9
BAB II LANDASAN TEORI
Bab  ini  berisi  uraian  mengenai  1  kajian  pustaka,  2  peneliatian  yang relevan, dan 3 kerangka berpikir.
A. Kajian Pustaka
1.   Kurikulum 2013 a.  Hakikat dan Filosofi Kurikulum 2013.
Kurikulum  2013  merupakan  langkah  lanjutan  pengembangan  Kurikulum Berbasis Kompetensi KBK yang telah dirintis pada tahun 2004 dan KTSP 2006
yang mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu Panduan PLPG, 2014. Dalam konteks ini kurikulum 2013 berusaha untuk lebih
menanamkan nilai-nilai yang tercerminpada sikap dapat berbanding lurus dengan keterampilan yang diperoleh peserta didik melalui pengetahuan di bangku sekolah
Fadlillah, 2013:16. Lahirnya kurikulum ini menjawab tantangan dan pergeseran paradigma  11  pembangunan  dari  abad  ke-20  menuju  abad  ke-21,  yang  mana
kurikulum  2013  bertujuan  untuk  mempersiapkan  manusia  Indonesia  agar memiliki  kemampuan  hidup  sebagai  pribadi  dan  warga  negara  yang  beriman,
produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, bernegara, dan peradapan dunia Kunandar, 2014:15.
Menurut  Sundayana  2014:22-24,  Kurikulum  2013  untuk  SD  dari  sisi landasan filosofi menerapkan pandangan sebagai berikut.
1  Pendidikan berakar pada budaya bangsa untuk membangun kehidupan bangsa masa kini dan masa mendatang. Pandangan ini menjadikan Kurikulum 2013
dikembangkan berdasarkan budaya bangsa Indonesia yang beragam,
diarahkan  untuk  membangun  kehidupan  masa  kini  dan  untuk  membangun dasar bagi kehidupan bangsa yang lebih baik di masa depan.
2  Peserta didik adalah pewaris budaya bangsa yang kreatif. Menurut pandangan filosofi  ini,  prestasi  bangsa  di  berbagai  bidang  kehidupan  di  masa  lampau
adalah  sesuatu  yang  harus  termuat  dalam  isi  kurikulum  untuk  dipelajari  oleh peserta  didik.  Selain  mengembangkan  kemampuan  berpikir  rasional  dan
cemerlang  dalam  akademik,  Kurikulum  2013  memposisikan  keunggulan budaya  dipelajari  untuk  menimbulkan  rasa  bangga,  diaplikasikan  dan
dimanifestasikan dalam  kehidupan pribadi,  dalam  kehidupan berbangsa  masa kini.
3  Pendidikan  ditujukan  untuk  mengembangkan  kecerdasan  intelektual  dan kecemerlangan  akademik  melalui  pendidikan  disiplin  ilmu.  Filosofi  ini
menentukan  bahwa  isi  kurikulum  adalah  disiplin  ilmu  dan  pembelajaran adalah pembelajaran disiplin ilmu essentialism.
4  Pendidikan  untuk  membangun  kehidupan  masa  kini  dan  masa  depan  yang lebih  baik  dari  masa  lalu  dengan  berbagai  kemampuan  intelektual,
kemampuan berkomunikasi,  sikap sosial,  kepedulian dan berpartisipasi  untuk membangun  kehidupan  masyarakat  dan
bangsa yang  lebih  baik
experimentalism and social reconstructivism. Dengan filosofi ini, Kurikulum 2013  bermaksud  untuk  mengembangkan  potensi  peserta  didik  menjadi
kemampuan  dalam  berpikir  reflektif  bagi  penyelesaian  masalah  sosial  di masyarakat  dan  untuk  membangun  kehidupan  masyarakat  demokrasi  yang
lebih baik.
Sementara dari sisi teoritis, Kurikulum 2013 untuk Sekolah Dasar menerapkan pandangan berikut.
1 Kurikulum  2013  dikembangkan  atas  teori  “pendidikan  berdasarkan  standar”
standar-based  education,  dan  teori  kurikulum  berbasis  kompetensi competency-based  curriculum.  Pendidikan  berdasarkan  standar  menetapkan
adanya  standar  nasional  sebagai  kualitas  minimal  warga  negara  yang  dirinci menjadi  standar  isi,  standar  proses,  standar  kompetensi  lulusan,  standar
pendidik  dan  tenaga  kependidikan,  standar  sarana  dan  prasarana,  standar pengelolaan,  standar  pembiayaan  dan  standar  penilaian  pendidikan.
Kurikulum  berbasis  kompetensi  dirancang  untuk  memberikan  pengalaman belajar seluas-luasnya bagi peserta didik dalam mengembangkan kemampuan
untuk bersikap, berpengetahuan, keterampilan, dan bertindak. 2  Kurikulum  2013  menganut  1  pembelajaran  yang  dilakukan  guru  taught
curriculum dalam  bentuk  proses  yang  dikembangkan  berupa  kegiatan
pembelajaran  di  sekolah,  kelas,  dan  masyarakat,  2  pengalaman  belajar langsung  peserta  didik  learned  curriculum  sesuai  dengan  latar  belakang,
karakteristik  dan  kemampuan  awal  peserta  didik.  Pengalaman  belajar langsung  individual  peserta  didik  menjadi  hasil  belajar  bagi  dirinya,
sedangkan hasil belajar seluruh peserta didik menjadi hasil kurikulum.
2.  Pembelajaran Tematik a.  Pengertian Pembelajaran Tematik