28
BAB III METODE PENELITIAN
Bagian metode penelitian berisi tentang pembahasan jenis penelitian, setting penelitian, rencana tindakan, pengumpulan data dan instrumen penelitian,
uji validitas dan reliabilitas instrumen, teknik analisis data, dan indikator keberhasilan. Pokok-pokok bahasan di atas merupakan teknik penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini.
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dengan metode Penelitian Tindakan Kelas PTK atau dikenal juga dengan istilah Classroom Action Research. Mulyasa
2009:11 mengungkapkan bahwa “ penelitian tindakan kelas yaitu suatu upaya
untuk mencermati kegiatan belajar sekelompok peserta didik dengan memberikan sebuah tindakan treatment yang sengaja dimunculkan. Tindakan tersebut
dilakukan oleh guru, oleh guru bersama-sama dengan peserta didik, atau oleh peserta didik dibawah bimbingan dan arahan guru, dengan maksud untuk
memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran” Peneliti memilih model penelitian dari Kemmis dan Taggart seperti yang terlihat pada gambar 2.
Keterangan : kegiatan
: hasil kegiatan : kegiatan berlangsung secara bersamaan
: urutan pelaksanaan kegiatan
Gambar 2. Siklus PTK menurut Kemmis dan Taggart Wiraatmadja 2005: 66
Identifikasi masalah
Perencanaan I Observasi
Pelaksanaan Refleksi
Refleksi
Observasi
Pelaksanaan Perencanaan
Hasil refleksi
Hasil refleksi Siklus I
Siklus II
Menurut Kemmis dan Taggart satu siklus PTK terdiri dari empat tahap, yaitu: 1 Perencanaan, 2 Tindakan, 3 Pengamatan dan 4 Refleksi.
3.2 Setting Penelitian tempat, subjek, dan objek penelitian 3.2.1 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan di SD Kanisius Sengkan, Jl. Kaliurang Km 7 RT 002 10, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta, 55283. Waktu penelitian
dilakukan pada semester genap Tahun Ajaran 2012 2013.
3.2.2 Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VB SD Kanisius Sengkan dengan jumlah 32 siswa, terdiri dari 20 siswa putra dan 12 siswa putri.
3.2.3 Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah motivasi dan prestasi belajar siswa dengan menggunakan media audio-visual pada mata pelajaran IPS kelas VB.
3.3 Rencana Tindakan
Penelitian dilaksanakan dalam siklus I yang terdiri dari 2 pertemuan. Setiap pertemuan 2 Jam Pertemuan 2 JP, dan alokasi waktu setiap JP adalah 40
menit. Adapun langkah-langkah yang harus ditempuh dalam melaksanakan penelitian ini, diantaranya:
3.3.1 Persiapan
Persiapan yang dilakukan peneliti sebelum melakukan penelitian tindakan kelas, diantaranya:
1. Permintaan ijin kepada Kepala SD Kanisius Sengkan
Permintaan ijin dimaksudkan agar kegiatan penelitian dapat berjalan dengan lancar oleh persetujuan pihak sekolah dan mendapatkan data yang
sesuai; 2.
Wawancara Wawancara dimaksudkan untuk mencari informasi tentang kondisi awal
prestasi siswa dan kendala-kendala yang dialami guru dalam menyampaikan materi belajar. Informasi-informasi diperoleh dengan hasil
wawancara dari guru; 3.
Identifikasi Masalah Setelah
diperoleh data
dari hasil
wawancara, peneliti
dapat mengidentifikasi masalah yang terjadi dan menentukan tindak lanjutnya;
4. Pengkajian Kompentensi Dasar
Peneliti mengkaji Kompetensi Dasar, mendeskripsikan materi pokok tentang “Perjuangan Bangsa Indonesia dalam Mempertahankan
Kemerdekaan.”
3.3.2 Rencana Tindakan Setiap Siklus
Penelitian ini menggunakan model penelitian Kemmis dan Taggart yang terdiri dari empat tahap di setiap siklusnya. Kegiatan yang dilakukan dalam setiap
siklus dilakukan untuk meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS dengan menggunakan media audio-visual. Penjelasan rencana
tindakan setiap siklus adalah sebagai berikut: Siklus I
1. Rencana Tindakan
Pada tahap ini, peneliti menyiapkan instrumen perangkat pembelajaran; Silabus, Rencana Pelaksananaan Pembelajaran RPP, Media Pembelajaran
media audio-visual berupa video dan slide powerpoint, Lembar Kerja Siswa LKS, Soal Evaluasi. Selain itu, peneliti juga mempersiapkan instrumen
penelitian motivasi belajar siswa dengan membuat kuesioner motivasi belajar siswa. Setelah peneliti membuat instrumen perangkat pembelajaran dan instrumen
penelitian, peneliti meminta bantuan kepada dosen, kepala sekolah dan guru mata pelajaran IPS untuk memvalidasi instrumen perangkat pembelajaran dan
instrumen penelitian. 2.
