BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang diterapkan adalah studi kasus, yaitu penelitian tentang subjek tertentu, di mana subyek tersebut terbatas, maka kesimpulan
yang diperoleh hanya berlaku pada subyek yang diperoleh tersebut Herman Warsito, dkk, 1986: 8. Oleh karena itu hasil kesimpulan penelitian mengenai
hubungan antara status sosial ekonomi orang tua, motiva si belajar, prestasi belajar, dengan minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi, hanya
berlaku bagi jumlah 76 siswa SMA Pangudi Luhur Sedayu, dan hasil penelitian tersebut tidak berlaku lagi bagi subyek yang berbeda, jumlah
subyek yang berbeda dan waktu penelitian yang berbeda.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat : SMA Pangudi Luhur Sedayu, Yogyakarta
Waktu : Oktober – November 2006
C. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah orang-orang yang akan dimintai informasi atau menjadi sumber informasi. Sub jek penelitian dalam hal ini adalah siswa-
siswi SMA Pangudi Luhur Sedayu, khususnya Kelas XII IPS. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
D. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi yaitu kumpulan yang lengkap dari seluruh elemen yang sejenis akan tetapi dapat dibedakan satu sama lain yang disebabkan karena danya
karakteristik yang berlainan. Populasi dari penelitian ini adalah siswa- siswi Kelas XII SMA Pangudi Luhur Sedayu, Bantul, Yogyakarta yang
terdiri dari tiga kelas yaitu kelas XII IPS
1
, XII IPS
2
dengan total siswa 76 orang.
2. Sampel yaitu sebagian atau wakil populasi yang akan diteliti. Mengenai pengambilan sampel ini, Suharsimi 1993: 107 mengemukakan bahwa,
bila subjek kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi, selanjutnya jika jumlah
subjeknya lebih dari 100 maka diambil 10-15 atau 20-25 atau lebih.
E. Variabel Penelitian, Indikator dan Pengukurannya
1. Variabel Penelitian
Variabel penelitian obyek penelitian yang bervariasi atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian Arikunto, 1991:102. Dalam
penelitian ini ada dua variabel yang menjadi obyek penelitian, yaitu : a.
Variabel terikat dependen variable Variabel terikat adalah variabel yang nilainya akan di diramalkan Y
dan harus diregresikan terhadap variabel bebas Supranto, 1979:244. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah Minat siswa
melanjutkan studi ke perguruan tinggi. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b. Variabel bebas atau independen variable Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel lainnya.
Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah Status sosoal ekonomi orang tua, Motivasi belajar, Prestasi belajar
2. Indikator Variabel Penelitian
Indikator masing- masing variabel adalah sebagai berikut a. Status sosial ekonomi orang tua
Status sosial ekonomi orang tua adalah kedudukan seseorang dalam masyarakat berdasarkan tingkat pendidikan, pendapatan orang tua,
kedudukan dalam masyarakat, dan juga fasilitas keluarga dari orang tersebut. Indikator dari variabel penelitian ini adalah :
1. Tingkat pendidikan orang tua Tingkat pend idikan orang tua siswa yaitu tingkat pendidikan
formal yang berhasil dicapai oleh orang tua siswa, pendidikan yang dimaksud adalah pendidikan tinggi. Tingkat pendidikan di ukur
dengan memberi skor terhadap setiap jenjang pendidikan seperti pada pengukuran variabel penelitian.
2. Kedudukan yang diberikan dalam masyarakat Kedudukan yang dimaksud oleh penulis adalah jabatan yang
diduduki dalam lingkungan tempat tinggal orang tua siswa. Kedudukan dalam masyarakat di uk ur dengan memberikan skor
pada tiap jenis kedudukan yang diberikan dalam masyarakat seperti terdapat pada pengukuran variabel.
3. Tingkat pendapatan orang tua Pendapatan atau penghasilan orang tua yang dimaksud oleh penulis
adalah pendapatan secara keseluruhan yang diperoleh orang tua siswa yang dinyatakan dalam satuan rupiah baik dari pekerjaan
pokok maupun pekerjaan sampingan setiap bulan. Untuk mengukur tingkat pendapatan orang tua, dikelompokan berdasarkan jumlah
pendapatan, kemudian diberi skor seperti terdapat pada pengukuran variabel.
