Hakikat dan Tujuan IPS

bahan-bahan informasi yang terdapat dalam sound slide, kaset, TV dan sebagainya. Sedangkan Hardware adalah segenap teknis yang memungkinkan Software dapat dinikmati misalnya: Tape, proyektor, film, slide, dan sebagainya Rinanto, 1982: 21. Jadi, yang dimaksud media audio-visual dalam penelitian ini adalah media pembelajaran dalam bentuk tampilan slide powerpoint yang memuat lirik dan lagu perjuangan dan video pembelajaran tentang “Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan” yang terdiri dari 6 video yang berjudul 1 Peristiwa 10 November 1945 di Surabaya; 2 Pertempuran Ambarawa; 3 Peristiwa Bandung Lautan Api, 4 Peristiwa Medan Area; 5 Agresi Militer Belanda I dan 6 Agresi Militer Belanda II.

2.1.2 Ilmu Pengetahuan Sosial IPS

Berikut ini merupakan penjabaran dari hakikat dan tujuan IPS dan pengertian IPS.

2.1.2.1 Hakikat dan Tujuan IPS

Ada beberapa istilah asing yang digunakan dalam pendidikan IPS antara lain Civics, Civics Education Gross dan Zenely; Allen; Best dalam Al Muchtar, 2007, Social Studies, Social Sciences dan Social Education sering digunakan secara bergantian, “Social Sciences” sebagai organisasi dari “bodies of knowledge ” mengenai hubungan antar manusia Wesley dalam Al Muchtar, 2007. Pernyataan tersebut mengungkapkan tentang istilah lain dari pendidikan IPS dalam bahasa asing yaitu Kewarganegaraan, Pendidikan Kewarganegaraan dan tiga istilah yaitu Social Studies, Social Sciences dan Social Education yang memiliki arti yang sama yaitu Ilmu Sosial. Bart dalam Al Muchtar, 2007 menggunakan dan mengartikan istilah “Social Studies” sebagai integrasi dari ilmu-ilmu sosial dan humanitis untuk kepentingan pendidikan kewarganegaraan Citizenship Education. Sedangkan Dufty dalam Al Muchtar, 2007 menggunakan dan mengartikannya sebagai program pendidikan dalam rangka sosialisasi “the process of learning to live with other people. ” Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa adanya beberapa istilah dan pengertian yang dikemukakan oleh para pakar didasarkan atas persepsi dan dasar konseptual dari tradisi dan model setiap pengembangan kurikulum pada negaranya masing-masing. Strong dalam Al Muchtar, 2007 menganggap bahwa: Analisis filosofis sangat penting dalam mengembangkan dasar pemikiran konseptual pendidikan IPS. Rumusan konseptual yang paling tepat bagi kondisi dan kepentingan pendidikan di Indonesia, mesti diangkat dari realitas kondisi sosial budaya sebagai landasan pengembangan bidang studi ini. Pernyataan Strong di atas mengungkapkan bahwa ide-ide, penggambaran hal-hal atau benda-benda dalam pendidikan IPS berasal dari kondisi nyata lingkungan sosial budaya yang ada di Indonesia. Kondisi nyata lingkungan sosial budaya dapat berupa kehidupan sehari-hari seorang individu dalam lingkungan tempat tinggalnya. Program pembelajaran IPS harus mampu memberikan pengalaman- pengalaman belajar yang berorientasi pada aktivitas belajar peserta didik. Pelibatan peserta didik secara penuh dalam serangkaian aktivitas dan pengalaman belajar mampu memberikan kesempatan yang luas pada peserta didik untuk terlibat dalam proses memecahkan masalah di dalam lingkungan belajar yang dibuat sebagaimana realitas yang sesungguhnya.

2.1.2.2 Pengertian IPS