Pelaksanaan Pada tahap ini, pelaksanaan tindakan dilakukan oleh guru mata pelajaran IPS
kelas V dengan dibantu oleh peneliti. Pelaksanaan tindakan siklus I dilaksanakan dalam 2 pertemuan. Setiap kali pertemuan dengan alokasi waktu 2 × 40 menit.
Pada pertemuan pertama, siswa dalam kelompok menyimak empat video yaitu 1 Peristiwa 10 November 1945, 2 Pertempuran Ambarawa, 3 Bandung
Lautan Api dan 4 Peristiwa Medan Area. Proses Belajar Mengajar PBM pada pertemuan pertama diawali dengan penayangan gambar patung ikan sura dan
buaya yang merupakan simbol sebuah kota dan siswa diminta menyebutkan nama kota yang memiliki simbol tersebut. Kota yang memiliki simbol tersebut adalah
kota Surabaya. Setelah kegiatan apersepsi guru menyampaikan aktivitas pembelajaran yang dilakukan yaitu menyimak video, diskusi dan presentasi hasil
diskusi.
Pada pertemuan kedua, siswa tetap bekerja dalam kelompok menyimak dua video tentang 1 Agresi Militer Belanda I dan 2 Agresi Militer Belanda II. Proses
Belajar Mengajar PBM pada pertemuan kedua diawali dengan menyanyikan lagu “Maju Tak Gentar”. Aktivitas pembelajarannya pun sama dengan pertemuan
pertama yaitu menyimak video, diskusi dan presentasi hasil diskusi. Siswa mengerjakan soal evaluasi dan mengisi lembar kuesioner motivasi belajar siswa
pada akhir pertemuan kedua. Soal evaluasi yang dikerjakan siswa terdiri dari 13 soal pilihan ganda dan 5 uraian sedangkan lembar kuesioner motivasi belajar
siswa terdiri dari 11 pernyataan yang sudah mencakup tiga indikator motivasi yaitu keinginan belajar, ulet menghadapi tugas dan memiliki tujuan belajar. Pada
setiap pertemuan
setelah siswa
berdiskusi dalam
kelompok, siswa
mempresentasikan hasil diskusi mereka di depan kelas. 3.
Observasi Pada tahap observasi, peneliti menganalisis kesesuaian antara Proses Belajar
Mengajar PBM yang berlangsung dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP. Peneliti juga memberikan lembar kuesioner motivasi belajar kepada siswa
untuk diisi. Lembar kuesioner diberikan kepada siswa untuk mengetahui motivasi belajar siswa setelah pelaksanaan tindakan. Lembar kuesioner motivasi belajar
siswa dapat dilihat di lampiran 4 halaman 227. 4.
Refleksi Pada tahap refleksi siklus I, peneliti melakukan analisa hasil tindakan
terhadap pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan pada siklus I. Analisis kegiatan tersebut meliputi: analisis tentang: a pelaksanaan evaluasi
tindakan yang telah dilakukan yang meliputi kesulitan, hambatan dan kejadian khusus pada siklus I, b perbandingan skor yang diperoleh pada kondisi awal dan
kondisi akhir, c pelaksanaan penilaian untuk mengetahui peningkatan motivasi dan prestasi belajar berdasarkan indikator keberhasilan yang sudah ditetapkan
peneliti dan guru. Hasil refleksi siklus I digunakan untuk mengetahui adanya peningkatan motivasi dan prestasi belajar siswa setelah melaksanakan tindakan
dan jika hasilnya belum mencapai target yang telah ditetapkan peneliti dan guru, maka akan diadakan siklus II.
3.4 Indikator dan Pengukuran Keberhasilan
Suatu siklus dalam penelitian dikatakan berhasil apabila telah tercapainya indikator-indikator yang telah ditentukan. Deskripsi indikator keberhasilan yang
ditargetkan oleh peneliti dan guru dalam penelitian yang akan dilaksanakan dapat dilihat pada tabel 1.
Tabel 1. Indikator Keberhasilan Indikator
Deskriptor Kondisi
Awal Target
Capaian Instrumen
Motivasi Belajar
1. Siswa
memiliki keinginan
belajar
Jumlah siswa yang
mendapatkan skor motivasi
minimal cukup dibagi jumlah
seluruh siswa × 100
43,75 50
Non tes
2. Siswa ulet
menghadapi tugas
Jumlah siswa yang
mendapatkan skor motivasi
minimal cukup dibagi jumlah
seluruh siswa × 53,12
60
Indikator Deskriptor
Kondisi Awal
Target Capaian
Instrumen
100 3.
Siswa memiliki
tujuan belajar Jumlah siswa
yang mendapatkan
skor motivasi minimal cukup
dibagi jumlah seluruh siswa ×
100 50
60
Prestasi Belajar
1. Siswa yang
lulus KKM Jumlah siswa
yang nilainya 68 × 100
50 70
Tes
Berdasarkan tabel 1. Indikator Keberhasilan, jika dalam pelaksanaan siklus I belum mencapai target, maka peneliti akan melakukan siklus II untuk
memperbaiki siklus I agar dapat mencapai target yang telah ditetapkan.
3.5 Teknik Pengumpulan Data