4. Fasilitas keluarga Fasilitas keluarga merupakan kekayaan yang berupa harta benda
yang dimiliki oleh orang tua siswa. fasilitas keluarga
dikelompokan berdasarkan nominal rupiah yang di keluarkan untuk memperoleh barang tersebut. Kemudian dari kelompok
kelompok tersebut diberikan skor seperti terdapat dalam pengukuran variabel.
Berikut ini adalah tabel kisi-kisi rancangan kuesioner status sosial ekonomi orang tua
Tabel 3.1 Kisi-kisi Rancangan Kuesioner Status Sosial Ekonomi Orang Tua
Variabel Indikator
No. Butir JML
Status sosial ekonomi
orang tua 1. Tingkat pendidikan orang tua.
2. Jabatan yang diberikan oleh masyarakat.
3. Tingkat pendapatan orang tua. 4. Kekayaan yang dimiliki orang
tua 1
2 3
4,5,6,7,8,9 ,10,11,12,
13,14,15, 1
1
1 17
16,17,18, 19,20
Jumlah 20
b. Motivasi belajar Motivasi belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu, sehingga seseorang itu mau dan ingin malakukan sesuatu.
Ada dua kategori pernyataan yang digunakan yaitu pernyataan positif dan pernyataan negatif yang dinilai dengan selalu, sering, sekali-kali,
dan tidak pernah. Pembagian sikap menjadi dua kategori ini karena pada dasarnya sikap seseorang terhadap obyek tertentu terdiri dari
sikap mendukung dan sikap netral. Peneliti mengharap responden mempunyai sikap mendukung atau menolak, karena itu jawaban netral
dihilangkan. Skor yang digunakan untuk menilai pernyataan tersebut adalah :
Tabel 3.2 Norma skor
SKOR Pernyataan sikap
Selalu Sering Sekali-kali Tidak pernah
Pernyataan positif Pernyatan negatif
4 1
3 2
2 3
1 4
Indikator variabel motivasi belajar dikembangkan menjadi instrumen penelitian, meliputi kemampuan belajar, hasrat untuk berprestasi
tinggi, usaha untuk meningkatkan prestasi tinggi, usaha untuk PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
menghindari diri dari kegagalan, dan hasrat untuk meningkatkan kualitas belajar. Adapun tabel kisi-kisi motivasi belajar adalah sebagai
berikut :
Tabel 3.3 Kisi-kisi rancangan kuesioner motivasi belajar
Positif Negatif
NO Indikator
Item Jumlah Item
Jumlah
1 2
3 4
5 Kemauan belajar
Hasrat untuk berprestasi tinggi Usaha untuk meningkatkan prestasi
tinggi Usaha untuk menghindarkan diri
dari kegagalan Hasrat untuk memelihara atau
meningkatkan kualitas belajar 1,2,3,4,
5,6,7, 8,10
12,13 17,18
22 23,24
7
4
2 1
4 -
9,14 15,16
20,21 25
2
2 2
1
c. Prestasi belajar Pengukuran prestasi belajar dilakukan dengan studi dokumentasi
terdiri dari satu aspek pengukuran yaitu dari nilai rapor siswa. Kuesioner prestasi belajar siswa menunjukkan prestasi belajar siswa
menunjukkan prestasi yang diperoleh siswa selama satu semester. Prestasi adalah sejauh mana siswa mengasai materi pelajaran, yang
ditunjukkan dengan adanya nilai yang berhasil dicapai peserta didik. Prestasi belajar di kelompokan menjadi dua kategori yaitu tinggi dan
rendah. Siswa yang nilai raportnya berada diatas rata-rata kelas dikelompokkan sebagai siswa yang berprestasi belajar tinggi.
Sementara siswa yang berada dibawah rata-rata kelas termasuk siswa yang berprestasi belajar rendah.
d. Minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi Minat marupakan suatu keadaan dimana seseorang menaruh perhatian
terhadap suatu obyek yang disertai dengan adanya kecenderungan untuk berhubungan lebih aktifkan dengan obyek tersebut.
