Faktor Finansial TINJAUAN PUSTAKA

Kesejahteraan guru meliputi aspek material dan non material. Aspek non material meliputi kemudahan naik pangkat, suasana kerja yang sejuk dan perlindungan hukum. Adapun yang termasuk kesejahteraan material adalah gaji, tunjangan, dan intensif lainnya. Aspek material khususnya gaji inilah yang harus secara jujur diakui masih minim http.www . Suara Merdeka . comharian040112kha2.htm. Kedua aspek tersebut diakui menjadi indikator dalam pemilihan seseorang guru, pemerintah telah berbuat banyak untuk mengatasi permasalahan tersebut, misalnya melalui fungsionalisasi jabatan guru, kenaikan gaji, pemberian tunjangan beras dan intensif lainnya Waupun jumlahnya masih relatif kecil. Selain itu dengan disyahkannya UU guru dan dosen yang akan memberikan tunjangan satu kali lipat gaji pokok, semakin membuktikan bahwa pemerintah sungguh- sungguh berniat dalam memperjuangkan kesejahteraan guru. Kesejahteraan guru juga meliputi asuransi jiwa, asuransi kecelakaan, asuransi pendidikan anak bagi guru yang meninggal atau cacat permanen karena menjalankan tugas keprofesiannya, uang lembur atau uang kelebihan jam mengajar, hak untuk mendapatkan cuti atau libur. Menurut UU RI tentang guru dan dosen No.15, penghasilan di atas kebutuhan hidup minimum meliputi gaji pokok, tunjangan yang melekat pada gaji, serta penghasilan lain yang berupa tunjangan profesi, tunjangan fungsional, tunjangan khusus, dan tambahan yang terkait dengan tugasnya sebagai guru yang ditetapkan dengan prinsip penghargaan atas dasar prestasi. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Sedangkan menurut pasal 14 dalam UUGD No 14 tahun 2005 menegaskan bahwa guru berhak memperoleh penghasilan di atas kebutuhan hidup minimum dan jaminan kesejahteraan sosial, selain itu guru juga mendapatkan promosi dan penghargaan sesuai dengan tugas dan prestasi kerja. Tentu saja dengan adanya pasal tersebut di atas semakin menjamin kesejahteraan profesi guru. Tunjangan yang diberikan untuk guru saat ini masih minim dan kenaikan gaji selama ini cenderung baru upaya mengimbangi inflasi Supriadi, 1999:32. Kenaikan tunjangan fungsional memang sangat diharapkan oleh guru, sebab dengan adanya tambahan tunjangan berarti kehidupannya lebih sejahtera. Perbedaan tunjangan yang diberikan tergantung dari jabatan yang ditunjukkan oleh perbedaan jumlah kumulatif yang dituntut setiap jabatan. Untuk mengangkat status sosial guru dengan melihat pendapatan yang diperolehnya, maka dibenarkan jika guru mencari penghasilan tambahan. Hal ini dinyatakan dalam UUSPN yang mengungkapkan bahwa Supriyadi, 1999 : “Tenaga kependidikan dapat bekerja diluar tugas pokoknya untuk memperoleh penghasilan tambahan sepanjang tidak mengganggu tugas pokok”. Hal ini terbukti bahwa mencari tambahan di luar tugas pokok dibenarkan oleh hukum, sejauh mencari nafkah itu tidak melangar ketentuan yang membahayakan profesi guru. Sejauh ini tidak mempengaruhi prestis seorang guru di mata masyarakat. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Dengan adanya beberapa fakta yang terjadi menyimpulkan bahwa dengan meningkatnya status guru secara nyata melalui perbaikan kondisi kerja, kesejahteraan, pengembangan profesi, profesi ini akan jauh menarik minat anak-anak muda dalam memilih karier sebagai guru. Tersedianya dana pensiun, kenaikan gaji dan tunjangan fungsional sangat diharapkan oleh guru karena untuk meningkatkan taraf kehidupan.

