Pengembangan media video tematik kelas V tema 2 sub tema 2 pembelajaran I kurikulum 2013 tahun ajaran 2014/2015.

(1)

ABSTRAK

PENGEMBANGAN MEDIA VIDEO TEMATIK KELAS V TEMA 2 SUBTEMA 2 PEMBELAJARAN 1 KURIKULUM 2013

TAHUN AJARAN 2014/2015 Oleh:

Muhammad Khoiri Zaroh NIM: 111134150 Universitas Sanata Dharma

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan media video tematik kelas V SD khususnya tema 2 subtema 2 pembelajaran 1 kurikulum 2013.Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development atau R&D). Dalam penelitian ini menggunakan lima tahap, yaitu (1) analisis kebutuhan, (2) kajian kompetensi inti dan materi pembelajaran, (3) pengembangan program pembelajaran, (4) memproduksi media video tematik, dan (5) uji coba dan revisi produk. Subjek uji coba penelitian adalah siswa kelas V SDN Tegalharjo yang terdiri atas 3 siswa uji coba perorangan dan 10 siswa uji coba kelompok kecil.Validasi dilakukan oleh satu ahli media (dosen) dan satu guru kelas V SDN Tegalharjo.

Instrumen pengumpulan data berupa observasi, kuesioner, dan wawancara. Data berupa hasil penilaian mengenai kualitas produk dan saran merevisi produk, yang selanjutnya dianalisis secara deskripstif. Hasil penelitian menunjukan bahwa media video tematik yang dikembangkan layak untuk dipergunakan dalam pembelajaran khususnya pada pembelajaran kurikulum 2013 tema 2 subtema 2 pembelajaran 1 kelas V SD. Hal ini ditunjukan berdasarkan: (1) penilaian dari ahli media (dosen) yang termasuk dalam kriteria baik dengan skor rata-rata 3, (2) penilaian guru kelas termasuk dalam kriteria sangat biak dengan skor rata-rata 3,4. Kemudian (3) dalam uji coba perorangan siswa menilai dengan kriteria sangat baik dengan sekor rata-rata 3,22 dan (4) hasil uji coba kelompok kecil termasuk dalam kriteria sangat baik dengan skor rata-rata sebesar 3,3.


(2)

ABSTRAK

DEVELOPMENT OF THEMATIC VIDEO MEDIA FIFTH GRADE THEME 2 SUBTHEME 2 LEARNING 1 OF CURRICULUM 2013

ACADEMIC YEAR 2014/2015

By:

Muhammad Khoiri Zaroh NIM: 111134150 Sanata Dharma University

The purpose if this research was to develop thematic video media grade fifth of elementary school especially theme 2 subtheme 2 learning 1 of curriculum 2013. This type of this research was a research and development study. There were five steps in this research; they were (1) needs analysis, (2) core competency study and learning material, (3) learning program development, (4) producing thematic video media, and (5) trying out and product revision. For the testing subjects were fifth grade students of SDN Tegalharjo which consisted of 3 individual testing students and 10 trial students in a small group. To validate this research was done by an expert in teaching media (lecturer) and a fifth grade teacher SDN Tegalharjo.

The data collection instruments itself were observation, questionnaire, and interview. The data was evaluation result about product quality and suggestion to revise the product, next it was analyzed descriptively. The result of the research showed that thematic video media which was developed was decent to use in learning process especially in fifth grade of elementary school theme 2 subtheme 2 learning 1 of curriculum 2013. It was based on: (1) assessment from an expert (lecturer) which was said in good criteria with average score 3, (2) assessment from class teacher included very good with average score 3.4. Then, (3) in the individual test, students assessed with average very good with average score 3.22, and (4) the result of small testing group included in a very good criteria with averaged score 3.3.


(3)

i

PENGEMBANGAN MEDIA VIDEO TEMATIK KELAS V

TEMA 2 SUB TEMA 2 PEMBELAJARAN I KURIKULUM 2013

TAHUN AJARAN 2014/2015

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh:

Muhammad Khoiri Zaroh NIM : 111134150

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2015


(4)

(5)

(6)

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN Karya ini kupersembahkan untuk:

Allah SWT

Yang telah melimpahkan segala rahmat serta hidayahnya sehingga saya bisa menyelesaikan study dengan lancar.

Orang tua

Bapak Sularman S.Pd dan Ibu Haryani S.Pd

Yeng telah membimbing, mendidik, mendoakan, serta selalu memberi dukungan disetiap langkah saya baik dalam keseharian maupun saat menempuh study

Keluarga

Nur Salamah, Ahmad Tri Admojo, Eko Hanjasmara, dan kakek- nenek saya yang terus memberi semangat serta dukungan dalam mencapai cita-cita saya.

Sahabat

Charlita Yunindya Saputra terimakasih atas segala dukungan, semangat, perhatian, bantuan, kasih sayang, dan selalu mendoakan untuk kelancaran study dan meraih

cita-cita serta semua yang saya kenal biak teman bermain, teman-teman kelas F PGSD 2011, teman-teman KKN yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu. Terimakasih

untuk dukungannya.

