengukur minat mahasiswa menjadi guru digunakan skala Likert dengan alternatif jawaban yaitu Sangat Setuju SS, Setuju S, Tidak Setuju TS, Sangat Tidak Setuju STS. Pemberian skor adalah sebagai berikut: Jawaban Pernyataan Positif Negatif Sangat Setuju SS 4 1 Setuju S 3 2 Tidak Setuju TS 2 3 Sangat Tidak Setuju STS 1 4

F. Teknik pengumpulan data

1. Kuesioner Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui Suharsimi 26 Arikunto, 1997;128. Teknik ini digunakan untuk mengumpulkan data mengenai variabel bebas dan variabel terikat. Butir-butir pertanyaan disajikan dalam bentuk, yaitu pertanyaan positif dan pertanyaan negatif. Pertanyaan positif adalah pertanyaan yang mendukung gagasan, sedangkan pertanyaan negatif adalah pertanyaan yang tidak mendukung gagasan. Kisi-kisi koesioner untuk pengalaman PPL 2, dan minat menjadi guru disajikan dalam tabel sebagai berikut: Tabel 3.1 Kisi-kisi Kuesioner Penelitian Variabel Pengalaman PPL 2 dan Minat menjadi Guru No Variabel Indikator Positif Negatif 1 Pengalaman PPL 2 a. Proses pembelajaran  Kemampuan merumuskan tujuan pembelajaran  Kemampuan melakukan proses belajar mengajar  Kemampuan menutup proses pembelajaran b. Penampilan personal dan sosial 1,2 5, 7, 13, 14 3, 4, 8 9, 10, 11, 12, 16 6, 15 17 2 Minat menjadi guru a. Intrinsik:  Keinginan menjadi guru  Bakat yang dimiliki mahasiswa  Motivasi yang 1,2 3,4,8 27 diperoleh mahasiswa  Profesi yang mulia  Perbedaan jenis kelamin b. Ekstrinsik  Dukungan keluarga  Kedudukan guru yang mulia di masyarakat  Gaji guru 6 5 18 7 11,12,16 10,15 14 9 13,17 Dikutip dari skripsi Bangkit Harry Saputra 2009, kemudian dijabarkan oleh penulis. 2. Dokumentasi Dokumentasi adalah metode pengumpulan data mengenai hal- hal atau variabel yang berupa benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peratura-peraturan, notulen rapat, catatan harian, dan sebagainya Suharsimi Arikunto, 1997;135. Metode ini dilakukan untuk melengkapai data-data yang telah dikumpulkan oleh peneliti.

G. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian

1. Pengujian Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat- tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suharsimi Arikunto, 1997:144. Rumus yang digunakan adalah: ∑ ∑ ∑ ∑ ∑    = 2 2 2 2 i i i i i i i i xy y y n x x n y x y x n r 28 Keterangan: xy r = koefisien korelasi skor item dengan skor total ∑ x = jumlah skor item dari kuesioner ∑ y = jumlah skor total ∑ xy = jumlah perkalian antara skor item dengan skor total ∑ 2 x = jumlah kuadrat skor item ∑ 2 y = jumlah kuadrat skor total N = jumlah subjekresponden Koefisien korelasi yang diperoleh dari perhitungan menunjukkan tinggi rendahnya tingkat validitas instrumen yang diukur. Untuk menentukan kesahihan setiap item ditentukan derajat kebebasan dk = N-2 dengan taraf signifikansi 5. Jika r hitung r tabel, maka kuesioner dikatakan valid dan jika r hitung r tabel, maka dikatakan tidak valid. Pelaksanaan uji coba ini dilakukan pada mahasiswa sebanyak 30 orang. Dari hasil uji coba diketahui derajat kebebasan sebesar 28 30-2, dan diperoleh r tabel sebesar 0,361 dengan taraf signifikansi 5. Adapun hasil uji coba validitas sebagai berikut: 29 Tabel 3.2 Hasil Uji Validitas Pengalaman PPL 2 D Dari hasil uji validitas pengalaman PPL 2 di atas menunjukkan bahwa ada 3 instrumen yang tidak valid hitung r tabel r . Butir insrtumen yang tidak valid adalah nomor 3, 14 dan 16. Instrumen yang tidak valid tersebut dihapus atau dibuang dan dilakukan uji validitas ulang. Berikut ini disajikan hasil pengukuran uji validitas ulang Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Cronbach’s Alpha if Item Deleted Butir1 66.03 41.620 .658 .844 Butir2 65.87 44.257 .501 .852 Butir3 66.23 48.116 -.036 .874 Butir4 66.03 41.620 .658 .844 Butir5 66.00 43.241 .439 .854 Butir6 65.90 44.438 .471 .853 Butir7 65.73 45.720 .395 .856 Butir8 65.77 44.737 .541 .852 Butir9 66.10 43.266 .524 .850 Butir10 66.10 42.783 .535 .850 Butir11 65.80 45.062 .404 .855 Butir12 65.77 45.289 .382 .856 Butir13 65.77 45.220 .461 .854 Butir14 65.93 45.306 .350 .857 Butir15 66.17 41.868 .532 .850 Butir16 66.30 43.597 .305 .863 Butir17 66.63 40.792 .547 .850 Butir18 66.00 44.621 .509 .852 Butir19 65.77 44.116 .487 .852 Butir20 65.97 43.068 .656 .846 30 Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas Pengalaman PPL 2 No Pertanyaan hitung r tabel r Keterangan 1 0,635 0,361 Valid 2 0,561 0,361 Valid 3 0,635 0,361 Valid 4 0,447 0,361 Valid 5 0,528 0,361 Valid 6 0,403 0,361 Valid 7 0,553 0,361 Valid 8 0,509 0,361 Valid 9 0,534 0,361 Valid 10 0,388 0,361 Valid 11 0,416 0,361 Valid 12 0,478 0,361 Valid 13 0,571 0,361 Valid 14 0,515 0,361 Valid 15 0,538 0,361 Valid 16 0,433 0,361 Valid 17 0,662 0,361 Valid Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas Minat menjadi Guru Akuntansi Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Cronbach’s Alpha if Item Deleted Butir1 63.70 43.734 .412 .862 Butir2 63.57 43.771 .476 .858 Butir3 63.47 45.085 .507 .857 Butir4 63.03 46.723 .418 .860 Butir5 63.27 48.133 .070 .875 Butir6 63.23 44.806 .652 .853 Butir7 63.23 44.323 .727 .851 Butir8 63.47 42.809 .674 .850 Butir9 63.37 44.723 .478 .858 Butir10 63.37 44.792 .399 .861 Butir11 63.70 45.321 .437 .859 Butir12 63.23 45.220 .514 .857 Butir13 63.30 45.872 .490 .858 Butir14 63.27 43.995 .611 .853 31 Butir15 63.37 44.033 .559 .855 Butir16 63.50 44.534 .594 .854 Butir17 63.47 45.568 .590 .856 Butir18 63.57 45.495 .441 .859 Butir19 63.37 44.033 .688 .851 Butir20 64.10 46.783 .118 .880 Dari hasil uji validitas minat menjadi guru akuntansi di atas menunjukkan bahwa ada 2 instrumen yang tidak valid hitung r tabel r . Butir insrtumen yang tidak valid adalah nomor 5 dan 20. Instrumen yang tidak valid tersebut dihapus atau dibuang dan dilakukan uji validitas ulang. Berikut ini disajikan hasil pengukuran uji validitas ulang. Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas Minat menjadi Guru Akuntansi No Pertanyaan hitung r tabel r Keterangan 1 0,492 0,361 Valid 2 0,565 0,361 Valid 3 0,574 0,361 Valid 4 0,373 0,361 Valid 5 0,624 0,361 Valid 6 0,748 0,361 Valid 7 0,687 0,361 Valid 8 0,510 0,361 Valid 9 0,389 0,361 Valid 10 0,435 0,361 Valid 11 0,496 0,361 Valid 12 0,440 0,361 Valid 13 0,627 0,361 Valid 14 0,587 0,361 Valid 15 0,567 0,361 Valid 16 0,528 0,361 Valid 17 0,443 0,361 Valid 18 0,640 0,361 Valid 32 2. Pengujian Relialibilitas Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk dapat digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik Suharsimi Arikunto, 1997:154 , yaitu sebagai berikut dimasukkan ke rumus Alpha: 11 r =                 ∑ 2 2 1 1 t b k k   Keterangan: 11 r = reliabilitas instrumen k = banyak butir pertanyaan 2 t  = varian total 2 b  = jumlah varian butir Butir soal dikatakan reliabel jika cronbach alpha lebih besar dari 0.6, dan tidak reliabel jika cronbach alpha lebih kecil dari 0.6. Tabel 3.6 Hasil Uji Reliabilitas Pengalaman PPL 2 Cronbach’s Alpha Cronbach’s Alpha Based on Standardized Items N of Items 0.878 0.883 17 Tabel 3.7 Hasil Uji Reliabilitas Minat menjadi Guru Akuntansi Cronbach’s Alpha Cronbach’s Alpha Based on Standardized Items N of Items 0.892 0.898 18 33 Hasil pengujian pada variabel pengalaman PPL 2 dan variabel minat menjadi guru akuntansi nilai cronbach alpha sebesar 0.883 dan 0.898 nilai tersebut menunjukkan bahwa kedua variabel dikatakan riliabel karena lebih besar dari 0.6.

