Menurut  Suyono  2011:  92  kondisi  internal  adalah  keadaan  dalam  diri individu  yang  diperlukan  untuk  mencapai  hasil  belajar  dan  proses  kognitif  yang
terjadi  di  dalam  individu.  Sedangkan  kondisi  eksternal  adalah  rangsangan  dari lingkungan yang mempengaruhi individu dalam proses pembelajaran.
Teori Robert M. Gagne tentang pembelajaran terdiri dari tiga prinsip, yaitu syarat-syarat  pembelajaran  conditions  of  learning,  sembilan  peristiwa
pembelajaran nine events of instructions, dan taksonomi hasil belajar taxonomy of  learning  outcomes
Suyono,  2011.  Sedangkan  berkaitan  dengan  proses pembelajaran,  Gagne  dalam  Suyono,  2011:  92  berpendapat  bahwa  tahapan
proses  pembelajaran  meliputi  delapan  fase,  yaitu  1  motivasi,  2  pemahaman,  3 pemerolehan,  4  penyimpanan,  5  pengingatan  kembali,  6  generalisasi,  7
perlakuan, dan 8 umpan balik. Sembilah  peristiwa  pembelajaran  menurut  Gagne  dalam  Suyono,  2011:
92-93  adalah  sebagai  berikut:  1  memberikan  perhatian,  2  memberitahu  siswa tentang  tujuan  pembelajaran,  3  dibangun  atas  pengetahuan  yang  telah  lalu,  4
menyajikan pembelajaran sebagai rangsangan, 5 memberikan panduan belajar, 6 menampilkan  kinerja,  7  memberikan  umpan  balik,  8  menilai  kinerja,  dan  9
meningkatkan retensi ingatan dan transfer pengetahuan.
2.2   Penelitian-penelitian yang Relevan
Ada  tiga  penelitian  yang  relevan  dengan  penelitian  ini  yaitu  penelitian yang  dilakukan  oleh  Kurniawan  2008,  Mukhoyyaroh  2009  dan  Kristiawan
2012.  Ketiga  penelitian  tersebut  merupakan  penelitian  yang  memiliki  variabel yang sama dengan peneliti dalam hal penggunaan media audio-visual. Namun dari
tiga penelitian  yang relevan terdapat dua penelitian  yang  berbeda  mata pelajaran yang  diteliti  yaitu  Kurniawan  2008  meneliti  dalam  mata  pelajaran  Pendidikan
Agama Katolik dan Kristiawan 2012 meneliti dalam mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.
Kurniawan 2008 melakukan penelitian tentang penggunaan media audio- visual.
Penelitian  tersebut  berjudul  “Sumbangan  Media  Audio  Visual  terhadap Peningkatan Prestasi  Belajar Siswa dalam Pelajaran Pendidikan  Agama  Katholik
di  SD  Kanisius  Sang  Timur”.  Hasil  penelitian  menunjukkan  bahwa  kelas  audio visual  memiliki  nilai  rata-rata  67,40,  sedangkan  kelas  biasa  memiliki  nilai  rata-
rata 65,67. Jadi, dapat disimpulkan  bahwa  nilai rata-rata pada kelas audio  visual lebih tinggi daripada kelas yang tidak menggunakan media audio visual.
Penelitian  tentang  media  audio-visual  juga  dilakukan  oleh  Mukhoyyaroh 2009 yang melakukan penelitian tentang penggunaan media  audio-visual untuk
meningkatkan motivasi belajar tentang peristiwa proklamasi pada siswa kelasVC mata  pelajaran  IPS  di  SDI  Wahid  Hasyim  Selokajang  Kabupaten  Blitar.  Hasil
penelitian  ini  menunjukkan  bahwa  media  audio-visual  pada  mata  pelajaran  IPS dengan materi peristiwa proklamasi mampu meningkatkan motivasi belajar siswa
khususnya  siswa  kelas  VC  SDI  Wahid  Hasyim.  Kondisi  awal  motivasi  belajar siswa  menunjuk  pada  rata-rata  2,1.  Setelah  dilaksanakan  tindakan  pada  siklus  I,
motivasi belajar siswa menunjuk pada rata-rata 3, 1 yang mengindikasikan adanya peningkatan  motivasi  belajar  terhadap  pelajaran  IPS  sebesar  47,  62  kemudian
dari  hasil  pelaksanaan  tindakan  siklus  II,  motivasi  belajar  siswa  menunjuk  pada rata-rata 3, 8 yang mengindikasikan adanya peningkatan motivasi belajar terhadap
pelajaran  IPS  sebesar  80,95.  Hal  tersebut  membuktikan  bahwa  penggunaan media  audio-visual  dapat  meningkatkan  motivasi  belajar  siswa  pada  mata
pelajaran IPS. Kristiawan 2012 meneliti tentang peningkatan minat dan prestasi belajar
materi globalisasi menggunakan media audio-visual mata pelajaran PKn Kelas IV SDN Kledokan Semester Genap Tahun Pelajaran 20112012. Kondisi awal minat
belajar  siswa  adalah  8,5  dan  meningkat  pada  akhir  siklus  II  menjadi  14,34. Peningkatan  prestasi  belajar  siswa  terlihat  dari  nilai  rata-rata  pada  kondisi  awal
70,93 dan meningkat pada akhir siklus II menjadi 81,85. Sedangkan kondisi awal siswa  yang  mencapai  KKM  sebanyak  43,75  meningkat  pada  akhir  siklus  II
menjadi 81,25. Ada  tiga  penelitian  yang  relevan  yang  telah  peneliti  paparkan  yaitu
Kurniawan 2008, Mukhoyyaroh 2009,  dan Kurniawan 2012 meneliti tentang penggunaan media audio-visual. Skema penelitian dapat dilihat pada gambar 1.
Gambar 1. Skema Penelitian yang Relevan
2.3    Kerangka Berpikir