Bentuk Soal
Indikator Nomor Soal
Kriteria Pilihan
Ganda Uraian MS Md C Sk SS
Linggarjati.
Total 40
5
3.9 Teknik Analisis Data
Data yang dianalisis dalam penelitian ini adalah data dari hasil observasi langsung terhadap siswa dan data hasil prestasi belajar siswa.
3.9.1 Analisis Data Motivasi Siswa
Kriteria Ketuntasan Minimal di SD Kanisius Sengkan pada mata pelajaran IPS yang harus dilampaui adalah 68. Media audio-visual pada pembelajaran IPS
di kelas VB SD Kanisius Sengkan digunakan untuk mengukur pencapaian prestasi belajar siswa pada siklus I. Peningkatan motivasi belajar siswa dapat dilihat
melalui 3 indikator yang telah ditetapkan. Indikator 1 adalah memiliki keinginan belajar, indikator 2 ulet menghadapi tugas dan indikator 3 adalah memiliki tujuan
belajar. Terdapat 11 pernyataan dalam kuesioner motivasi tersebut dan masing- masing pernyataan terdapat 4 alternatif jawaban. Jawaban siswa dihitung
berdasarkan kriteria pada tabel 19.
Tabel 19. Kriteria Perhitungan Kuesioner Jenis
Kriteria Penskoran
Objektif a.
Jika siswa menjawab tidak pernah
Skor = × 1 b.
Jika siswa menjawab kadang Skor = × 2
c. Jika siswa menjawab sering
Skor = × 3 d.
Jika siswa mejawab selalu Skor = × 4
Nilai yang diperoleh = jumlah kriteria siswa menjawab × penskoran Berdasarkan tabel 19 tentang kriteria perhitungan jawaban kuesioner siswa
maka hasilnya akan dihitung dengan menggunkan model acuan Penilaian Acuan
Patokan PAP tipe I. Peneliti telah menetapkan suatu batas penguasaan bahan pengajaran atau kompetensi minimal yang dianggap dapat meluluskan passing
skor dari keseluruhan bahan yakni 65 yang diberi nilai cukup. Dengan kata lain
passing score prestasi belajar yang dituntut sebesar 65 dari total skor yang
seharusnya dicapai, lalu diberi nilai cukup. Jadi, passing score terletak pada presentil 65. Tuntutan pada presentil 65 juga sering disebut presentil maksimal.
Disebut presentil maksimal karena passing score pada presentil 65 dianggap merupakan batas penguasaan kompetensi minimal yang sangat tinggi, yang berarti
bahwa tuntutan ketiga syarat dan keadaan belajar siswa termasuk pada tingkat
tinggi Masidjo, 2010:153. Untuk nilai-nilai di atas dan di bawah cukup
diperhitungkan berdasarkan tabel 20.
Tabel 20. Acuan PAP tipe 1 Tingkat penguasaan
kompetensi Nilai huruf
Keterangan
90-100 A
Sangat Termotivasi 80-89
B Termotivasi
65-79 C
Cukup Termotivasi 55-64
D Kurang Termotivasi
Dibawah 55 E
Sangat Kurang Termotivasi
Berdasarkan tabel 20 dapat diketahui bahwa siswa dikatakan termotivasi jika tingkat penguasaan kompetensi siswa berada pada 65-100 atau siswa
dikatakan termotivasi jika siswa mendapat skor minimal C atau cukup termotivasi. Ketiga indikator motivasi belajar masing-masing dihitung sebagai
berikut:
A. Indikator 1: Memiliki Keinginan Belajar
Dalam lembar kuesioner terdapat 2 pernyataan yang mewakili indikator pertama tentang memiliki keinginan belajar. Perhitungan pada indikator ini dapat
dilihat pada tabel 21.
Tabel 21. Perhitungan Indikator 1
Skor maksimal 2 pernyataan × jawaban selalu 4 = 8
Skor minimal 2 pernyataan × jawaban tidak pernah 1 =
2 Range
8 – 2 = 6
Dari tabel 21 dapat diketahui bahwa range pada indikator 1 adalah 6. Dari range tersebut akan dicari batas nilai untuk penggolongan motivasi belajar siswa.
Batas nilai tersebut dicari berdasarkan PAP Tipe 1 . Batas nilai tersebut dapat dilihat pada tabel 22.
Tabel 22. Batas Nilai Indikator 1
Tingkat Penguasaan Kompetensi
Skor yang
Diperoleh Siswa
Nilai Huruf
Keterangan
90 × 6 = 5,4 6-8
A Sangat Termotivasi
80 × 6 = 4,8 5
B Termotivasi
65 × 6 = 3,9 4
C Cukup Termotivasi
55 × 6 = 3,3 3
D Kurang Termotivasi
Dibawah 55 Dibawah
3 E
Sangat Kurang Termotivasi
Dari tabel 22 dapat diketahui bahwa pada indikator 1 memiliki keinginan belajar, siswa dikatakan termotivasi jika mendapat skor minimal 4. Pada kondisi
awal hanya ada 43,75 atau 14 dari 32 siswa yang termotivasi. Target pencapaian pada indikator 1 adalah 50 atau minimal 16 dari 32 siswa yang termotivasi.