Kecenderungan-kecenderungan yang mengarahkan siswa untuk melajutkan studi ke perguruan tinggi sebagai kelajutan pendidikan
mereka setelah tamat dari SMU, yang di tandai dengan adanya perasan senang, tertarik, kesesuaian, kecenderungan, perhatian. Berikut ini
adalah kisi-kisi rancangan kuesioner minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi:
Tabel 3.4 Kisi-kisi rancangan kuesioner minat melajutkan studi ke
perguruan tinggi Variabel
Indikator No.Butir
Jumlah
Minat melajutkan studi ke perguruan
tinggi 1. Keinginan untuk
mela jutkan studi ke perguruan tinggi
2. keinginan dari dalam diri
3. Dorongan atau motivasi dari orang
tua 1,2,3,4,5,11,12,14
3,8,9,7,12 6,10
7 5
2
Jumlah 14
3. Pengukuran Variabel penelitian
a. Status sosial ekonomi
1 Tingkat pendidikan orang tua Tingkat pend idikan tertinggi yang berhasil diselesaikan oleh orang
tua siswa. Dalam hal ini pendidikan dikelompokkan dan diberi skor sebagai berikut:
• Lulus SD
skor 1 •
Lulus SLTP skor 2
• Lulus SMUsederajat
skor 3 •
AkademiSarjana skor 4
2 Kedudukan dalam masyarakat Kedudukan dalam masyarakat adalah jabatan yang diduduki dalam
masyarakat tempat tinggal. •
Tidak menjabat skor 1
• Penguru RT RW LKMD
skor 2 •
Kadus skor 3
• Pamong Desa Sekdes Kades
skor 4 3 Pendapatan orang tua
Pendapatan orang tua yaitu seluruh penghasilan yang diterima dari pekerjaan pokok dan pekerjaan sampingan selama satu bulan.
Dikelompokkan dan diberi skor sebagai berikut: •
Kurang dari Rp 750.000 skor 1
• Antara Rp 750.000 – Rp 1.500.000
skor 2 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
• Antara Rp 1.500.000 – Rp 3.000.000
skor 3 •
Lebih dari Rp 4.500.000 skor 4
4 Fasilitas keluarga Fasilitas diukur dari banyak sedikitnya fasilitas khusus,
benda dan barang yang dimiliki keluarga responden. Untuk mempermudah pengukuran, maka masing- masing fasilitas yang
dimiliki keluarga responden diberi skor. Jenis-jenis fasilitas yang dijadikan ukuran antara lain :
1. Kendaraan mobil,sepeda motor,sepeda 2. VideoVCD Player
3. Televisi 4. Radio Tape rekorder
5. Lemari es 6. Ponsel
7. Mesin cuci 8. Komputer
9. Lokasi tinggal 10. Tempat tinggal
11. Dinding rumah 12. Lantai rumah
13. Jenis penerangan 14. Lahan
Selanjutnya untuk pengelompokan dan pengukuran fasilitas yang dimiliki keluarga dengan kategori sangat rendah, rendah,
sedang, tinggi dibagi dan diberi skor dengan skala sebagai berikut: •
Sangat rendah, 0 – 20 skor 1
• Rendah, 21 – 40
skor 2 •
Sedang, 41 – 60 skor 3
• Tinggi, 61 – 80
skor 4 Selanjutnya untuk menentukan pengelompokan status sosial
ekonomi orang tua secara keseluruhan dengan kategori tinggi rendah digunakan langkah- langkah sebagai berikut:
a. Menjumlahkan skor yang dicapai responden dari ma sing- masing indikator penelitian
b. Data yang diperoleh dari pengukuran disusun dari skor terendah sampai skor tertinggi
c. Skor yang dicapai responden selanjutnya digolongkan dalam kategori tinggi dan rendah berdasarkan acuan kurve normal dan
diberi skor serta pengukuran sebagai berikut:
Tabel 3.5 Kategori
Syarat pengukuran
Tinggi Rendah
M lebih dari Mean M kurang darisama dengan Mean
f
- 1SD M + 1SD Mean dicari dengan rumus sebagai berikut Sutrisno Hadi, 2001:
177: Mean =
N FX
∑
• Status sosial ekonomi tinggi, apabila berkecukupan, mampu,
kaya. Pendidikan orang tuanya termasuk tinggi, penghasilannya lebih dari cukup karena pekerjaannya mapan sehingga fasilitas
khusus yang dimiliki keluarga terpenuhi bahkan berlebihan •
Status sosial ekonomi rendah, apabila kurang berada, miskin, pendidikan orang tuanya rendah, pekerjaannya memberikan
penghasilan yang kurang cukup sehingga fasilitas khusus yang dimiliki pun hampir tidak ada.