Saya persembahakan karya ini untuk almamater saya Universitas Sanata Dharma


(7)

v MOTTO

“ Jika salah perbaiki, jika gagal coba lagi”

“Tapi jika kamu menyerah semunya selesai”

HIDUP adalah proses dan HIDUP adalah belajar Tanpa ada batasan UMUR dan tanpa ada kata TUA

JATUH berdiri lagi, KALAH mencoba lagi, GAGAL bangkit lagi “NEVER GIVE UP”


(8)

(9)

(10)

viii ABSTRAK

PENGEMBANGAN MEDIA VIDEO TEMATIK KELAS V TEMA 2 SUBTEMA 2 PEMBELAJARAN 1 KURIKULUM 2013

TAHUN AJARAN 2014/2015 Oleh:

Muhammad Khoiri Zaroh NIM: 111134150 Universitas Sanata Dharma

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan media video tematik kelas V SD khususnya tema 2 subtema 2 pembelajaran 1 kurikulum 2013.Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development atau R&D). Dalam penelitian ini menggunakan lima tahap, yaitu (1) analisis kebutuhan, (2) kajian kompetensi inti dan materi pembelajaran, (3) pengembangan program pembelajaran, (4) memproduksi media video tematik, dan (5) uji coba dan revisi produk. Subjek uji coba penelitian adalah siswa kelas V SDN Tegalharjo yang terdiri atas 3 siswa uji coba perorangan dan 10 siswa uji coba kelompok kecil.Validasi dilakukan oleh satu ahli media (dosen) dan satu guru kelas V SDN Tegalharjo.

Instrumen pengumpulan data berupa observasi, kuesioner, dan wawancara. Data berupa hasil penilaian mengenai kualitas produk dan saran merevisi produk, yang selanjutnya dianalisis secara deskripstif. Hasil penelitian menunjukan bahwa media video tematik yang dikembangkan layak untuk dipergunakan dalam pembelajaran khususnya pada pembelajaran kurikulum 2013 tema 2 subtema 2 pembelajaran 1 kelas V SD. Hal ini ditunjukan berdasarkan: (1) penilaian dari ahli media (dosen) yang termasuk dalam kriteria baik dengan skor rata-rata 3, (2) penilaian guru kelas termasuk dalam kriteria sangat biak dengan skor rata-rata 3,4. Kemudian (3) dalam uji coba perorangan siswa menilai dengan kriteria sangat baik dengan sekor rata-rata 3,22 dan (4) hasil uji coba kelompok kecil termasuk dalam kriteria sangat baik dengan skor rata-rata sebesar 3,3.


(11)

ix ABSTRACT

DEVELOPMENT OF THEMATIC VIDEO MEDIA FIFTH GRADE THEME 2 SUBTHEME 2 LEARNING 1 OF CURRICULUM 2013 ACADEMIC YEAR

2014/2015

By:

Muhammad Khoiri Zaroh NIM: 111134150 Sanata Dharma University

The purpose if this research was to develop thematic video media grade fifth of elementary school especially theme 2 subtheme 2 learning 1 of curriculum 2013. This type of this research was a research and development study. There were five steps in this research; they were (1) needs analysis, (2) core competency study and learning material, (3) learning program development, (4) producing thematic video media, and (5) trying out and product revision. For the testing subjects were fifth grade students of SDN Tegalharjo which consisted of 3 individual testing students and 10 trial students in a small group. To validate this research was done by an expert in teaching media (lecturer) and a fifth grade teacher SDN Tegalharjo.

The data collection instruments itself were observation, questionnaire, and interview. The data was evaluation result about product quality and suggestion to revise the product, next it was analyzed descriptively. The result of the research showed that thematic video media which was developed was decent to use in learning process especially in fifth grade of elementary school theme 2 subtheme 2 learning 1 of curriculum 2013. It was based on: (1) assessment from an expert (lecturer) which was said in good criteria with average score 3, (2) assessment from class teacher included very good with average score 3.4. Then, (3) in the individual test, students assessed with average very good with average score 3.22, and (4) the result of small testing group included in a very good criteria with averaged score 3.3.


(12)

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur peneliti panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikat berkat, rahmat, dan karunianya, sehingga skripsi yang berjudul Pengembangan Media Video Tematik Kelas V Tema 2 Subtema 2 Pembelajaran 1 Kurikulum 2013 dapat penulis selesaikan dengan baik. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Peneliti menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak mungkin selesai tanpa bantuan, bimbingan, dan dukungan dari berbagai pihak baik secara langsung ataupun tidak langsung sehingga skripsi dapat terselesaikan dengan baik, maka pada kesempatan ini peneliti mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Rohandi, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Sanata Dharma.

