dimana menyangkut tempat, oleh siapa pelaku atau pelaksana, dan bagaimana tata cara mencapai itu.
Dari hasil wawancara dan fakta dilapangan yang penulis lakukan, tidak adanya fungsi perencanaan disebabkan oleh kurangnya manajemen
pimpinan perpustakaan terhadap fungsi tersebut, sehingga akan berdampak kurang bagus untuk kedepannya. Penulis juga beranggapan bahwa sebuah
perpustakaan akan lebih baik jika dipimpin oleh orang yang mengerti akan perpustakaan.
b. Pengorganisasian organizing
Berdasarkan hasil wawancara dengan ibu S, ada beberapa kegiatan pengolahan yang dilakukan setelah bahan pustaka datang ke perpustakaan,
yaitu: 1.
Mengecek kembali bahan pustaka yang datang ke perpustakaan. Ketika buku-buku yang diadakan sudah sampai ke perpustakaan, pihak
perpustakaan mengecek kembali buku-buku yang sudah dibeli, apakah sesuai atau tidak dengan yang dibeli.
2. Menentukan klasifikasi, deskripsi dan abstrak bahan pustaka
Setelah buku-buku dicek kembali, buku-buku langsung diberikan kepada bagian kasubdid. Disini buku-buku yang baru akan ditentukan
klasifikasinya menggunakan DDC Terjemahan Dewey Decimal Classification edisi 14 yang dikeluarkan oleh Perpustakaan Nasional,
sedangkan untuk deskripsi buku menggunakan AACR2 Anglo American Cataloguing Rules 2. Untuk abstrak buku biasanya dapat dilihat melalui
internet. Ibu F mengatakan bahwa:
“Untuk kegiatan pengolahan bahan pustaka kita semua mengerjakannya bersama-sama, dari mulai mendeskripsikan dan mengklasifikasikan buku.
Dalam mengkalsifikasi buku kita menggunakan DDC Ringkasan edisi ke 14, sedangkan untuk mendeskripsikan buku kita menggunakan AACR 2.
Kita juga menambahkan label warna untuk masing-masing kelas biar untuk memudahkan para pemustaka untuk mencari buku apa yang mereka
inginkan. Biasanya masing-masing staf akan mencari abstrak dari buku- buku yang berlainan, lalu setelah semua abstrak dari buku-buku tersebut
terkumpul, abstrak tersebut akan langsung di-input
.”
12
3. Memasukkan data bahan pustaka ke dalam database
Setelah buku-buku sudah diklasifikasi, dideskripsi dan diberikan abstraknya, tahap selanjutnya yaitu semua data buku-buku itu dimasukkan
ke dalam database. Sehingga buku-buku yang didata bisa langsung diletakkan dirak sesuai dengan kelasnya masing-masing.
13
Menurut H.B Siswanto, dalam mengorganisasikan suatu perpustakaan, kepala perpustakaan harus mengetahui dengan baik kemampuan masing-
masing staf perpustakaan sehingga dapat menempatkan mereka pada posisitugas yang sesuai dengan kemampuan yang mereka miliki. Kepala
perpustakaan juga harus mengetahui tugas apa yang sedang dikerjakan oleh para staf agar tidak terjadi pembebanan tugas yang berlebihan kepada staf.
14
Pada Perpustakaan dan Arsip Jakarta Barat fungsi pengorganisasian sudah dilakukan sesuai dengan teori yang ada. Kepala perpustakaan sudah
memberikan kepada orang yang tepat dalam kegiatan pengolahan ini.
12
Berdasarkan hasil wawancara dengan ibu F pada tanggal 9 Maret 2015
13
Berdasarkan hasil wawancara dengan ibu S pada tanggal 23 februari 2015
14
H.B. Siawanto, Pengantar Manajemen Jakarta: Bumi Aksara, 2005, h. 73-74