Persentase siswa pada indikator 1 tentang memiliki tujuan belajar dapat dihitung sebagai berikut:
Persentase siswa yang memiliki tujuan belajar: =
ruhsiswa jumlahselu
i termotivas
ayangcukup jumlahsisw
× 100
B. Indikator 2: Ulet Menghadapi Tugas
Dalam lembar kuesioner terdapat 3 pernyataan yang mewakili indikator kedua motivasi belajar siswa yaitu ulet menghadapi tugas. Perhitungan pada
indikator ini dapat dilihat pada tabel 23.
Tabel 23. Perhitungan Indikator 2
Skor maksimal 3 pernyataan × jawaban selalu 4 = 12
Skor minimal 3 pernyataan × jawaban tidak pernah 1
= 3 Range
12 – 3= 9
Dari tabel 23 dapat diketahui bahwa range pada indikator 2 adalah 9. Dari range tersebut akan dicari batas nilai untuk penggolongan motivasi belajar siswa.
Batas nilai tersebut dicari berdasarkan PAP Tipe I . Batas nilai tersebut dapat dilihat pada tabel 24.
Tabel 24. Batas Nilai Indikator 2 Tingkat Penguasaan
Kompetensi Skor yang
Diperoleh Siswa
Nilai Huruf
Keterangan
90 × 9 = 8,1 8-12
A Sangat Termotivasi
80 × 9 = 7,2 7
B Termotivasi
65 × 9 = 5,8 6
C Cukup Termotivasi
55 × 9 = 4,9 5
D Kurang Termotivasi
Dibawah 55 Dibawah 5
E Sangat Kurang
Termotivasi
Dari tabel 24 dapat diketahui bahwa pada indikator 2 ulet menghadapi tugas, siswa dikatakan termotivasi jika mendapat skor minimal 6. Pada kondisi awal
hanya ada 53,12 atau 17 dari 32 siswa yang termotivasi. Target pencapaian pada indikator 1adalah 60 atau minimal 19 dari 32 siswa yang termotivasi. Persentase
siswa pada indikator 2 tentang ulet menghadapi tugas dapat dihitung sebagai berikut:
Persentase siswa yang ulet menghadapi tugas: =
ruhsiswa jumlahselu
i termotivas
ayangcukup jumlahsisw
× 100 C.
Indikator 3: Memiliki Tujuan Belajar Dalam lembar kuesioner terdapat 6 pernyataan yang mewakili indikator
ketiga motivasi belajar siswa yaitu meniliki tujuan belajar, oleh karena itu perhitungan pada indikator ini dapat dilihat pada tabel 25.
Tabel 25. Perhitungan Indikator 3
Skor Maksimal 6 pernyataan × jawaban selalu 4 = 24
Skor minimal 6 pernyataan × jawaban tidak pernah 1 = 6
Range 24
– 6 = 18 Dari tabel 25 dapat diketahui bahwa range pada indikator 3 adalah 18. Dari
range tersebut akan dicari batas nilai untuk penggolongan motivasi belajar siswa. Batas nilai tersebut dicari berdasarkan PAP Tipe I . Batas nilai tersebut dapat
dilihat pada tabel 26.
Tabel 26. Batas Nilai Indikator 3 Tingkat Penguasaan
Kompetensi Skor yang
Diperoleh Siswa
Nilai Huruf
Keterangan
90 × 18 = 16,2 16-24
A Sangat Termotivasi
80 × 18 = 14,4 14-15
B Termotivasi
65 × 18 = 11,7 12-13
C Cukup Termotivasi
55 × 18 = 9,9 10-11
D Kurang Termotivasi
Dibawah 55 Dibawah 10
E Sangat Kurang
Termotivasi Dari tabel 26 dapat diketahui bahwa pada indikator 3 motivasi belajar
siswa yaitu memiliki tujuan belajar, siswa dikatakan termotivasi jika mendapat skor minimal 12. Pada kondisi awal hanya ada 50 atau 16 dari 32 siswa yang
termotivasi. Target pencapaian pada indikator 3 adalah 60 atau minimal 19 dari 32 siswa yang termotivasi. Persentase siswa pada indikator 3 motivasi belajar
siswa yaitu ulet menghadapi tugas dapat dihitung sebagai berikut:
= ruhsiswa
jumlahselu i
termotivas ayangcukup
Jumlahsisw × 100
3.9.2 Analisis Data Prestasi