E. Faktor Sosial

Fungsi sosial adalah pengaruh khas yang diberikan seseorang atau lembaga sosial terhadap seluruh masyarakat. Apabila pasa pengertian peranan soial itu hendak ditekankan unsur kewajiaban dan tangung jawab peranan sosial itu disebut dengan istilah lain, yakni jabatan atau tugas. Maka jabatan atau tugas sosial ialah suatu peranan sosial yang diserahkan kepada seseorang atau institusi sosial oleh instansi yang berwenang untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Aspek sosial ditunjukkan sebagai faktor yang menampakkan kemampuan seseorang pada masyarakat, atau dengan kata lain nilai seseorang dari sudut pandang orang-orang lain lingkungannya Endang Wijayanti, 2001:367. Aspek sosial ini, juga dipertimbangkan dalam memilih karir dalam hal ini adalah guru. Yang termasuk aspek sosial ini adalah prestis, kepuasan pribadi, kesempatan untuk melakukan kegiatan sosial, kesempatan untuk berinteraksi dengan orang lain dan lingkungannya serta kesempatan menjalankan hobi di lingkungan masyarakat misalnya dengan membuka privat. Kehidupan status sosial guru sangat mempengaruhi prestis guru, karena dalam kehidupan sosial guru dapat dinilai dan dicontoh oleh masyarakat jika dapat menunjukan martabat dan budi pekerti yang baik. Masyarakat yang nantinya akan menghormati dan menyegani keberadaan guru karena memiliki status sosial tinggi. Menurut Edman dalam Rini Yuniyanti 2005 ; 12 menggambarkan peranan guru dalam kontek anatara budaya mencakup 2 hal yaitu: 1. Peranannya ialah melakasanakan apa yang diamanatkan masyarakat melalui sekolah agar dapat mempersiapkan anak didik sesuai tujuan yang diharapkan masyarakat. 2. Peranannya ialah melaksanakan tujuan yang diserahkan kepadanya baik di dalam kelas sehari-hari maupun dalam hubungannya dengan tuntutan masyarakat. Sedangkan menurut Waten B dalam Rini Yuniyanti 2005 : 13 peran guru antara lain : a. Sebagai tokoh terhormat dalam masyarakat, sebab ia nampak sebagai seseorang yang punya wibawa. b. Sebagai penilai, ia memberi penilaian c. Sebagai orang sumber nara sumber d. Sebagai pembantu e. Sebagai wasit f. Sebagai detektif

Dokumen yang terkait

Hubungan antara Peran Guru Pamong dan Minat Mahasiswa Menjadi Guru dengan Prestasi Program Pengalaman Lapangan (PPL) :Studi Kasus Pada Mahasiswa Pendidikan Akuntansi FKIP-UMS

0 4 7

Hubungan minat menjadi guru dan IPK dengan bakat keguruan mahasiswa FKIP (studi kasus pada mahasiswa S1 angkatan 2013 FKIP Universitas Sanata Dharma Yogyakarta).

0 3 208

Hubungan minat menjadi guru dan IPK dengan bakat keguruan mahasiswa FKIP (studi kasus pada mahasiswa S1 angkatan 2013 FKIP Universitas Sanata Dharma Yogyakarta)

0 5 206

Pengaruh prestasi PPL dan aspek sosial terhadap minat mahasiswa FKIP menjadi guru : studi kasus mahasiswa FKIP Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

0 2 166

Hubungan antara persepsi mahasiswa terhadap status sosial guru dan prestasi belajar dengan minat mahasiswa menjadi guru : studi kasus pada mahasiswa Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sanata Dharma Yogyakarta angkatan 2006.

0 0 159

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI MINAT MAHASISWA MENJADI GURU PADA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI FKIP UNS.

0 0 18

HUBUNGAN ANTARA KEAKTIFAN MAHASISWA DI UNIT KEGIATAN MAHASISWA FKIP UNS DAN INDEKS PRESTASI KUMULATIF MAHASISWA FKIP UNS DENGAN KESIAPAN MENJADI GURU.

0 0 15

HUBUNGAN FAKTOR FINANSIAL, SOSIAL DAN YURIDIS DENGAN MINAT MAHASISWA FKIP MENJADI GURU

0 0 195

PENGARUH PRESTASI PPL DAN ASPEK SOSIAL TERHADAP MINAT MAHASISWA FKIP MENJADI GURU

0 0 164

HUBUNGAN PRESTASI PPL DAN PERSEPSI MAHASISWA TENTANG STATUS SOSIAL GURU DENGAN MINAT MENJADI GURU

0 0 155