PERATURAN AKADEMIK GAMBARAN UMUM

Tabel IV.2 Jadwal Kegiatan Belajar Kegiatan Belajar Terstruktur Terjadwal Tidak Terjadwal Mandiri Jumlah Teori 50 menit + 60 menit + 60 menit 170 menit Seminar 50 menit + 60 menit + 60 menit 170 menit Kuliah praktik 2x50 menit + 60 menit + 60 menit 220 menit Praktik laboratorium 3x50 menit + 60 menit + 60 menit 270 menit praktik lapangan 4 atau 5 jamminggu Misalnya : untuk teori, 1 sks = 50 menit kegiatan tatap muka dengan dosen +60 menit kegiatan yang direncanakan dosen tetapi tidak terjadwal +60 menit kegiatan mandiri = 170 menit. 2. Mata Kuliah dan Kegiatan Kuliah a. Mata kuliah dibedakan dalam 3 kelompok 1. Mata Kuliah Umum MKU 2. Mata Kuliah Dasar Kependidikan MKDK 3. Mata kuliah keahlian MKK terdiri atas dua bagian : a MKK 1 Keahlian Bidang Studi b MKK 2 Keahlian PBM b. Mata kuliah dibedakan antara mata kuliah wajib MW, yang harus diambil oleh mahasiswa dan mata kuliah pilihan MP, yang boleh dipilih oleh mahasiswa. c. Satu tahun akademik terdiri atas semester gasal, semester genap, dan semester antara. d. Kegiatan pendidikan per semester berlangsung dalam semester gasal atau genap, antara 16-19 minggu. Kegiatan pada semester antara berlangsung ekuivalen dengan kegiatan 16-19 minggu. e. Perkuliahan dibedakan menjadi perkuliahan teori, seminar praktik, laboratorium, dan praktik kerja lapangan, antara lain PPL dan KKN. f. Mahasiswa wajib mengikuti sekurang-kurangnya 75 dari jumlah jam pertemuan. Yang tidak memenuhi 75 tidak diperbolehkan ikut ujian akhir. 3. Beban Studi Mahasiswa a. Beban studi untuk program sarjana S1 berkisar antara 144-160 SKS, untuk program D2 berkisar antara 80-90 SKS. b. Masa studi yang tersedia untuk S1 berkisar 14 semester, untuk program D2 adalah 6 semester. c. Kemampuan belajar mahasiswa ditentukan sesuai dengan tingkat keberhasilan belajarnya pada semester yang baru lalu, yang dinyatakan dalam Indeks Prestasi Semester IPS. d. Beban studi maksimal yang boleh diambil mahasiswa dalam suatu semester berpedoman pada besarnya IPS yang dicapai pada semester yang baru lalu. Tabel IV.3 Beban Studi Maksimal IPS Beban Studi Maksimal 3,00 - 4,00 25 2,50 - 2,99 22 2,00 - 2,49 20 1,50 - 1,99 17 1,00 - 1,49 14 Kurang dari 1,00 12 Dalam keadaan luar biasa, pembimbing akademik dapat memberikan persetujuan yang menyimpang dari aturan di atas. e. Mata kuliah berprasyarat boleh diambil bila mata kuliah prasyaratnya sudah diikuti. Khusus untuk mata kuliah berprasyarat mutlak, nilai mata kuliah prasyarat itu minimal D. f. Kebebasan memilih mata kuliah dibatasi sebagai berikut : mata kuliah prasyarat harus ditempuh lebih dahulu. g. Mahasiswa yang ingin mengikuti kuliah pada suatu semester harus regritasi lebih dahulu. h. Mahasiswa mengisi KRS dengan bimbingan pembimbing akademik. i. Rencana studi mahasiswa dinyatakan sah apabila print out terakhir KRS sudah ditanda-tangani oleh pembimbing akademik.

