Fauna Ekologi Kawasan .1 Flora

29

4.4.2 Fauna

Taman Nasional Berbak memiliki potensi fauna cukup beragam terutama potensi burung-burung air karena memiliki ekosistem yang merupakan habitat dari burung-burung tersebut. Kawasan Taman Nasional Berbak merupakan salah satu tempat singgahan dari burung-burung migran. Tercatat terdapat 28 jenis mamalia, 224 jenis burung, 44 jenis reptilia dan 35 jenis ikan. Jenis-jenis burung yang terdapat di Taman Nasional Berbak antara lain bebek hutan bersayap putih Cairina scutulata, semua jenis raja udang Alcedenidae yaitu raja udang merah api Ceyx erithacus eritahcus, bangau tongtong Leptotilus javanicus, kuntul cina Egretta eulophotes, dan trinil Tringa spp. Diperkirakan kawasan Taman Nasional Berbak memiliki 300 jenis burung. Selain itu, Taman Nasional Berbak juga memiliki potensi satwa mamalia diantaranya beruk Macaca nemestrina, monyet ekor panjang Macaca fascicularis, surili Presbitis cristata, siamang Symphalangus syndactylus, tapir Tapirus indicus, harimau sumatera Panthera tigris sumatrae, beruang madu Helarctos malayanus, napu Tragulus napu. Beberapa jenis reptil antara lain buaya muara Crocodilus porosus, buaya air tawarsinyulong Tomistoma schlegelii, kura-kura gading Orlita borneensis, labi- labi Trionyx spp serta tuntong Batagur baska. Dari jenis ikan terdapat arwana dan belida. 30

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Kondisi Habitat

Tipe hutan yang menjadi lokasi penempatan kamera berupa hutan primer yang memiliki kandungan gambut yang tebal. Hampir seluruh lokasi pemasangan kamera termasuk dalam wilayah sebaran gambut. Vegetasi yang mendominasi lokasi merupakan vegetasi hutan rawa gambut dengan kerapatan pohon yang cukup tinggi. Hutan rawa gambut terbentuk di daerah pesisir sebagai lahan basah pesisir, maupun jauh di darat sebagai lahan basah daratan. Tipe lahan basah ini berkembang terutama di daratan rendah dekat daerah pesisir, di belakang hutan bakau di sekitar sungai atau danau Wahyunto et al. 2005. Status kawasan lokasi penempatan kamera merupakan kawasan hutan lindung Taman Nasional Berbak. Lokasi penempatan kamera terbagi menjadi dua wilayah yaitu kawasan hutan Air Hitam Dalam dan Air Hitam Laut. Untuk kawasan hutan Air Hitam Dalam, terdapat tujuh lokasi pemasangan kamera diantaranya Sungai Sawah, Simpang Kayu Aro Induk, Sungai Besar, Simpang Batang, Simpang Kayu Aro Kanan, Simpang Kayu Aro Kiri dan Sungai Aur. Kawasan hutan Air Hitam Dalam memiliki ketinggian tempat berkisar antara 0-20 m dpl. Bila dibandingkan dengan kawasan hutan Air Hitam Laut, lokasi Air Hitam Dalam memiliki ketinggian tempat yang lebih tinggi namun vegetasi tidak terlalu rapat. Vegetasi yang mendominasi lokasi adalah vegetasi pohon dengan ukuran diameter yang besar. Hal ini dikarenakan umumnya lahan gambut di lokasi tersebut membentuk kubah peat dome sehingga tumbuhan yang berada pada bagian pinggiran kubah memperoleh pasokan hara dan air tanah yang cukup banyak. Pohon-pohon yang tumbuh di tepi sungai umumnya memiliki diameter yang besar menyerupai pohon yang berada di hutan dataran rendah. Berdasarkan analisis vegetasi yang dilakukan, kerapatan vegetasi pohon berkisar antara 3,57-21,43 individuhektar. Lokasi dengan kerapatan vegetasi yang jarang, disukai oleh satwa mangsa harimau karena satwa mangsa dapat mengawasi lingkungan sekitar dari gangguan satwa lain ataupun manusia. Jenis vegetasi pohon yang mendominasi kawasan hutan Air Hitam Dalam antara lain punak Tetramerista glabra , ramin Gonystylus bancanus, arang-arang Diospyros