Hubungan faktor sosial terhadap minat mahasiswa FKIP memilih

24-28 sebanyak 50 mahasiswa, mahasiswa yang berminat menjadi guru berdasarkan faktor sosial kategori tinggi dengan skor antara 21-23 sebanyak 174 mahasiswa, mahasiswa yang berminat menjadi guru berdasarkan faktor sosial kategori cukup dengan skor antara 19-20 sebanyak 65 mahasiswa, mahasiswa yang berminat menjadi guru berdasarkan faktor sosial kategori rendah dengan skor antara 17-18 sebanyak 7 mahasiswa. Hasil deskripsi data menunjukkan bahwa sebagian besar responden yang memandang faktor sosial untuk menjadi guru dalam kategori tinggi. Dengan demikian ada dugaan bahwa faktor sosial berhubungan dengan minat menjadi guru. Faktor sosial menjadi sorotan dalam kehidupan bermasyarakat. Peran guru dalam berinteraksi dengan lingkungan masyarakat sekitar tempat tinggalnya seperti kegiatan sosial yang dijalankan oleh guru, status sosial guru, martabat guru, wibawa guru dan pekerjaan sampingan guru dan dalam lingkungan ia mengajar mempengaruhi status sosial guru di mata masyarakat karena masyarakat memandang guru dari kehidupan sosialnya. Salah satu faktor status sosial guru mempengaruhi pilihan profesi guru, karena dari dahulu profesi guru disegani dan dihormati oleh masyarakat. Masyarakat menilai profesi guru sebagai profesi yang mulia, hal ini dibuktikan dengan banyaknya guru yang berperan penting dalam masyarakat Waten B dalam Piet A. Sahertian Ida Aleida,1990:35 Namun kenyataannya bagi mahasiswa status sosial guru tidak berpengaruh dalam memilih profesi guru yang diawali dengan masuk ke FKIP. Hal ini tidak sejalan dengan penelitian Rini Yuniati 64:2005, dalam penelitian tersebut dijelaskan bahwa seseorang yang berprofesi guru umumnya dihargaidihormati masyarakat. Kehidupan guru umumnya di masyarakat dapat menjadi teladan baik dalam tutur kata dan perbuatan. Hal inilah yang menjadikan seorang guru sering mendapat peran yang cukup besar dalam masyarakat. Sebagian besar mahasiswa berasal dari keluarga yang status sosialnya menengah ke atas, sebagian orang tua mereka mempunyai profesi dan kedudukan yang tinggi di mata masyarakat, misalnya ada orang tua yang berprofesi sebagai dokter, dosen maupun pejabat tinggi dalam pemerintah. Keinginan mahasiswa untuk menjadi guru bukan berdasarkan atas status sosialnya dalam masyarakat akan tetapi mereka benar-benar berkeinginan untuk terjun dalam dunia kependidikan. Menurut Winarno Surakhmad yang termuat dalam http:www.gatra.com2003-11-13artikel.php?id=32187 kehadiran guru yang berasal dari tingkat sosial ekonomi dan sosial budaya dengan aspirasi dan orientasi kelas menengah, berpotensi menciptakan suatu nilai baik ketika memasuki lembaga sekolah yang lebih berorientasi pada nilai kelas menengah ke atas. Hal tersebut diperkuat dengan minat mahasiswa untuk mengikuti semua kegiatan yang diadakan oleh program studi, jurusan maupun fakultas. Dengan mengikuti kegiatan tersebut dapat menjadikan latihan bagi mahasiswa dalam berorganisasi dan berinteraksi dengan sesama. Manfaat dari berorganisasi dan berinteraksi tersebut adalah karena profesi guru memiliki kesamaan terhadap tugasnya yaitu mendidik dan mengajar peserta didik yang dipercayakan oleh masyarakat. Untuk dapat melaksanakan tugas tersebut, guru selalu berinteraksi dengan peserta didik, rekan kerja, dan masyarakat. Seorang guru dapat bekerja sama saling menolong dan memberi saran bagi rekan sesama guru. Selain dapat menjalin hubungan baik dengan siswa dan sesama guru, seorang guru juga dapat berhubungan dengan baik dengan karyawan yang lain. Di lingkungan masyarakat meskipun telah terjadi penurunan profesi guru tapi bagi mahasiswa tidak berpengaruh karena mereka bercita-cita menjadi guru tanpa memandang status sosial di lingkungan masyarakat dan di lingkungan tempat ia mengajar.