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Diskripsi Data

Untuk mengukur variabel finansial, sosial, yuridis dan minat mahasiswa FKIP memilih guru digunakan skala pengukuran dengan menyediakan alternatif jawaban a, b, c dan d. Masing-masing alternatif jawaban diberi skor sebagai berikut: Jawaban a = skor 4 Jawaban b = skor 3 Jawaban c = skor 2 Jawaban d = skor 1 Skor tertinggi yang dicapai dari angket adalah 4 dan skor terendah adalah 1. Selanjutnya untuk menentukan tinggi rendahnya faktor-faktor yang mempengaruhi mahasiswa FKIP memilih profesi guru adalah menggunakan PAP II. Dalam PAP Tipe II ini penguasaan kompetensi minimal yang merupakan passing score atau batas keleluasaan adalah 56 dari total skor yang seharusnya dicapai. Jadi passing score terletak pada persentil 56. Tuntutan pada persentil 56 sering disebut persentil minimal. Disebut persentil minimal karena passing score pada persentil 56 dianggap merupakan batas penguasaan kompetensi minimal yang paling rendah 86 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Kategori kecenderungan menurut PAP tipe II : 81 - 100 = Sangat tinggi 66 - 80 = Tinggi 56 – 65 = SedangCukup 46 - 55 = Rendah Kurang 46 = Sangat rendah Berdasarkan kriteria di atas, maka kategori kecenderungan dari masing- masing variabel adalah sebagai berikut : 1. Faktor Finansial Batas-batas untuk menentukan tinggi rendahnya faktor finansial terhadap pilihan profesi guru menggunakan PAP II adalah sebagai berikut: Skor tertinggi yang mungkin dicapai = 5 butir x 4 = 20 Skor terendah yang mungkin dicapai = 5 butir x 1 = 5 Skor = Nilai terendah + Nilai tertinggi – nilai terendah • 5 + 81 20-5 = 17,15 dibulatkan 17 • 5 + 66 20-5 = 14,9 dibulatkan 15 • 5 + 56 20-5 = 13,4 dibulatkan 13 • 5 + 46 20-5 = 11,9 dibulatkan 12 Dari perhitungan di atas dapat disimpulkan bahwa kategori kecenderungan variabel sebagai berikut : PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Dokumen yang terkait

Hubungan antara Peran Guru Pamong dan Minat Mahasiswa Menjadi Guru dengan Prestasi Program Pengalaman Lapangan (PPL) :Studi Kasus Pada Mahasiswa Pendidikan Akuntansi FKIP-UMS

0 4 7

Hubungan minat menjadi guru dan IPK dengan bakat keguruan mahasiswa FKIP (studi kasus pada mahasiswa S1 angkatan 2013 FKIP Universitas Sanata Dharma Yogyakarta).

0 3 208

Hubungan minat menjadi guru dan IPK dengan bakat keguruan mahasiswa FKIP (studi kasus pada mahasiswa S1 angkatan 2013 FKIP Universitas Sanata Dharma Yogyakarta)

0 5 206

Pengaruh prestasi PPL dan aspek sosial terhadap minat mahasiswa FKIP menjadi guru : studi kasus mahasiswa FKIP Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

0 2 166

Hubungan antara persepsi mahasiswa terhadap status sosial guru dan prestasi belajar dengan minat mahasiswa menjadi guru : studi kasus pada mahasiswa Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sanata Dharma Yogyakarta angkatan 2006.

0 0 159

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI MINAT MAHASISWA MENJADI GURU PADA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI FKIP UNS.

0 0 18

HUBUNGAN ANTARA KEAKTIFAN MAHASISWA DI UNIT KEGIATAN MAHASISWA FKIP UNS DAN INDEKS PRESTASI KUMULATIF MAHASISWA FKIP UNS DENGAN KESIAPAN MENJADI GURU.

0 0 15

HUBUNGAN FAKTOR FINANSIAL, SOSIAL DAN YURIDIS DENGAN MINAT MAHASISWA FKIP MENJADI GURU

0 0 195

PENGARUH PRESTASI PPL DAN ASPEK SOSIAL TERHADAP MINAT MAHASISWA FKIP MENJADI GURU

0 0 164

HUBUNGAN PRESTASI PPL DAN PERSEPSI MAHASISWA TENTANG STATUS SOSIAL GURU DENGAN MINAT MENJADI GURU

0 0 155