2. Romo Gregorius Ari Nugrahanta, SJ., S.S., B.S.T., M.A., selaku Ketua Program Studi PGSD.

3. ChristiyantiAprinastuti, S.Si., M.Pd., selaku Wakil Ketua Program Studi PGSD. 4. Rishe Purnama Dewi, S.Pd., M.Hum., selaku Dosen Pembimbing I yang telah

memberi arahan, bimbingan, dukungan, dan semangat sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

5. Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd., selaku Dosen Pembimbing II yang telah memberi arahan, bimbingan, dukungan, dan semangat sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

6. Seluruh dosen dan karyawan PGSD yang telah membekali peneliti dengan berbagai ilmu dan telah melayani peneliti dengan baik.

7. Riyanto, S.Pd.SD., selaku Kepala Sekolah SDN Tegalharjo yang memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian.

8. Marmi, S.Pd.SD., selaku guru kelas V SDN Tegalharjo yang telah membantu dan bekerja sama saat proses penelitian berlangsung.


(13)

(14)

xii DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN MOTTO ... v

HALAMAN KEASLIAN KARYA ... vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... vii

ABSTRAK ... viii

ABSTRACT... ix

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR TABEL ... xvi

DAFTAR GAMBAR ... xviii

DAFTAR LAMPIRAN ... xix

BAB I PENDAHULUAN... 1

A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Rumusan Masalah... 5

C. Tujuan Penelitian ... 6


(15)

xiii

E. Spesifikasi Produk yang Diharapkan ... 7

F. Definisi Operasional ... 7

BAB II LANDASAN TEORI ... 9

A. Kajian Pustaka ... 9

1. Kurikulum 2013 ... 9

a. Hakikat dan Filosofi Kurikulum 2013 ... 9

2. Pembelajaran Tematik ... 12

a. Pengertian Pembelajaran Tematik ... 12

b. prinsip Pembelajaran Tematik ... 12

3. Pendekatan Saintifik ... 13

a. Pengertian Pendekatan Sentifik ... 13

b. Karakteristik Pendekatan Saintifik ... 14

c. Langkah-langkah Pembelajaran Saintifik ... 15

4. Media Pembelajaran ...,... 17

a. Pengertian Media Pembelajaran ... 17

b. Manfaat Media Pembelajaran ... 18

c. Klasifikasi Media Pembelajaran ... 19

5. Video ... 20

a. Pengertian Video ... 20

b. Karakteristik Video ... 21

c. Kelebihan dan Kelemahan Video ... 23

B. Penelitian yang Relevan ... 24

C. Kerangka Berpikir ... 28

D. Pertanyaan Penelitian ... 30

BAB III METODE PENELITIAN ... 31

A. Jenis Penelitian ... 31

B. Setting Penelitian ... 32 Halaman


(16)

xiv

1. Subyek Penelitian ... 32

2. Tempat Penelitian ... 32

3. Obyek Penelitian ... 32

4. Data penelitian ... 32

5. Waktu Penelitian ... 32

C. Prosedur Pengembangan... 33

D. Teknik PengumpulanData ... 37

1. Analisis Kebutuuhan ... 37

2. Validasi Produk ... 39

E. Instrumen Penelitian ... 41

1. Instrumen Analisis Kebutuhan ... 41

2. Intrumen Validasi Ahli ... 46

3. Instrumen Validasi Uji Lapangan ... 47

F. Teknik AnalisisData ... 50

1. Analisis Kuesioner Kebutuhan Siswa ... 50

2. Analisis Validasi Produk ... 50

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN ... 53

A. Analisis Kebutuhan ... 53

1. Data Hasil Analisis Kebutuhan Siswa ... 53

2. Data Hasil Analisis Wawancara Guru ... 62

3. Data Hasil Observasi di Kelas ... 66

B. Deskripsi Produk Awal ... 67

1. Konsep Produk ... 67

2. Sketsa Produk ... 67

3. Pengumpulan Bahan ... 68

4. Pembuatan Produk Media Video ... 68

C. Uji Coba dan Revisi Produk ... 72 Halaman


(17)

xv

1. Data Validasi Ahli Media ... 73

2. Data Validasi Guru Kelas... 76

3. Data Uji Coba Siswa ... 80

D. Pembahasan ... 84

1. Pembahasan Kajian Standar Kompetensi ... 84

2. Pembahasana Hasil Analisis Kebutuhan Siswa ... 85

3. Pembahasana Hasil Analisis Kebutuhan Guru ... 88

4. Pembahasana Hasil Observasi di Kelas ... 92

5. Pembahasan Validasi dan Uji Coba Produk ... 94

6. Kajian Produk Akhir ... 101

BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN, DAN SARAN... 104

A. Kesimpulan ... 104

B. Keterbatasan Penelitan ... 105

C. Saran ... 105

DAFTAR REFERENSI ... 106

LAMPIRAN... 107 Halaman


(18)

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kisi-kisi Kuisioner Analisis Kebutuhan Siswa ... 42