3. Hubungan faktor yuridis terhadap minat mahasiswa FKIP memlih

profesi guru Hasil pengujian hipotesis yang ketiga menunjukan bahwa didapat nilai chi square sebesar 11,47 chi square 9,488. Sedangkan nilai koefisien kontigensi diperoleh hasil sebagai berikut: koefisien kontigensi sebesar 0,193 dengan keofisien kontigensi maksimum sebesar 0,816 diperoleh rasio sebesar 0,236. Hasil tersebut menunjukkan bahwa tinggkat hubungan adalah rendah. Hitung Tabel Berdasarkan deskripsi data jumlah mahasiswa yang berminat menjadi guru berdasarkan faktor yuridis kategori sangat tinggi dengan skor antara 31-36 sebanyak 39 mahasiswa, mahasiswa yang berminat menjadi guru berdasarkan faktor yuridis kategori tinggi dengan skor antara 27-30 sebanyak 202 mahasiswa, mahasiswa yang berminat menjadi guru berdasarkan faktor yuridis kategori cukup dengan skor antara 24-26 sebanyak 52 mahasiswa, mahasiswa yang berminat menjadi guru berdasarkan faktor yuridis kategori rendah dengan skor antara 21-23 sebanyak 3 mahasiswa. Hasil deskripsi data menunjukkan bahwa sebagian besar responden yang memandang faktor yuridis untuk menjadi guru dalam kategori tinggi. Dengan demikian ada dugaan bahwa faktor yuridis berhubungan dengan minat menjadi guru. Jaminan dan perlindungan hukum profesi guru sangat tegas dan nyata, hal ini membuat mahasiswa berminat menjadi guru. Mereka memilih profesi ini karena selama mereka bertugas mendapatkan dukungan dan dilindungi oleh undang-undang dari segala tindak kriminal. Dengan ditetapkannya undang-undang guru dan dosen diharapkan akan lebih memperhatikan lagi nasib guru. Hal ini dipertegas oleh Intan Desy 2006:79 bahwa perlindungan hukum bukan saja melindungi dari segala tindak kriminal tetapi juga mengatur dan memberikan jaminan terhadap hak dan kewajiban yang seharusnya diterima oleh seorang guru. Dengan perlindungan hukum maka PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Dokumen yang terkait

Hubungan antara Peran Guru Pamong dan Minat Mahasiswa Menjadi Guru dengan Prestasi Program Pengalaman Lapangan (PPL) :Studi Kasus Pada Mahasiswa Pendidikan Akuntansi FKIP-UMS

0 4 7

Hubungan minat menjadi guru dan IPK dengan bakat keguruan mahasiswa FKIP (studi kasus pada mahasiswa S1 angkatan 2013 FKIP Universitas Sanata Dharma Yogyakarta).

0 3 208

Hubungan minat menjadi guru dan IPK dengan bakat keguruan mahasiswa FKIP (studi kasus pada mahasiswa S1 angkatan 2013 FKIP Universitas Sanata Dharma Yogyakarta)

0 5 206

Pengaruh prestasi PPL dan aspek sosial terhadap minat mahasiswa FKIP menjadi guru : studi kasus mahasiswa FKIP Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

0 2 166

Hubungan antara persepsi mahasiswa terhadap status sosial guru dan prestasi belajar dengan minat mahasiswa menjadi guru : studi kasus pada mahasiswa Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sanata Dharma Yogyakarta angkatan 2006.

0 0 159

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI MINAT MAHASISWA MENJADI GURU PADA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI FKIP UNS.

0 0 18

HUBUNGAN ANTARA KEAKTIFAN MAHASISWA DI UNIT KEGIATAN MAHASISWA FKIP UNS DAN INDEKS PRESTASI KUMULATIF MAHASISWA FKIP UNS DENGAN KESIAPAN MENJADI GURU.

0 0 15

HUBUNGAN FAKTOR FINANSIAL, SOSIAL DAN YURIDIS DENGAN MINAT MAHASISWA FKIP MENJADI GURU

0 0 195

PENGARUH PRESTASI PPL DAN ASPEK SOSIAL TERHADAP MINAT MAHASISWA FKIP MENJADI GURU

0 0 164

HUBUNGAN PRESTASI PPL DAN PERSEPSI MAHASISWA TENTANG STATUS SOSIAL GURU DENGAN MINAT MENJADI GURU

0 0 155