H. Tehnik Analisis Data

a. Uji Prasyarat Analisis Korelasi

1 Uji Normalitas

Uji normalitas dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui apakah data yang terjaring berdistribusi normal, sehingga analisis untuk menguji hipotesis dapat dilakukan. Dalam uji normalitas ini digunakan rumus uji satu sampel dari Kolmogorov- Smirnov , yaitu tingkat kesesuaian antara distribusi harga satu sampel skor observasi dan distribusi teoritisnya. Uji ini menetapkan suatu titik dimana teoritis dan yang terobservasi mempunyai perbedaan terbesar. Artinya distribusi sampling yang diamati benar-benar merupakan observasi suatu sampel random dari distribusi teoritis Ghozali, 2002:35-36. Alat statistik untuk pengujian normalitas data penelitian ini adalah tes Kolmogorov-Smirnov. Adapun rumus uji Kolmogorov-Smirnov untuk normalitas sebagai berikut Ghozali, 2002:36:     X S X F maksimum D n o  = 34 Keterangan: D = Deviasi maksimum F o = Fungsi distribusi frekuensi kumulatif yang ditentukan S n X = Distribusi frekuensi kumulatif yang diobservasi Bila probabilitas p yang diperoleh melalui perhitungan lebih besar dari taraf signifikan 5, berarti sebaran data variabel normal. Bila probabilitas p yang diperoleh melalui perhitungan lebih kecil dari taraf signifikansi 5 berarti sebaran data variabel tidak normal. 2 Uji Asumsi Klasik Dalam regresi berganda terdapat beberapa asumsi klasik yang harus dipenuhi, agar dapat menghasilkan estimator linier yang akurat dan mendekati atau sama dengan kenyataan. Asumsi-asumsi dasar tersebut dikenal sebagai asumsi klasik Hasan, 1999 : 268. a Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Untuk mendeteksi masalah multikolinieritas digunakan rumus sebagai berikut: ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑    = 2 2 2 2 Y Y N X X N Y X XY N r xy Selanjutnya dengan komputer program SPSS diadakan analisis Collinearity Statistics. Dari analisis Collinearity 35 Statistics akan diperoleh VIF Variance Inflation Factor. Untuk mengetahui terjadi tidaknya multikolinieritas, digunakan ketentuan sebagai berikut: VIF = I Tolerance Untuk mengetahui terjadi tidaknya multikolinieritas digunakan ketentuan sebagai berikut: jika VIF 5, maka terjadi multikolinieritas jika VIF 5, maka tidak terjadi multikolinieritas

b Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linier ada korelasi antara kesalahan penganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 sebelumnya. Untuk memeriksa adanya autokorelasi biasanya memakai uji Durbin-Watson dengan rumus sebagai berikut:   ∑ ∑ = =   = n I t t n t t t e I e e d 2 2 Keterangan: d = Statistik Durbin-Watson t d = Gangguan estimasi t = Observasi terakhir t-1 = Observasi sebelumnya 36 Pada penelitian ini uji autokorelasi yang digunakan adalah Uji Durbin-Watson DW-test, uji Durbin Watson digunakan untuk autokorelasi tingkat satu first order autocorrelation dan mensyaratkan adanya intercept konstanta dalam model regresi dan tidak ada variabel lag di antara variabel independen. Perhitungan uji autokorelasi diperoleh dengan bantuan program SPSS. Hipotesis yang diuji adalah: H0: tidak ada auto korelasi r=0 HA: ada autokorelasi r ≠0 Pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi: Hipotesis nol Keputusan Jika Tidak ada autokorelasi positif Tidak ada autokorelasi positif Tidak ada autokorelasi negatif Tidak ada autokorelasi negatif Tidak ada autokorelasi, positif atau negatif Tolak No decision Tolak No decision Tidak ditolak 0 d dl ≤ d ≤ du 4 – dl d 4 4 – du ≤ d ≤ 4 – dl du d 4 - du c Uji Heterokedastisitas Uji heterokedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan kepengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah yang tidak terjadi heterokedastisitas. Untuk mendeteksi ada tidaknya masalah heterokedastisitas digunakan uji korelasi rank dari Sperman Sperman’s rank coreelation test 37 Rumus korelasi rank dari Sperman didefinisikan sebagai berikut:           = ∑ 1 6 1 2 n n d d i Keterangan: i d = Perbedaan dalam rank yang diberikan kepada dua karakteristik yang berbeda dari individu atau fenomena ke-i. N = Banyaknya individu atau fenomena yang diberi rank Selanjutnya dengan bantuan omputer program SPSS, untuk menentukan terjadi tidaknya masalah heterokedastisitas digunakan ketentuan sebagai berikut: Jika s r hitung s r tabel, maka terjadi heterokedastisitas Jika s r hitung s r tabel, maka tidak terjadi heterokedastisitas Atau dapat juga dengan membandingkan tingkat probabilitasnya. Adapun ketentuan yang digunakan adalah sebagai berikut: Jika probabilitas P 0,05, maka terjadi heterokedastisitas Jika probabilitas P 0,05, maka tidak terjadi heterokedastisitas 38 b. Pengujian Hipotesis Penelitian 1 Hipotesis pertama Teknik analisis korelasi Product Moment digunakan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara prestasi belajar dengan minat menjadi guru akuntansi. Adapun rumus yang digunakan adalah sebagai berikut Sudjana, 1996:368 ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑    = 2 2 2 2 i i i i i i xy Y Y n X X n y X y X N r Keterangan: ∑ X : jumlah nilai X ∑ Y : jumlah nilai Y n : jumlah sampel xy r : koefisien korelasi antara kedua variabel x dan y Hipotesis dapat diterima bila dan sebaliknya hipotesis ditolak bila Untuk pengujian keberartian koefisien korelasi maka dihitung hitung t dan tabel t dengan rumus Sudjana, 1996:380: 2 1 2 r n r t   = Keterangan: r = keofisien korelasi sederhana n = jumlah sampel 39 Dalam pengujian ini digunakan taraf signifikan 5 . Jika hitung t tabel t berarti tidak ada hubungan positif antara variabel prestasi belajar dengan minat menjadi guru akuntansi. Jika hitung t tabel t berarti ada hubungan yang positif signifikan antara variabel prestasi belajar dengan minat menjadi guru akuntansi. Tabel 3.8 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Terhadap Koefisien Korelasi Interval Koefisien Tingkat Hubungan 00,00 – 0,199 0,20 – 0,399 0,40 – 0,599 0,60 – 0,799 0,80 – 1,000 Sangat Rendah Rendah Sedang Kuat Sangat Kuat Sugiyono, 2009 : 250 2 Hipotesis kedua Teknik analisis korelasi Product Moment digunakan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara pengalaman PPL 2 dengan minat menjadi guru akuntansi. Adapun rumus yang digunakan adalah sebagai berikut Sudjana, 1996:368 ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑    = 2 2 2 2 i i i i i i xy Y Y n X X n y X y X N r Keterangan: ∑ X : jumlah nilai X ∑ Y : jumlah nilai Y n : jumlah sampel

Dokumen yang terkait

Pengaruh status sosial ekonomi orang tua dan konsep diri mahasiswa terhadap minat berwirausaha bimbingan belajar : studi kasus mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

0 0 145

Pengaruh prestasi belajar pengalaman PPL 2, dan jenis pekerjaan orang tua terhadap minat untuk menjadi guru : studi kasus mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi angkatan 2006-2007 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogya

0 0 160

Persepsi mahasiswa pendidikan akuntansi terhadap profesi guru ditinjau dari minat mahasiswa masuk keguruan, prestasi mata kuliah PPL II dan latar belakang orang tua : studi kasus mahasiswa FKIP Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma

0 0 142

Hubungan pengajaran mikro dan program pengalaman lapangan di sekolah dengan minat mahasiswa FKIP menjadi guru : studi kasus mahasiswa Universitas Sanata Dharma Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan angkatan 2005.

0 0 135

Minat mahasiswa untuk menjadi guru ditinjau dari status sosial ekonomi orang tua dan perbedaan etnis : studi kasus pada mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

0 1 128

Hubungan antara persepsi mahasiswa terhadap status sosial guru dan prestasi belajar dengan minat mahasiswa menjadi guru : studi kasus pada mahasiswa Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sanata Dharma Yogyakarta angkatan 2006.

0 0 159

Minat mahasiswa FKIP untuk menjadi guru ditinjau dari pilihan program studi, prestasi belajar dan latar belakang pendidikan orang tua : studi kasus mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta TA 2005.

0 1 137

Minat mahasiswa FKIP untuk menjadi guru ditinjau dari pilihan program studi, prestasi belajar dan latar belakang pendidikan orang tua : studi kasus mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta TA 2005 - USD Repository

0 0 135

PENGARUH PRESTASI BELAJAR, PENGALAMAN PPL 2, DAN JENIS PEKERJAAN ORANG TUA TERHADAP MINAT UNTUK MENJADI GURU

0 0 158

Hubungan prestasi belajar, pengalaman PPL 2 dan latar belakang pekerjaan orang tua terhadap minat menjadi guru akuntansi : studi kasus pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyak

0 0 159