Tabel 3.2 Kuesioner Analisis Kebutuhan Siswa ... 42

Tabel 3.3 Kisi-kisi Pedoman Wawancara dengan Guru ... 44

Tabel 3.4 Pertanyaan Wawancara dengan Guru ... 44

Tabel 3.5 kisi Pedoman Observasi di Kelas ... 45

Tabel 3.6 Kisi-kisi Kuesioner Validasi Ahli Media dan Guru ... 46

Tabel 3.7 Kuesioner Validasi Ahli Media dan Guru... 46

Tabel 3.8 Kisi-Kisi Kuesioner Validasi Siswa untuk Pengembangan Media ... 47

Tabel 3.9 Kuesioner Validasi untuk Siswa ... 48

Tabel 3.10 Sekala Likert Menurut Mardapi ... 50

Tabel 3.11 Pedoman Konversi Data Kuantitatif dangean Skala 4 ... 52

Tabel 3.12 Pedoman Penskoran Item Positif ... 52

Tabel 3.13 Pedoman Penskoran Item Negatif ... 52

Tabel 4.1 Data Kuesioner Analisis Kebutuhan ... 54

Tabel 4.2 Data Kuesioner Analisis Kebutuhan ... 56

Tabel 4.3 Data Kuesioner Analisis Kebutuhan ... 57

Tabel 4.4 Data Kuesioner Analisis Kebutuhan ... 58

Tabel 4.5 Data Kuesioner Analisis Kebutuhan ... 59

Tabel 4.6 Data Kuesioner Analisis Kebutuhan ... 60

Tabel 4.7 Data Kuesioner Analisis Kebutuhan ... 61

Tabel 4.8 Hasil Penilaian Ahli Media ... 73

Tabel 4.9 Skela 4 menurut Mardapi ... 74

Tabel 4.10 Pedoman Data Kuantitatif ke Data Kualitatif dengan Skala 4 ... 75

Tabel 4.11 Hasil Penilaian Guru Kelas V ... 76

Tabel 4.12 Skela 4 menurut Mardapi ... 77 Halaman


(19)

xvii

Tabel 4.13 Pedoman Data Kuantitatif ke Data Kualitatif dengan Skala 4 ... 79

Tabel 4.14 Hasil Uji Coba Perorangan ... 80

Tabel 4.15 Hasil Uji Coba Kelompok ... 82

Tabel 4.16 Hasil Analisis Kebutuhan Siswa ... 85

Tabel 4.17 Hasil Validasi Dosen dan guru ... 95

Tabel 4.18 Hasil Uji Coba Perorangan ... 96

Tabel 4.19 Hasil Uji Coba Dalam Kelompok Kecil ... 98 Halaman


(20)

xviii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Bagan Penelitian yang Relevan ... 27

Gambar 2.2 Bagan Kerangka Berpikir Penelitian ... 29

Gambar 3.1 Bagan Langkah-langkah Penelitian Motode R &D ... 33

Gambar 3.2 Bagan Prosedur Pengembangan ... 36

Gambar 4.1 Sketsa Produk Media Video ... 67

Gambar 4.2 Tampilan Pertama Pembukaan Video ... 68

Gambar 4.3 Tampilan Pertama Pembukaan Video ... 69

Gambar 4.4 Tampilan Pertama Pembukaan Video ... 69

Gambar 4.5 Inti Media Video Tematik ... 70

Gambar 4.6 Inti Media Video Tematik ... 70

Gambar 4.7 Inti Media Video Tematik ... 71

Gambar 4.8 Tampilan Penutup Media Video ... 72

Gambar 4.9 Diagram Batang Penilaian Dosen ... 95

Gambar 4.10 Diagram Batang Penilaian Guru ... 95

Gambar 4.11 Diagram Batang Uji Coba Siswa ... 101

Gambar 4.12 Diagram Batang Uji Validasi Dosen dan Guru ... 102 Halaman


(21)

xix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Instrumen Analisis Kebutuhan ... 108

Lampiran 2 Story Board ... 110

Lampiran 3 Panduan Pengunaan Media Video Tematik Kelas V Kurikulum 2013 untuk Guru ... 112

Lampiran 4 Lembar Penilaian untuk Ahli Media ... 113

Lampiran 5 Lembar Penilaian untuk Siswa ... 115

Lampiran 6 Panduan Wawancara Pendidik ... 117

Lampiran 7 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian (RPPH) ... 118

Lampiran 8 Lembar Kerja Siswa ... 146

Lampiran 9 Hasil Penilaian Ahli Media... 154

Lampiran 10 Hasil Penilaian Guru Kelas ... 156

Lampiran 11 Contoh Penilaian Uji Coba Siswa ... 157

Lampiran 12 Hasil Wawancara Pendidik... 159

Lampiran 13 Hasil Uji Coba Perorangan ... 161

Lampiran 14 Hasil Uji Coba Kelompok Kecil ... 162

Lampiran 15 Daftar Presensi Uji Coba Siswa... 163

Lampiran 16 Foto Penelitian ... 164

Lampiran 17 Surat Ijin Penelitian ... 165

Lampiran 18 Surat Keterangan Penelitian ... 166

Lampiran 19 Biodata ... 167 Halaman


(22)

1 BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini diuraikan (1) latar belakang masalah, (2) rumusan masalah, (3) tujuan penelitian, (4) manfaat penelitian, (5) spesifikasi produk yang diharapkan, dan (6) definisi operasional.

