Dari hasil perhitungan koefisien korelasi ganda yaitu sebesar 0,719 sedangkan harga koefisien determinan yang diperoleh R
2
adalah 0,522 maka untuk pengujian signifikasi korelasi berganda Ry
123
maka digunakan uji F dengan taraf signifikansi 5 yang diperoleh sebesar
26,213 dengan df pembilang 3 dan df penyebut 72 adalah 2,732. Dengan demikian harga F
hitung
lebih besar dari F
tabel
.
C. Pembahasan Hasil Penelitian
1. Hubungan Antara Status Sosial Ekonomi Orang Tua Dengan Minat
Melajutkan Studi Ke Perguruan Tinggi
Dari hasil analisis diketahui bahwa koefisien korelasi r
hitung
0,514 lebih besar dari r
tabel
0,224 pada taraf signifikansi 5 dengan N =76, dari uji t diketahui t
hitung
lebih besar dari t
tabel
yaitu 4,025 1,678 hal ini berarti bahwa korelasi variabel hubungan status sosial ekonomi orang tua sangat
penting karena mempengaruhi minat siswa melajutkan studi ke perguruan tinggi. lampiran 6
Dari hasil analisis tersebut bisa juga diketahui bahwa status sosial ekonomi orang tua mempunyai hubungan yang positif dan signifikan
terhadap minat melajutkan studi ke perguruan tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa tinggi rendahnya status sosial ekonomi orang tua mempengaruhi
minat siswa untuk melajutkan studi ke perguruan tinggi. Dengan demikian hipotesis pertama yang menyatakan ada
hubungan yang signifikan antara status sosial ekonomi orang tua dengan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
minat melajutkan studi ke perguruan tinggi, mempunyai hubungan yang positif dan signifikan dengan minat melajutkan studi ke perguruan tinggi.
Hal ini diharapkan dapat menjadi pertimbanga n oleh siswa dalam menentukan langkah setelah tamat pendidikan menengah atas.
2. Hubungan Antara Motivasi Belajar Dengan Minat Melajutkan Studi
Ke Perguruan Tinggi
Dari hasil analisis diketahui bahwa koefisien korelasi r
hitung
0,506 lebih besar dari r
tabel
0,224 pada taraf signifikansi 5 dengan N =76, dari uji t diketahui t
hitung
lebih besar dari t
tabel
yaitu 3,940 1,678 hal ini berarti bahwa korelasi variabel hubungan motivasi belajar sangat penting
karena mempengaruhi minat siswa melajutkan studi ke perguruan tinggi. lampiran 6
Dari hasil analisis tersebut bisa juga diketahui bahwa hubungan motivasi belajar mempunyai hubungan yang positif dan signifikan
terhadap minat melajutkan studi ke perguruan tinggi. Hal ini menunjukan bahwa motivasi belajar siswa sangat berpengaruh terhadap minat siswa
melajutkan studi ke perguruan tinggi. Dengan demikian hipotesis kedua yang menyatakan ada hubungan
yang signifikan antara motivasi belajar dengan minat melajutkan studi ke perguruan tinggi didukung oleh data penelitian, mempunyai hubungan
yang positif dan signifikan dengan minat melajutkan studi ke perguruan tinggi. Hal ini diharapkan dapat menjadi pertimbangan oleh guru dan
orang tua siswa untuk membantu meningkatkan motivasi dan semangat belajar siswa.
3. Hubungan Antara Prestasi Belajar Dengan Minat Melajutkan Studi