Syarat-Syarat Menjadi Guru Guru

beberapa Sarjana Muda bahkan Sarjana Pendidikan lulusan IKIP yang tuna netra. 2. Kesehatan Psikis Bahwa seseorang guru hendaklah sehat jiwanya, sehat mental atau rohaninya. Orang yang menderita penyakit jiwa atau penyakit- penyakit jiwa atau gangguan-gangguan syaraf misalnya gangguan syaraf otak, kejiwaan, janganlah diangkat menjadi guru. 3. Kesehatan Psycho-somatic Seorang guru bukan hanya sehat jasmaniah dan rohaniahnya saja tetapi haruslah sehat jasmani dan rohaninya, ia harus memiliki kesehatan psycho-somatis yang baik karena gangguan-gangguan pada badan dapat mempengaruhi fungsi-fungsi jiwa tertentu dan sebaliknya. 4. Integritas Pribadi Syarat personal ini menyangkut kepribadian seoarang guru sebagai suatu totalitas. Kita membutuhkan guru-guru yang telah terintegrasi kepribadiannya yang telah dewasa dalam arti pendagogis yaitu sanggup mengambil keputusan sendiri atas tanggung jawab sendiri. c. Syarat Moralitas Faktor ini lebih menyangkut watak pribadi seseorang, atau suatu pertanda kemampuan seseorang bertindak susila. Seseorang guru bukan hanya dapat mengetahui apa yang baik dan yang buruk, tapi juga sanggup berbuat menurut norma kesusilaan. d. Syarat religiousity Syarat beragama adalah syarat mutlak bagi orang-orang yang bertindak sebagai guru di bumi Indonesia ini sebagai perwujudan falsafah Pancasila secara konsekwen. e. Syarat Formality Syarat ini mencakup keempat syarat yang telah disebutkan di atas profesional, personal, moralitas, religiousity merupakan syarat formal yang harus dimiliki seseorang sebelum menjadi guru. Dalam UUGD syarat-syarat menjadi guru adalah sebagai berikut : 1. Guru wajib memiliki kualifikasi akademik, melalui pendidikan sarjana atau diploma empat 2. Memiliki kompetensi pendagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi 3. Sertifikat pendidik diberikan pada guru yang telah memenuhi prasyaratan. 4. Sehat jasmani dan rohani, 5. Serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.

3. Peranan Guru

Di lingkungan sekolah tempat guru mengabdikan dirinya, ia sangat memiliki peranan yang sangat penting.Guru selain mengajar juga mendidik dan membimbing anak didiknya untuk memiliki pengetahuan yang luas dan terampil dalam belajar. Menurut Hamalik, 2001:123, di zaman modern seperti ini peranan guru tidak hanya sebagai pengajar, pendidik dan pembimbing, melainkan juga sebagai ilmuan teacher as scientist dan guru sebagai pribadi teacher as person. Peranan guru akan menjadi luas kerena ia juga berfungsi menjadi penghubung antara ilmu pengetahuan dan teknologi dengan masyarakat. Dalam hal ini guru memodernisasi masyarakat dituntut serta secara aktif dalam pembangunan karena telah menghubungkan masyarakat dengan IPTEK. Sehubungan dengan ini Hamalik, 2001:124 menyebutkan bahwa: a. Guru sebagai penghubung teacher as communicator Sekolah berdiri diantara dua lapangan, yakni di satu pihak mengemban tugas menyampaikan ilmu, teknologi, dan kebudayaan yang terus-menerus berkembang dengan lajunya, dan di pihak lain bertugas menampung aspirasi, masalah, kebutuhan minat dan tuntutan masyarakat. Diantara dua pihak tersebut sekolah sebagai penghubung dimana guru sebagai pelaksana. Cara yang dipakai oleh guru untuk menghubungkan sekolah dengan masyarakat antara lain dengan public relation, bulletin, pameran, pertemuan-pertemuan berkala, kunjungan ke masyarakat. b. Guru sebagai modernisator Pembaharuan di dalam masyarakat terjadi karena masuknya pengaruh-pengaruh dari ilmu dan teknologi moderen yang datang dari PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Dokumen yang terkait

Hubungan antara Peran Guru Pamong dan Minat Mahasiswa Menjadi Guru dengan Prestasi Program Pengalaman Lapangan (PPL) :Studi Kasus Pada Mahasiswa Pendidikan Akuntansi FKIP-UMS

0 4 7

Hubungan minat menjadi guru dan IPK dengan bakat keguruan mahasiswa FKIP (studi kasus pada mahasiswa S1 angkatan 2013 FKIP Universitas Sanata Dharma Yogyakarta).

0 3 208

Hubungan minat menjadi guru dan IPK dengan bakat keguruan mahasiswa FKIP (studi kasus pada mahasiswa S1 angkatan 2013 FKIP Universitas Sanata Dharma Yogyakarta)

0 5 206

Pengaruh prestasi PPL dan aspek sosial terhadap minat mahasiswa FKIP menjadi guru : studi kasus mahasiswa FKIP Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

0 2 166

Hubungan antara persepsi mahasiswa terhadap status sosial guru dan prestasi belajar dengan minat mahasiswa menjadi guru : studi kasus pada mahasiswa Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sanata Dharma Yogyakarta angkatan 2006.

0 0 159

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI MINAT MAHASISWA MENJADI GURU PADA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI FKIP UNS.

0 0 18

HUBUNGAN ANTARA KEAKTIFAN MAHASISWA DI UNIT KEGIATAN MAHASISWA FKIP UNS DAN INDEKS PRESTASI KUMULATIF MAHASISWA FKIP UNS DENGAN KESIAPAN MENJADI GURU.

0 0 15

HUBUNGAN FAKTOR FINANSIAL, SOSIAL DAN YURIDIS DENGAN MINAT MAHASISWA FKIP MENJADI GURU

0 0 195

PENGARUH PRESTASI PPL DAN ASPEK SOSIAL TERHADAP MINAT MAHASISWA FKIP MENJADI GURU

0 0 164

HUBUNGAN PRESTASI PPL DAN PERSEPSI MAHASISWA TENTANG STATUS SOSIAL GURU DENGAN MINAT MENJADI GURU

0 0 155