D. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi yaitu kumpulan yang lengkap dari seluruh elemen yang sejenis akan tetapi dapat dibedakan satu sama lain yang disebabkan karena danya
karakteristik yang berlainan. Populasi dari penelitian ini adalah siswa- siswi Kelas XII SMA Pangudi Luhur Sedayu, Bantul, Yogyakarta yang
terdiri dari tiga kelas yaitu kelas XII IPS
1
, XII IPS
2
dengan total siswa 76 orang.
2. Sampel yaitu sebagian atau wakil populasi yang akan diteliti. Mengenai pengambilan sampel ini, Suharsimi 1993: 107 mengemukakan bahwa,
bila subjek kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi, selanjutnya jika jumlah
subjeknya lebih dari 100 maka diambil 10-15 atau 20-25 atau lebih.
E. Variabel Penelitian, Indikator dan Pengukurannya
1. Variabel Penelitian
Variabel penelitian obyek penelitian yang bervariasi atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian Arikunto, 1991:102. Dalam
penelitian ini ada dua variabel yang menjadi obyek penelitian, yaitu : a.
Variabel terikat dependen variable Variabel terikat adalah variabel yang nilainya akan di diramalkan Y
dan harus diregresikan terhadap variabel bebas Supranto, 1979:244. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah Minat siswa
melanjutkan studi ke perguruan tinggi. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b. Variabel bebas atau independen variable Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel lainnya.
Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah Status sosoal ekonomi orang tua, Motivasi belajar, Prestasi belajar
2. Indikator Variabel Penelitian
Indikator masing- masing variabel adalah sebagai berikut a. Status sosial ekonomi orang tua
Status sosial ekonomi orang tua adalah kedudukan seseorang dalam masyarakat berdasarkan tingkat pendidikan, pendapatan orang tua,
kedudukan dalam masyarakat, dan juga fasilitas keluarga dari orang tersebut. Indikator dari variabel penelitian ini adalah :
1. Tingkat pendidikan orang tua Tingkat pend idikan orang tua siswa yaitu tingkat pendidikan
formal yang berhasil dicapai oleh orang tua siswa, pendidikan yang dimaksud adalah pendidikan tinggi. Tingkat pendidikan di ukur
dengan memberi skor terhadap setiap jenjang pendidikan seperti pada pengukuran variabel penelitian.
2. Kedudukan yang diberikan dalam masyarakat Kedudukan yang dimaksud oleh penulis adalah jabatan yang
diduduki dalam lingkungan tempat tinggal orang tua siswa. Kedudukan dalam masyarakat di uk ur dengan memberikan skor
pada tiap jenis kedudukan yang diberikan dalam masyarakat seperti terdapat pada pengukuran variabel.
3. Tingkat pendapatan orang tua Pendapatan atau penghasilan orang tua yang dimaksud oleh penulis
adalah pendapatan secara keseluruhan yang diperoleh orang tua siswa yang dinyatakan dalam satuan rupiah baik dari pekerjaan
pokok maupun pekerjaan sampingan setiap bulan. Untuk mengukur tingkat pendapatan orang tua, dikelompokan berdasarkan jumlah
pendapatan, kemudian diberi skor seperti terdapat pada pengukuran variabel.
4. Fasilitas keluarga Fasilitas keluarga merupakan kekayaan yang berupa harta benda
yang dimiliki oleh orang tua siswa. fasilitas keluarga
dikelompokan berdasarkan nominal rupiah yang di keluarkan untuk memperoleh barang tersebut. Kemudian dari kelompok
kelompok tersebut diberikan skor seperti terdapat dalam pengukuran variabel.
Berikut ini adalah tabel kisi-kisi rancangan kuesioner status sosial ekonomi orang tua
Tabel 3.1 Kisi-kisi Rancangan Kuesioner Status Sosial Ekonomi Orang Tua
Variabel Indikator
No. Butir JML
Status sosial ekonomi
orang tua 1. Tingkat pendidikan orang tua.
