Munculnya minat tidak secara tiba-tiba melainkan terbentuk dan berkembang melalui proses pendidikan, sosialisasi dan proses interaksi di
sekolah, masyarakat, dan di dalam keluarga. Winarno Surakhmat 1978;64
mengatakan bahwa minat di pengaruhi oleh jenis kelamin, intelegesi, kesempatan, lingkungan dan apa yang menjadi minat teman
sebaya. Dalam hal ini Andi Mappiare 1980;64 mengatakan minat di pengaruhi oleh latar belakang linkungan, tingkat ekonomi, status sosial,
dan pengalaman. Banyak faktor yang mempengaruhi minat seseorang, dalam hal ini adalah
minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Tetapi dalam hal ini penulis hanya ingin mengambil tiga faktor saja, yaitu :
a. Status sosial ekonomi orang tua biasanya hanya meliputi tingkat pendidikan, jenis pekerjaan, tingkat penghasilan, tetapi dalam
penelitian ini akan di tambah dengan fasilitas yang dimiliki oleh orang tua.
b. Motivasi belajar c. Prestasi belajar siswa.
3. Perguruan Tinggi
Dalam lingkungan usaha usaha pend idikan GBHN 1983 menegaskan bahwa :
Perguruan tinggi dijadikan pusat pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta pusat kegia tan penelitian sesuai dengan kebutuhan
pembangunan masa sekarang dan masa yang akan datang. Perguruan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
tinggi mendidik mahasiswa agar mampu menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, berjiwa penuh pengabdian serta memliki rasa tanggung jawab
besar terhadap masa depan bangsa dan negara Indonesia dalam rangka pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi.
Perguruan tinggi mengembangkan tata kehidupan kampus sebagai ma syarakat kampus yang
berbudaya, bermoral pancasila dan berkepribadian Indonesia.
S.V.Wessencgaft, 1957
4. Tujuan pendidikan tinggi
1 Menyiapkan peserta didik me njadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik dan profesional yang dapat
menerapkan,mengembangkan dan atau menciptakan ilmu pengetahuan dan teknologi atau kesenian.
2 Mengembangkan dan menyebar luaskan ilmu pengetahuan dan teknologi, atau kesenian serta mengupayakan penggunaanya untuk
meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan budaya nasional.
5. Bentuk-bentuk perguruan tinggi
Sesuai dengan Undang-Undang No.2 tahun 1989 tentang sistem pendidikan nasional, menetapkan perguruan tinggi, berupa akademi,
sekolah tinggi, institut, univesitas serta bentuk-bentuk lain yang ditetapkan oleh pemerintah.
1 Akademi adalah perguruan tinggi yang menyelenggarakan program pendidikan kejuruan yang linkungannya biasa dikena l sebagai
pendidikan profesional. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2 Sekolah tinggi adalah perguruan tinggi yang melaksanakan suatu bidang pendidikan kejuruan yang hanya terdiri dari satu fakultas
dan dapat terdiri dari satu atau lebih jurusan. 3 Institut adalah sua tu perguruan tinggi yang melaksanakan satu
bidan kejuruan dalam ilmu pengetahuan dan teknologi atau seni. Institut dapat terdiri dari sejumlah fakultas dan dapat terdiri dari
sejumlah jurusan . 4 Universitas adalah perguruan tinggi yang melaksanakan program
pendidikan yang bersifat keilmuan dan kejuruan dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. Terdiri dari banyak
fakultas dan jurusan.
E. Kajian Hasil Penelitian yang Relefan