A. Latar Belakang Masalah

Dalam suatu sistem pendidikan, kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang diguanakn sebagai pedoman penyelenggara kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Kurikulum juga bersifat dinamis serta harus selalu dilakukan perubahan dan pengembangan agar dapat mengikuti perkembangan dan tantangan zaman. Perubahan dan pengembangannya harus dilakukan secara sistematis dan terarah, tidak asal berubah serta memiliki visi dan arah yang jelas agar tercapai tujuan pendidikan yang diinginkan. Dalam proses pengembangan kurikulum 2013 tidak hanya menentukan keterampilan teknis dari pihak pengembang terhadap pengembangan komponen kurikulum, tetapi harus pula dipahami berbagai komponen yang mempengaruhinya seperti guru, siswa, buku pelajaran, dan administrasi guru. Kurikulum 2013 diarahkan untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman, kemampuan, nilai, sikap, dan minat peserta didik agar dapat melakukan sesuatu dalam bentuk kemahiran ketepatan dan keberhasilan dengan penuh tanggung jawab sehingga proses pembelajaran pada kurikulum 2013 mengunakan pendekatan saintifik.


(23)

Dalam kurikulum 2013 ada lima tahapan yang harus dilalui oleh siswa yaitu mengamati, menanya, mencoba, menalar dan mengkomunikasikan. Namun dalam praktiknya, tidak sedikit guru yang masih mengalami kesulitan dalam memahami Kurikulum 2013 maupun penerapannya saat pembelajaran di kelas. Peranan guru sangat penting dalam menciptakan pembelajaran yang sesuai dan situasi yang kondusif agar tujuan pembelajaran tercapai. Proses pembelajaran dalam kurikulum 2013 menuntut guru kreatif dan inovatif dalam menyampaikan pembelajaran salah satunya dengan menggunakan media pembelajaran. Dibutuhkan media yang tepat untuk menyampaikan pembelajaran agar siswa lebih tertarik dan dapat memahami apa yang telah disampaikan guru.

Pada materi Kurikulum 2013 kelas V khususnya pada tema 2 sub tema 2 pembelajaran 1 siswa diajak untuk dapat mengetahui bagaimana proses daur air, sehingga memerlukan media dan tidak hanya membaca teks yang tersedia pada buku siswa. Tidak dapat dipungkiri bahwa salah satu keberhasilan guru dalam menyampikan materi yang akan diajarkan dipengaruhi oleh metode mengajarnnya. Metode dalam mengajar dapat diartikan sebagai cara yang dipilih guru untuk siswa dalam proses pembelajaran, sehingga materi yang diajarkan dapat dikuasi dengan baik. Metode dalam mengajar yang sesuai dengan pembelajaran akan membantu siswa untuk dapat menguasai materi yang diajarkan, sehingga tujuan pembelajaran akan dapat tercapai.

Selain metode dalam mengajar, media pembelajaran juga bisa mempengaruhi hasil pembelajaran. Soeparno (1988:1) media pembelajaran adalah suatu alat yang dipakai sebagai saluran (channel) untuk menyampaikan suatu


(24)

pesan (message) atau informasi dari suatu sumber (resource) kepada penerimanya (receiver), oleh karena media juga memiliki peranan penting dalam proses belajar mengajar, media merupakan alat bantu untuk mempermudah dan memperlancar proses komunikasi antara pendidik dan anak didik. Penggunaan media video dapat menarik perhatian anak-anak serta membuat suasana pembelajaran lebih menyenangkan sehingga siswa akan berkonsentrasi dan berpartisipasi secara aktif terhadap materi yang ingin disampikan dalam proses belajar mengajar.

Penggunaan media pembelajaran tidak hanya membuat proses belajar mengajar lebih efektif dan menarik, tetapi materi pembelajaran dapat diserap lebih mendalam oleh siswa. Memahami suatu permasalahan melalui penjelasan guru mungkin sudah dapat dilakukan oleh siswa, tetapi pemahaman itu akan lebih baik jika diperkaya dengan kegiatan yang melihat, menyentuh, merasakan atau mengalami melalui media pembelajaran. Disamping itu media pembelajaran dapat memperkuat kecintaan dalam apresiasi terhadap ilmu pengetahuan dan proses mencari ilmu itu sendiri.