2. Jabatan yang diberikan oleh masyarakat.
3. Tingkat pendapatan orang tua. 4. Kekayaan yang dimiliki orang
tua 1
2 3
4,5,6,7,8,9 ,10,11,12,
13,14,15, 1
1
1 17
16,17,18, 19,20
Jumlah 20
b. Motivasi belajar Motivasi belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu, sehingga seseorang itu mau dan ingin malakukan sesuatu.
Ada dua kategori pernyataan yang digunakan yaitu pernyataan positif dan pernyataan negatif yang dinilai dengan selalu, sering, sekali-kali,
dan tidak pernah. Pembagian sikap menjadi dua kategori ini karena pada dasarnya sikap seseorang terhadap obyek tertentu terdiri dari
sikap mendukung dan sikap netral. Peneliti mengharap responden mempunyai sikap mendukung atau menolak, karena itu jawaban netral
dihilangkan. Skor yang digunakan untuk menilai pernyataan tersebut adalah :
Tabel 3.2 Norma skor
SKOR Pernyataan sikap
Selalu Sering Sekali-kali Tidak pernah
Pernyataan positif Pernyatan negatif
4 1
3 2
2 3
1 4
Indikator variabel motivasi belajar dikembangkan menjadi instrumen penelitian, meliputi kemampuan belajar, hasrat untuk berprestasi
tinggi, usaha untuk meningkatkan prestasi tinggi, usaha untuk PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
menghindari diri dari kegagalan, dan hasrat untuk meningkatkan kualitas belajar. Adapun tabel kisi-kisi motivasi belajar adalah sebagai
berikut :
Tabel 3.3 Kisi-kisi rancangan kuesioner motivasi belajar
Positif Negatif
NO Indikator
Item Jumlah Item
Jumlah
1 2
3 4
5 Kemauan belajar
Hasrat untuk berprestasi tinggi Usaha untuk meningkatkan prestasi
tinggi Usaha untuk menghindarkan diri
dari kegagalan Hasrat untuk memelihara atau
meningkatkan kualitas belajar 1,2,3,4,
5,6,7, 8,10
12,13 17,18
22 23,24
7
4
2 1
4 -
9,14 15,16
20,21 25
2
2 2
1
c. Prestasi belajar Pengukuran prestasi belajar dilakukan dengan studi dokumentasi
terdiri dari satu aspek pengukuran yaitu dari nilai rapor siswa. Kuesioner prestasi belajar siswa menunjukkan prestasi belajar siswa
menunjukkan prestasi yang diperoleh siswa selama satu semester. Prestasi adalah sejauh mana siswa mengasai materi pelajaran, yang
ditunjukkan dengan adanya nilai yang berhasil dicapai peserta didik. Prestasi belajar di kelompokan menjadi dua kategori yaitu tinggi dan
rendah. Siswa yang nilai raportnya berada diatas rata-rata kelas dikelompokkan sebagai siswa yang berprestasi belajar tinggi.
Sementara siswa yang berada dibawah rata-rata kelas termasuk siswa yang berprestasi belajar rendah.
d. Minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi Minat marupakan suatu keadaan dimana seseorang menaruh perhatian
terhadap suatu obyek yang disertai dengan adanya kecenderungan untuk berhubungan lebih aktifkan dengan obyek tersebut.
Kecenderungan-kecenderungan yang mengarahkan siswa untuk melajutkan studi ke perguruan tinggi sebagai kelajutan pendidikan
mereka setelah tamat dari SMU, yang di tandai dengan adanya perasan senang, tertarik, kesesuaian, kecenderungan, perhatian. Berikut ini
adalah kisi-kisi rancangan kuesioner minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi:
Tabel 3.4 Kisi-kisi rancangan kuesioner minat melajutkan studi ke
perguruan tinggi Variabel
Indikator No.Butir
Jumlah
Minat melajutkan studi ke perguruan
tinggi 1. Keinginan untuk
mela jutkan studi ke perguruan tinggi
2. keinginan dari dalam diri
3. Dorongan atau motivasi dari orang
tua 1,2,3,4,5,11,12,14
3,8,9,7,12 6,10
7 5
2
Jumlah 14
3. Pengukuran Variabel penelitian