3. Pengukuran Variabel penelitian
a. Status sosial ekonomi
1 Tingkat pendidikan orang tua Tingkat pend idikan tertinggi yang berhasil diselesaikan oleh orang
tua siswa. Dalam hal ini pendidikan dikelompokkan dan diberi skor sebagai berikut:
• Lulus SD
skor 1 •
Lulus SLTP skor 2
• Lulus SMUsederajat
skor 3 •
AkademiSarjana skor 4
2 Kedudukan dalam masyarakat Kedudukan dalam masyarakat adalah jabatan yang diduduki dalam
masyarakat tempat tinggal. •
Tidak menjabat skor 1
• Penguru RT RW LKMD
skor 2 •
Kadus skor 3
• Pamong Desa Sekdes Kades
skor 4 3 Pendapatan orang tua
Pendapatan orang tua yaitu seluruh penghasilan yang diterima dari pekerjaan pokok dan pekerjaan sampingan selama satu bulan.
Dikelompokkan dan diberi skor sebagai berikut: •
Kurang dari Rp 750.000 skor 1
• Antara Rp 750.000 – Rp 1.500.000
skor 2 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
• Antara Rp 1.500.000 – Rp 3.000.000
skor 3 •
Lebih dari Rp 4.500.000 skor 4
4 Fasilitas keluarga Fasilitas diukur dari banyak sedikitnya fasilitas khusus,
benda dan barang yang dimiliki keluarga responden. Untuk mempermudah pengukuran, maka masing- masing fasilitas yang
dimiliki keluarga responden diberi skor. Jenis-jenis fasilitas yang dijadikan ukuran antara lain :
1. Kendaraan mobil,sepeda motor,sepeda 2. VideoVCD Player
3. Televisi 4. Radio Tape rekorder
5. Lemari es 6. Ponsel
7. Mesin cuci 8. Komputer
9. Lokasi tinggal 10. Tempat tinggal
11. Dinding rumah 12. Lantai rumah
13. Jenis penerangan 14. Lahan
Selanjutnya untuk pengelompokan dan pengukuran fasilitas yang dimiliki keluarga dengan kategori sangat rendah, rendah,
sedang, tinggi dibagi dan diberi skor dengan skala sebagai berikut: •
Sangat rendah, 0 – 20 skor 1
• Rendah, 21 – 40
skor 2 •
Sedang, 41 – 60 skor 3
• Tinggi, 61 – 80
skor 4 Selanjutnya untuk menentukan pengelompokan status sosial
ekonomi orang tua secara keseluruhan dengan kategori tinggi rendah digunakan langkah- langkah sebagai berikut:
a. Menjumlahkan skor yang dicapai responden dari ma sing- masing indikator penelitian
b. Data yang diperoleh dari pengukuran disusun dari skor terendah sampai skor tertinggi
c. Skor yang dicapai responden selanjutnya digolongkan dalam kategori tinggi dan rendah berdasarkan acuan kurve normal dan
diberi skor serta pengukuran sebagai berikut:
Tabel 3.5 Kategori
Syarat pengukuran
Tinggi Rendah
M lebih dari Mean M kurang darisama dengan Mean
f
- 1SD M + 1SD Mean dicari dengan rumus sebagai berikut Sutrisno Hadi, 2001:
177: Mean =
N FX
∑
• Status sosial ekonomi tinggi, apabila berkecukupan, mampu,
kaya. Pendidikan orang tuanya termasuk tinggi, penghasilannya lebih dari cukup karena pekerjaannya mapan sehingga fasilitas
khusus yang dimiliki keluarga terpenuhi bahkan berlebihan •
Status sosial ekonomi rendah, apabila kurang berada, miskin, pendidikan orang tuanya rendah, pekerjaannya memberikan
penghasilan yang kurang cukup sehingga fasilitas khusus yang dimiliki pun hampir tidak ada.
b. Motivasi belajar Penelitian menggunakan Skala Likert untuk memberi skor pada
Skala Motivasi Belajar. Skala Likert ini merupakan salah satu skala yang digunakan untuk mengukur sikap. Ada dua kategori pernyataan
yang digunakan yaitu pernyataan positif dan negatif, yang dinilai dengan selalu, sering, sekali- sekali dan tidak pernah. Pembagian sikap
menjadi dua kategori ini, karena pada dasarnya sikap seseorang terhadap objek tertentu pada dasarnya terdiri dari sikap mendukung
positif, sikap menolak negatif, dan sikap netral. Penelitian mengharapkan responden mempunyai sikap mendukung atau menolak.
Sehingga jawaban netral dihilangkan skor yang digunakan untuk menilai pernyataan-pernyataan tersebut adalah:
Tabel 3.6 Norma skor
Skor Pernyataan sikap
Selalu Sering Sekali-kali Tidak pernah
Pernyataan positif Pernyataan negatif
4 1
3 2
2 3
1 4
c. Prestasi belajar Menunjukkan hasil setelah proses belajar yang merupakan
tingkat keberhasilan seseorang dalam mengikuti proses belajar yang ditunjukkan dengan adanya nilai yang berhasil dicapai siswa. Dalam
penelitian ini prestasi belajar siswa dihitung dengan cara prestasi belajar dikelompokkan menjadi dua kategori yaitu tinggi dan rendah,
sebagai berikut: nilai rapor siswa di atas nilai rata-rata kelas dimasukkan dalam kategori tinggi, sedangkan nilai rapot siswa masuk
rata-rata dan dibawah rata-rata kelas dimasukkan dalam kategori rendah, cara menghitung nilai rata-rata kelas adalah dengan cara:
Rata-rata kelas =
2 terendah
Nilai tertingi
Nilai +
d. Minat melanjutkan ke perguruan tinggi Kecenderungan yang mengarahkan siswa untuk melanjutkan ke
perguruan tinggi sebagai kelanjutan pendidikan mereka setelah tamat SMU. Untuk mengukur minat melanjutkan ke perguruan tinggi cara
yang digunakan penulis adalah kuesioner tipe pilihan dengan 4 alternatif jawaban. Adapun pedoman untuk skor pada alternatif
jawaban adalah sebagai berikut: -
Jawaban a diberi skor 1 -
Jawaban b diberi skor 2 -
Jawaban c diberi skor 3 -
Jawaban d diberi skor 4 Selanjutnya minat melanjutkan ke perguruan tinggi dikelompokkan
menjadi tinggi dan rendah
F. Teknik Pengumpulan Data