Seperti halnya dengan materi di setiap pembelajaran pada kurikulum 2013 dalam penyampaiannya kepada siswa, guru memerlukan metode agar siswa tidak mudah bosan dan kurang bersemangat dalam pembelajaran tersebut. Bila guru menggunakan metode yang tepat dalam proses pembelajarannya, tentu akan menarik minat belajar dan perhatian siswa terhadap pembelajaran. Dengan adanya minat serta perhatian siswa akan lebih mudah memahami dan mengerti tentang materi yang diajarkan. Namun bukan hanya metode yang diperhatian dalam proses belajar mengajar tetapi media pembelajaran juga diperlukan sebagai alat


(25)

penyampaian informasi agar siswa lebih memahami materi yang diajarkan. Khususnya media video, dengan menggunakan media video ini dapat mempermudah guru dan siswa dalam menyampikan atau menerima materi

Hal ini juga terjadi dikelas V SD Negeri Tegalharjo, berdasarkan hasil wawacara guru yang dilakukan peneliti terhadap pelaksanaan dalam proses pembeajaran di kelas V masih belum berjalan secara optimal. Guru kelas paham terhadap kurikulum 2013, namun pada proses pengunaan media pada pembelajaran kurikulum 2013 masih sangat minim, karena masih terbayang-bayang dengan kurikulum KTSP dan ketersediaan media pembelajaran kurikulum 2013 masih sangat kurang mengingat kurikulum 2013 di SD Negeri Tegalharjo baru diterapkan pada tahun ajaran 2014/2015 dan guru masih berada pada masa transisi perpindahan kurikulum. Bagi guru kelas, kesulitan yang muncul selama ini adalah media yang mampu mendukung secara nyata, karena dalam proses pembelajaranya selama ini menggunakan metode demonstrasi yaitu guru memberikan penjelasan didepan kelas kemudian siswa mempraktikkan. Menurut Daryanto (2013:86), menggunakan video merupakan medium yang sangat efektif untuk membantu porses pembelajaran, baik untuk pembelajaran individu maupun pembalajaran secara masal. Media video memiliki pesan yang dapat disampaikan bersifat fakta (kejadian/pristiwa penting, berita), fiktif (karangan/cerita), informatif, edukatif, maupun intruksional sehingga dapat membantu memecahkan masalah yang selama ini menjadi kesuliatan bagi guru.

Bahan ajar yang digunakan sudah mencukupi dari berbagai ranah, namun guru menyatakan masih perlu media pembelajaran yang mengacu pada


(26)

langkah-langkah saintifik. Selama ini pada penerapan kurikulum 2013 dengan menggunakan saintifik masih belum berjalan secara maksimal, hal ini dapat terlihat pada proses belajaran sehari-hari yang dilakukan. Kemampuan guru dalam membuat media pembelajaran masih belum dapat berjalan optimal karena beberapa faktor yang mempengaruhinnya baik waktu, tenaga, pikiran dan faktor besik pengetahuan media, mengingat saat ini guru tidak lagi muda sehingga pengetahuan terhadap perkembangan IT dan mempergunakan alat berbasis IT marasa kesulitan. Bahan ajar masih kurang relevan dengan dengan keadaan dan lokasi sekolah, maka dari itu pihak sekolah memberikan beberapa jam tambahan untuk melengkapi mata pelajaran yang belum terdapat pada kurikulum 2013, seperti mata pelajaran bahasa jawa.

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, peneliti mencoba memberikan solusi alternatif dalam menyelesaikan masalah tersebut dengan melakukan pengembangkan media video pembelajaran pada Tema 2 Subtema 2 pembelajaran 1. Dengan demikian peneliti mengambil judul “Pengembangan Media Video Tematik Kelas V Tema 2 Subtema 2 Pembelajaran 1 Kurikulum 2013 Tahun Ajaran 2014/2015”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, rumusan masalah dirumuskan sebagai berikut.

1. Bagaimana pengembangan media video kelas V pada tema 2 subtema 2 pembelajaran 1 kurikulum 2013?


(27)

2. Bagaimana kualitas media video tematik yang dikembangkan di kelas V pada tema 2 subtema 2 pembelajaran 1 kurikulum 2013?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan dari penelitian pengembangan ini dapat dirumuskan sebagai berikut.

1. Mengembangkan media video tematik kelas V pada Tema 2 sub tema 2 pembelajaran 1 kurikulum 2013.

2. Mengetahui kualitas media video tematik yang dikembangkan di kelas V pada tema 2 subtema 2 pembelajaran 1 kurikulum 2013.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian dapat di kategorikan menjadi 2, yaitu sebagai berikut.

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan pengetahuan yang positif bagi peneliti untuk mengembangkan dunia pendidikan serta melalui kegitan penelitian ini, dapat menambah dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan memperkaya hasil penelitian yang telah ada khususnya dalam hal Pengembangan Media Video Tematik pada kurikulum 2013 tema 2 sub tema 2 pembelajaran 1 Kelas V.

2. Manfaat Praktis a. Guru

Dengan adanya penelitian ini diharapkan guru mendapat informasi serta masukan dalam melakukan proses pembelajaran, khususnya di kelas V Sekolah


(28)

Dasar sehingga dapat memilih, mengembangkan, dan menggunakan media pembelajaran yang kreatif, menyenangkan, serta menarik bagi siswa.

b. Siswa

Dengan adanya penelitian ini diharapkan siswa mendapat pengalaman dan pengetahuan baru sehingga dapat meningkatkan minat serta motivasi siswa dalam belajar, dengan demikian akan berdampak pada peningkatan hasil belajar siswa. c. Sekolah

Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi dan sumbangan pemikiran kepada sekolah agar dapat mengembangkan media pembelajaran yang mendidik dan menyenangkan bagi siswa.

