Khazanah Bahasa, Sastra dan Budaya Serumpun himpunan tulisan
114
Oktavianus, Khairil Anwar .....
No Nama Rumah Makan
4 RUMAH MAKAN
BAHAGIA MINANG SAIYO
SEPAKAT
Bahagia, Minang Saiyo , dan Sepakat adalah konsep-
konsep yang membawa kebaikan dan menimbulkan kesenangan. Rumah makan diasosiasikan dengan hal
yang demikian. Ini adalah bagian dari cara menarik dan mempengaruhi konsumen.
3. Cerminan Hubungan Bahasa dan Budaya Kebudayaan dan bahasa memiliki hubungan
yang sangat erat sebagaimana dinyatakan juga oleh Sibarani 2004 dan Oktavianus 2013. Hal itu dapat
dilihat dari sistem penamaan rumah makan Padang. Nama-nama rumah makan Padang atau rumah makan
Minang adalah cerminan budaya Minangkabau. Penggunaan nama panggilan, nama tumbuhan, nama
tempat, dan konsep-konsep lokal lainnya sebagai nama rumah makan adalah bagian dari cara menampilkan
budaya Minangkabau. Di samping itu, cara yang demikian juga merupakan upaya mengabadikan
dan menyebarluaskan kebudayaan Minangkabau melalui rumah makan Padang karena rumah makan
Padang ada di mana-mana. Bahasa yang dipakai pada
Khazanah Bahasa, Sastra dan Budaya Serumpun himpunan tulisan
115
Oktavianus, Khairil Anwar .....
dasarnya adalah bahasa Minangkabau. Konigurasi tanda-tanda linguistik bahasa erat kaitannya dengan
budaya penutur suatu bahasa Bonvillain, 1997.
4. Kesimpulan Rumah makan Padang tidak hanya berperan
sebagai tempat menjalan usaha dan tempat makan tetapi lebih dari itu rumah makan Padang termasuk
kepada salah satu institusi kebudayaan. Perannya sangat besar dalam melestarikan, mempertahankan
dan mengambangkan kebudayaan Minangkabau. Hal dilakukan salah satunya melalui sistem penamaan
rumah makan yang diambilkan dari konsep-konsep lokal. Konsep-konsep lokal terekspos secara permanen
karena menjadi label rumah makan. Orang akan dengan mudah mengakses dan memahami konsep-
konsep tersebut karena konsep-konsep itu dapat dilihat setiap waktu sepanjang orang masih pergi ke
rumah makan Padang.
Khazanah Bahasa, Sastra dan Budaya Serumpun himpunan tulisan
116
Oktavianus, Khairil Anwar .....
DAFTAR PUSTAKA
Amir, 1997. Adat Minangkabau: Pola dan Tujuan Hidup Orang Minang
. Jakarta: PT. Mutiara Sumber Widya.
Chaika, E. 1989. Language: The Social Mirror. New York: Newbury House Publishers.
Crystal, David. 1997. The Cambridge Ecyclopedia of Language.
Cambridge University Press. Foley, W. A. 1997. Antrophological Linguistics: An
Introduction . Blackwell.
Kramsch, C. 1998. Language and Culture. Oxford : Oxford University Press.
Lyons, J. 1978. Semantics. Volume I. London : Cambridge University Press.
Leech, G. 1981. Semantics : The Study of Meaning. London : Pinguin Books.
Oktavianus. 2013. Bahasa Yang Membentuk Jati Diri dan Karakter Bangsa. Makalah disajikan pada
ISOL-1 di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas.
Santia, Dina Dwi. 2014. Proil, Sejarah, serta Modal RM
Sederhana .
Sibarani, R. 2004. Antropologi Linguistik. Medan : Penerbit Poda.
Khazanah Bahasa, Sastra dan Budaya Serumpun himpunan tulisan
117
Puteri Roslina Abdul Wahid .....
Kosa Kata Bahasa Serumpun dalam Peristilahan Melayu
Puteri Roslina Abdul Wahid
Jabatan Bahasa Melayu Akademi Pengajian Melayu
Universiti Malaya puteri61um.edu.my
Pendahuluan Bahasa Melayu sudah mampu menjadi alat
tamadun tinggi sebagai bahasa yang maju. Bahasa Melayu juga mampu berkembang dari segi
korpusnya yakni perluasaan perbendaharaan kata atau peristilahan atau laras bahasa. Kata-kata baharu
atau istilah tidak akan dicipta melainkan kata- kata itu amat diperlukan untuk menyatakan atau
mengungkapkan konsep yang belum ada atau konsep baharu yang ditemukan dalam bidang yang tidak ada
dalam dunia Melayu. Ferguson 1968 mengatakan bahawa kemajuan bahasa atau language development
mempunyai tiga ciri berikut, iaitu graphization, standardization,
dan modernization
. Graphization
Khazanah Bahasa, Sastra dan Budaya Serumpun himpunan tulisan
118
Puteri Roslina Abdul Wahid .....
bermaksud bahasa Melayu sudah mempunyai tradisi tulisan atau sistem tulisan, standardization bererti
bahasa Melayu sudah mempunyai ragam bahasa baku yang berbeza dengan ragam bahasa dialek atau
daerah, manakala modernization proses perkembangan bahasa Melayu sudah setara dengan bahasa-bahasa
lain. Ketiga-tiga ciri ini telah dipenuhi oleh bahasa Melayu. Bahasa Melayu di seluruh nusantara telah
berupaya
melahirkan pancaran
kebijaksanaan akal budi bangsa Melayu. Konsep-konsep sains
juga mampu diungkapkan dalam bahasa Melayu melalui kata-kata atau istilah teknikal yang digubal
berdasarkan keupayaan linguistik yang ada pada bahasa Melayu.
Dalam era globalisasi bahasa Melayu tidak terkecuali menghadapi cabaran yang begitu besar
sebagai bahasa ilmu yang berupaya mengungkapkan konsep-konsep baharu dalam bidang ilmu yang sedia
ada maupun ilmu baharu. Konsep-konsep yang terjana merupakan pernyataan ikiran dalam penggunaan
bahasa sehari-hari. Sebahagian besar perkataan- perkataan yang terbentuk merupakan kata-kata umum
yang diangkat menjadi istilah dalam bidang khusus. Istilah ialah kata atau frasa yang mengungkapkan
konsep yang khusus yang terdapat dalam sesuatu bidang ilmu atau profesional PUPI, 2004:2. Istilah
seharusnya mempunyai makna yang tepat bagi