yang diajarkan lalu dikombinasikan dengan memunculkan pertanyaan-pertanyaan yang bersifat individual Sagala, 2009.
2. Keterbatasan Penelitian
Keterbatasan yang dialami peneliti saat penelitian pada April 2014 dengan jumlah responden 90 orang adalah
a. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini kurang optimal untuk menggambarkan hasil belajar mahasiswa, baik yang diajar dengan model
pembelajaran NHT dan tanya jawab karena sampel yang hanya terdiri dari satu institusi kebidanan saja sehingga dapat memicu terjadinya bias diantara sampel
walaupun waktu melakukan pre test dan post test pada kedua kelompok sama dengan tempat yang berbeda.
b. Waktu yang tersedia dalam pelaksanaan model pembelajaran NHTdan tanya jawab masih kurang dan tidak sistematis sebab pelaksanaannya di luar jadwal
pembelajaran di kampus sehingga mahasiswa terkadang sudah lelah dan tidak berkonsentrasi dalam pembelajaran di kelas.
Perbaikan terhadap kelemahan pada penelitian ini diharapkan akan memberikan gambaran yang lebih baik tentang perbedaan hasil belajar mahasiswa
semester IV pada mata kuliah Kegawatdaruratan Kebidanan yang diajar dengan model pembelajaran NHT dan tanya jawab.
3. Implikasi untuk asuhan kebidananpendidikan bidan
Hasil penelitian ini menggambarkan bahwa salah satu model pembelajaran kooperatif learning
yaitu Numbered Head Together NHT ternyata lebih meningkatkan evaluasi hasil belajar mahasiswa di pendidikan kebidanan jika
Universitas Sumatera Utara
dibandingkan dengan model pembelajaran non kooperatif learning. Oleh sebab itu, model pembelajaran Numbered Head Together NHT dapat digunakan sebagai
intervensi di dalam pembelajaran Asuhan Kebidanan untuk meningkatkan hasil belajar mahasiswa, membiasakan mahasiswa menjadi aktif, dan mandiri, sehingga
tidak tergantung kepada dosen pada setiap pembelajaran kuliah.
Universitas Sumatera Utara
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian dan pembahasan tentang perbandingan model pembelajaran Numbered Head Together NHT dan tanya jawab terhadap evaluasi
hasil belajar mahasiswa semester IV di Akbid Kholisatur Rahmi Binjai dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
a. Hasil belajar mahasiswa berdasarkan kemampuan awal pre test pada kelompok kontrol diperoleh mayoritas responden memperoleh nilai 23 dengan kemampuan
rata-rata 36,09. Pada kelompok intervensi, mayoritas responden memperoleh nilai 43 dengan kemampuan rat-rata 44,22. Sedangkan, hasil belajar mahasiswa
berdasarkan kemampuan akhir post test pada kelompok kontrol diperoleh mayoritas responden memperoleh nilai 60 dengan kemampuan rata-rata 57,87.
Dan kelompok intervensi, mayoritas responden memperoleh nilai 83 dengan kemampuan rata-rata 66,51.
b. Perbandingan evaluasi hasil belajar mahasiswa pada kelompok kontrol sebelum diberi pembelajaran tanya jawab yaitu 36,09 dengan standar deviasi 13,709
sedangkan setelah diberi pembelajaran tanya jawab diperoleh hasil belajar mahasiswa adalah 57,87 dengan standar deviasi 13,244 dengan nilai p= 0,000.
Sehingga dapat disimpulkan melalui pengujian uji statistik t-dependen ada perbedaan yang signifikan antara pre test sebelum dilakukan model pembelajaran
tanya jawab dengan post test sesudah dilakukan model pembelajaran tanya jawab pada mata kuliah kegawatdaruratan kebidanan.
c. Perbandingan evaluasi hasil belajar mahasiswa pada kelompok intervensi sebelum diberi intervensi yaitu 44,22 dengan standar deviasi 13,797 sedangkan
setelah diberi intervensi diperoleh hasil belajar mahasiswa adalah 66,51 dengan
Universitas Sumatera Utara