E. Spesifikasi Produk yang Diharapkan

Produk yang dihasilkan dalam penelitian pengembangan ini berupa media pemebelajaran yaitu media video tematik. Hasil produk pengembangan adalah media video tematik yang berisikan hal-hal sebagai berikut ini.

1. Materi kelas V tema 2 sub tema 2 pembelajaran 1 kurikulum 2013 2. Mata pelajaran yang terkait yaitu Bahasa Indoensia dan Matematika

3. Materi tentang proses daur air dan perkalian dengan jumlah nilai yang tidak diketahui di kedua sisinya.

F. Definisi Operasional

Agar tidak menimbulkan pertanyaan dan menimbulkan perbedaan pemahaman tentang suatu istilah yang akan dipakai, perlu adanya batasan pengertian dalam penelitian ini.


(29)

1. Metode Penelitian Pengembangan adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut. 2. Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat siswa.

3. Video pembelajaran merupakan suatu medium yang sangat efektif untuk membantu proses pembelajaran, baik untuk pembelajaran individual, kelompok, maupun massal.

4. Pembelajaran tematik merupakan salah satu model pembelajaran yang menggunakan tema-tema untuk mengaitakn setiap materi mata pelajaran, namun tetap memperhatikan ciri dari bidang mata pelajaran tersebut.

5. Video pembelajaran tematik merupakan suatu media audiovisual yang menampilkan gerak dan dapat membantu proses pembelajaran tematik. Video pembelajaran tematik berisikan beberapa materi bahan ajar yang kemudian disatukan menggunakan tema sesuai bahasan pokok pembelajaran.


(30)

9

BAB II

LANDASAN TEORI

Bab ini berisi uraian mengenai (1) kajian pustaka, (2) peneliatian yang relevan, dan (3) kerangka berpikir.

A. Kajian Pustaka 1. Kurikulum 2013

a. Hakikat dan Filosofi Kurikulum 2013.

Kurikulum 2013 merupakan langkah lanjutan pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) yang telah dirintis pada tahun 2004 dan KTSP 2006 yang mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu (Panduan PLPG, 2014). Dalam konteks ini kurikulum 2013 berusaha untuk lebih menanamkan nilai-nilai yang tercerminpada sikap dapat berbanding lurus dengan keterampilan yang diperoleh peserta didik melalui pengetahuan di bangku sekolah (Fadlillah, 2013:16). Lahirnya kurikulum ini menjawab tantangan dan pergeseran paradigma 11 pembangunan dari abad ke-20 menuju abad ke-21, yang mana kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, bernegara, dan peradapan dunia (Kunandar, 2014:15).

Menurut Sundayana (2014:22-24), Kurikulum 2013 untuk SD dari sisi landasan filosofi menerapkan pandangan sebagai berikut.

1) Pendidikan berakar pada budaya bangsa untuk membangun kehidupan bangsa masa kini dan masa mendatang. Pandangan ini menjadikan Kurikulum 2013 dikembangkan berdasarkan budaya bangsa Indonesia yang beragam,


(31)

diarahkan untuk membangun kehidupan masa kini dan untuk membangun dasar bagi kehidupan bangsa yang lebih baik di masa depan.

2) Peserta didik adalah pewaris budaya bangsa yang kreatif. Menurut pandangan filosofi ini, prestasi bangsa di berbagai bidang kehidupan di masa lampau adalah sesuatu yang harus termuat dalam isi kurikulum untuk dipelajari oleh peserta didik. Selain mengembangkan kemampuan berpikir rasional dan cemerlang dalam akademik, Kurikulum 2013 memposisikan keunggulan budaya dipelajari untuk menimbulkan rasa bangga, diaplikasikan dan dimanifestasikan dalam kehidupan pribadi, dalam kehidupan berbangsa masa kini.

3) Pendidikan ditujukan untuk mengembangkan kecerdasan intelektual dan kecemerlangan akademik melalui pendidikan disiplin ilmu. Filosofi ini menentukan bahwa isi kurikulum adalah disiplin ilmu dan pembelajaran adalah pembelajaran disiplin ilmu (essentialism).

4) Pendidikan untuk membangun kehidupan masa kini dan masa depan yang lebih baik dari masa lalu dengan berbagai kemampuan intelektual, kemampuan berkomunikasi, sikap sosial, kepedulian dan berpartisipasi untuk membangun kehidupan masyarakat dan bangsa yang lebih baik (experimentalism and social reconstructivism). Dengan filosofi ini, Kurikulum 2013 bermaksud untuk mengembangkan potensi peserta didik menjadi kemampuan dalam berpikir reflektif bagi penyelesaian masalah sosial di masyarakat dan untuk membangun kehidupan masyarakat demokrasi yang lebih baik.