b. Motivasi belajar Penelitian menggunakan Skala Likert untuk memberi skor pada
Skala Motivasi Belajar. Skala Likert ini merupakan salah satu skala yang digunakan untuk mengukur sikap. Ada dua kategori pernyataan
yang digunakan yaitu pernyataan positif dan negatif, yang dinilai dengan selalu, sering, sekali- sekali dan tidak pernah. Pembagian sikap
menjadi dua kategori ini, karena pada dasarnya sikap seseorang terhadap objek tertentu pada dasarnya terdiri dari sikap mendukung
positif, sikap menolak negatif, dan sikap netral. Penelitian mengharapkan responden mempunyai sikap mendukung atau menolak.
Sehingga jawaban netral dihilangkan skor yang digunakan untuk menilai pernyataan-pernyataan tersebut adalah:
Tabel 3.6 Norma skor
Skor Pernyataan sikap
Selalu Sering Sekali-kali Tidak pernah
Pernyataan positif Pernyataan negatif
4 1
3 2
2 3
1 4
c. Prestasi belajar Menunjukkan hasil setelah proses belajar yang merupakan
tingkat keberhasilan seseorang dalam mengikuti proses belajar yang ditunjukkan dengan adanya nilai yang berhasil dicapai siswa. Dalam
penelitian ini prestasi belajar siswa dihitung dengan cara prestasi belajar dikelompokkan menjadi dua kategori yaitu tinggi dan rendah,
sebagai berikut: nilai rapor siswa di atas nilai rata-rata kelas dimasukkan dalam kategori tinggi, sedangkan nilai rapot siswa masuk
rata-rata dan dibawah rata-rata kelas dimasukkan dalam kategori rendah, cara menghitung nilai rata-rata kelas adalah dengan cara:
Rata-rata kelas =
2 terendah
Nilai tertingi
Nilai +
d. Minat melanjutkan ke perguruan tinggi Kecenderungan yang mengarahkan siswa untuk melanjutkan ke
perguruan tinggi sebagai kelanjutan pendidikan mereka setelah tamat SMU. Untuk mengukur minat melanjutkan ke perguruan tinggi cara
yang digunakan penulis adalah kuesioner tipe pilihan dengan 4 alternatif jawaban. Adapun pedoman untuk skor pada alternatif
jawaban adalah sebagai berikut: -
Jawaban a diberi skor 1 -
Jawaban b diberi skor 2 -
Jawaban c diberi skor 3 -
Jawaban d diberi skor 4 Selanjutnya minat melanjutkan ke perguruan tinggi dikelompokkan
menjadi tinggi dan rendah
F. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan adalah: 1. Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk
memperoleh informasi dari responden baik laporan tentang pribadinya maupun hal- hal yang ia ketahui Suharsimi Arikunto, 1998: 140.
Kuesioner akan digunakan untuk mengumpulkan data mengenai status sosial ekonomi orang tua, motivasi belajar, minat siswa melanjutkan studi
ke perguruan tinggi. 2. Dokumentasi adalah suatu metode untuk mengungkap data yang bersifat
historis, di mana data yang diperoleh merupakan dokumen yang diyakini PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kebenarannya. Dokumentasi ini untuk mengumpulkan data prestasi belajar siswa dan sebagai ukuran pedomannya adalah nilai rapor siswa kelas XI
pada semester genap tahun ajaran 20052006.
G. Pengujian Instrumen Penelitian