Deskripsi Umum Umur Penjual Mie Gomak Deskripsi Umum Lama Bekerja Penjual Mie gomak

75 BAB V PEMBAHASAN 5.1. Karakteristik Penjual Mie Gomak 5.1.1. Deskripsi Umum Jenis Kelamin Penjual Mie Gomak Berdasarkan hasil observasi yang peneliti lakukan pada 10 penjual mie gomak di Pasar Sidikalang, Kecamatan Sidikalang diperoleh data bahwa semua penjual berjenis kelamin perempuan. Penelitian sebelumnya Sianipar, 2009, pembuat susu kedelai dengan jenis kelamin perempuan lebih baik dalam melaksanaan higiene sanitasi daripada laki-laki. Semua penjual mie gomak adalah ibu rumah tangga yang memang memiliki pekerjaan utama sebagai penjual mie gomak. Beberapa penjual mie gomak dibantu oleh pria saat mengolah makanan seperti menbersihkan bumbu dan mengangkut bahan makanan.

5.1.2. Deskripsi Umum Umur Penjual Mie Gomak

Berdasarkan penelitian yang dilakukan peneliti pada 10 penjual mie gomak di Pasar Sidikalang, Kecamatan Sidikalang, diperoleh bahwa umur paling muda adalah 29 tahun dan umur yang paling tua adalah 49 tahun. Berdasarkan hasil observasi, penjual mie gomak yang paling tua kurang menjaga kebersihan karena tidak memakai celemek dan penutup 76 kepala saat mengolah makanan, sedangkan penjual yang paling muda memenuhi syarat kesehatan untuk higiene perorangan penjual. 5.1.3. Deskripsi Umum Pendidikan Penjual Mie Gomak Berdasarkan hasil observasi yang peneliti lakukan pada 10 penjual mie gomak di Pasar Sidikalang, Kecamatan Sidikalang diperoleh bahwa tingkat pendidikan penjual mie gomak yang paling banyak adalah SLTP. Tingkat pendidikan yang berbeda ini tidak memberikan perbedaan yang bermakna pada tiap pengelolaan mie gomak itu sendiri. Penjual yang tingkat pendidikannya paling rendah adalah SD lebih menjaga kebersihan daripada 2 penjual yang tingkat pendidikannya SLTP yaitu memakai penutup kepala. Berdasarkan wawancara yang dilakukan peneliti terhadap semua penjual, tingkat pendidikan yang lebih tinggi tidak membuat penjualan mie gomak semakin meningkat. Banyaknya penjualan mie gomak tergantung pada strategis atau tidaknya daerah tempat menjual.

5.1.4. Deskripsi Umum Lama Bekerja Penjual Mie gomak

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan peneliti maka diketahui lama bekerja penjual mie gomak yang paling lama adalah 30 tahun dan yang paling muda lama bekerjanya adalah 3 tiga tahun. Sebagian besar penjual bekerja setelah mereka menikah. 2 penjual yang paling lama berjualan yaitu 15 tahun dan 30 tahun berjualan dengan tempat berjualan yang sudah berpindah-pindah beberapa kali. Beberapa penjual mengaku meneruskan pekerjaan orang tua mereka sebagai penjual mie gomak dan beberapa lainnya menjual mie gomak karena banyak dicari oleh masyarakat. 5.2. Observasi Higiene Perorangan Penjual Mie Gomak 77 Berdasarkan observasi peneliti tehadap 10 penjual hanya 1 penjual yang secara keseluruhan memenuhi syarat untuk higiene perorangan penjual mie gomak. Satu penjual yang menderita penyakit menular seperti batuk dan pilek pada saat mengolah mie gomak. Penjual mengaku bahwa mau tidak mau harus mengolah mie gomak meskipun dalam keadaan sakit. Mereka tetap mengolah mie gomak supaya penghasilan rumah tangga mereka tetap jalan. Mereka akan sangat merasa rugi sekali jika tidak berjualan mie gomak. Jika mereka masih mampu untuk mengolah mie gomak meskipun dalam keadaan sakit, maka mereka akan tetap berjualan. 9 penjual lainnya mengolah mie gomak tanpa menderita penyakit menular lainnya seperti influenza, diare dan penyakit lainnya. Semua penjual menutup luka jika ada luka terbuka seperti bisul atau luka tersayat lainnya. Penjual segera menutup dengan perban atau plester penutup luka jika ada luka, khususnya pada saat mengolah makanan. Hasil observasi peneliti menyatakan bahwa semua penjual menjaga kebersihan kuku, rambut, tangan dan pakaian. Penjual selalu meggunakan pakaian yang bersih saat mengolah makanan dan saat menyajikan makanan. Untuk kebersihan kuku, penjual selalu memotong kuku jika sudah kelihatan panjang dan hitam. Penjual menjaga kebersihan rambut dengan membersihkan rambut dua kali sehari. Semua penjual mencuci tangan menggunakan sabun setiap hendak mengolah makanan, alasannya karena mereka merasa tidak bersih jika tidak mencuci tangan sebelum menjamah makanan. Tiga penjual menggunakan celemek pada saat mengolah makanan ataupun saat menyajikan makanan. 7 penjual lainnya menganggap bahwa dengan menggunakan celemek terlalu merepotkan dan harus mengeluarkan biaya tambahan. Namun, beberapa penjual 78 menggunakan pakaian khusus untuk mengolah makanan meskipun tidak menggunakan celemek. Tujuh penjual menggunakan penutup kepala saat mengolah ataupun saat menyajikan makanan. Satu penjual mengaku menggunakan penutup kepala untuk menghindari panas matahari atau hujan karena penjual ini berjualan dengan menjajakan mie gomaknya sepanjang pasar. 4 penjual lainnya memang menggunakan penutup kepala untuk menghindari terjatuhnya rambut maupun kotoran rambut pada mie gomak. Semua penjual mengggunakan alatperlengkapan seperti alas tangan setiap menjamah makanan meskipun bukan alas tangan khusus. Semua penjual hanya menggunakan plastik putih biasa untuk menjamah makanan. Semua penjual tidak merokok pada saat mengolah makanan, alasannya karena kebanyakan konsumen tidak tertarik jika melihat penjual merokok pada saat menyajikan makanan. Semua penjual juga tidak menggaruk anggota badan saat mengolah makanan seperti menggaruk telinga, hidung ataupun mulut. Semua penjual tidak bersin atau batuk di hadapan makanan. Jika penjual merasa ingin batuk atau bersin maka segera menjauh dari jangkauan makanan untuk menghindari makanan terkontaminasi bakteri.

5.3. Observasi Enam Prinsip Higiene Sanitasi Pada Penjual Mie Gomak

Dokumen yang terkait

Hygiene Sanitasi Pengolahan Makanan Dan Pemeriksaan Escherichia Coli (E.Coli) Pada Pecel Yang Dijual Di Pasar Petisah Tahun 2015

4 58 78

Higiene Sanitasi Dan Pemeriksaan Kandungan Bakteri Escherichia Coli Pada Jus Buah Yang Dijual Di Jalan H. M. JHONI Kecamatan Teladan Medan Tahun 2011

9 100 88

Higiene Sanitasi Pengelolaan Makanan dan Pemeriksaan Escherichia coli pada Peralatan Makan di Instalasi Gizi Rumah Sakit Umum Mayjen H.A.Thalib Kabupaten Kerinci Tahun 2011

36 161 102

Hygiene Sanitasi Dan Pemeriksaan Kandungan Bakteri Escherichia Coli Pada Sop Buah Yang Dijual Di Pasar Kabanjahe Kabupaten Karo Tahun 2011

10 96 104

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Higiene Sanitasi Makanan Jajanan - Higiene Sanitasi Pengelolaan Dan Pemeriksaan Kandungan Escherichia Coli Dalam Mie Gomak Uang Dijual Di Pasar Sidikalang Tahun 2012

0 2 32

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Higiene Sanitasi Pengelolaan Dan Pemeriksaan Kandungan Escherichia Coli Dalam Mie Gomak Uang Dijual Di Pasar Sidikalang Tahun 2012

0 1 7

Higiene Sanitasi Pengelolaan Dan Pemeriksaan Kandungan Escherichia Coli Dalam Mie Gomak Uang Dijual Di Pasar Sidikalang Tahun 2012

0 2 13

Hygiene Sanitasi Pengolahan Makanan Dan Pemeriksaan Escherichia Coli (E.Coli) Pada Pecel Yang Dijual Di Pasar Petisah Tahun 2015

0 2 12

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Higiene dan Sanitasi - Higiene Sanitasi Dan Pemeriksaan Kandungan Bakteri Escherichia Coli Pada Jus Buah Yang Dijual Di Jalan H. M. JHONI Kecamatan Teladan Medan Tahun 2011

0 0 28

Higiene Sanitasi Dan Pemeriksaan Kandungan Bakteri Escherichia Coli Pada Jus Buah Yang Dijual Di Jalan H. M. JHONI Kecamatan Teladan Medan Tahun 2011

0 0 13