(32)

Sementara dari sisi teoritis, Kurikulum 2013 untuk Sekolah Dasar menerapkan pandangan berikut.

1) Kurikulum 2013 dikembangkan atas teori “pendidikan berdasarkan standar” (standar-based education), dan teori kurikulum berbasis kompetensi (competency-based curriculum). Pendidikan berdasarkan standar menetapkan adanya standar nasional sebagai kualitas minimal warga negara yang dirinci menjadi standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan dan standar penilaian pendidikan. Kurikulum berbasis kompetensi dirancang untuk memberikan pengalaman belajar seluas-luasnya bagi peserta didik dalam mengembangkan kemampuan untuk bersikap, berpengetahuan, keterampilan, dan bertindak.

2) Kurikulum 2013 menganut (1) pembelajaran yang dilakukan guru (taught curriculum) dalam bentuk proses yang dikembangkan berupa kegiatan pembelajaran di sekolah, kelas, dan masyarakat, (2) pengalaman belajar langsung peserta didik (learned curriculum) sesuai dengan latar belakang, karakteristik dan kemampuan awal peserta didik. Pengalaman belajar langsung individual peserta didik menjadi hasil belajar bagi dirinya, sedangkan hasil belajar seluruh peserta didik menjadi hasil kurikulum.


(33)

2. Pembelajaran Tematik

a. Pengertian Pembelajaran Tematik

Pembelajaran tematik merupakan unsur gabungan beberapa bidang keilmuan mata pelajaran yang dipadukan menjadi satu membantuk sebuah tema. Majid (2014:86) mengemukakan bahwa tema adalah alat atau wadah untuk menampilkan beberapa konsep kepada anak didik secara untuh. Menurut Suryosubroto (2009:133), pembelajaran tematik dapat di artikan suatu kegiatan pembelajaran dengan mengintegrasikan materi beberapa mata pelajaran dalam satu tema atau topik tertentu. Lebih lanjut Trianto (2010:78) menjelaskan bahwa pembelajaran tematik dimaknai sebagai pembelajaran yang di rancang berdasarkan tema-tema tertentu, dalam pembahasannya tema itu ditinjau dari berbagai mata pelajaran.

Dari pendapat beberapa ahli di atas, peneliti dapat manarik kesimpulan pembelajaran tematik adalah suatu proses pembelajaran yang memiliki pokok pikiran dan ditampung dalam suatu wadah dengan mengedepankan konsep kepada anak didik yang diimplikasikan di sekolah. Wadah berfungsi untuk menampilkan konsep-kosep kepada siswa secara utuh. Pembelajaran tematik dapat juga diartikan sebagai pembelajaran yang dirancang dan memiliki tema-tema tertentu. b. Prinsip pembelajaran tematik

Menurut Majid (2014:89), pembelajaran tematik memiliki lima prinsip yaitu sebagai berikut.

1) Pembelajaran tematik integratif mempunyai satu tema yang aktual, dekat dengan dunia siswa dan ada dalam kehidupan sehari-hari.


(34)

2) Pembelajaran tematik integratif perlu memilih materi beberapa mata pelajaran yang mungkin saling terkait.

3) Pembelajaran tematik tidak boleh bertentangan dengan tujuan kurikulum yang berlaku tetapi sebaliknya pembelajaran harus mendukung pencapaian tujuan.

4) Materi pembelajaran yang dapat dipadukan dalam satu tema selalu mempertimbangkan karakteristik siswa seperti minat, kemampuan, kebutuhan, dan pengetahuan awal.

5) Materi pelajaran dipadukan tidak terlalu dipaksakan. 3. Pendekatan Saintifik

a. Pengertian Pendekatan Saintifik

Kegiatan pembelajaran pada kurikulum 2013 untuk semua jejang dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan saintifik (ilmiah). Pendekatan saintifik merupakan pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada siswa (student centered approach). Proses pembelajaran harus menyetuh tiga ranah, menurut Majid (2014:210) yaitu sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Ranah sikap mengamati transformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik tahu tentang ‘mengapa’. Ranah keterampilan mengamati transformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik tahu tentang ‘bagaimana’, sedangkan ranah pengetahuan menggamit transformasi materi ajar agar siswa tahu tentang ‘apa’.

Hasil akhirnya adalah peningkatan dan keseimbangan antara kemampuan untuk menjadi manusia yang baik (soft skills) dan manusia yang memiliki kecakapan dan pengetahuan untuk hidp secara layak (hard skills) dari siswa yang


(35)

meliputi aspek kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan. Jadi, pendekatan saintifik adalah pendekatan yang dapat memberikan pengalaman kepada peserta didik untuk memperoleh pengetahuannya sediri dari apa yang dilakukan dan memiliki soft skills serta hard skills yang meliputi aspek kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan.

b. Karakteristik Pendekatan Saintifik

Sudarwan (dalam Majid, 2014:194) mengemukakan bahwa pendekatan saintifik bercirikan penonjolan dimensi pengmatan, penalaran, penemuan, pengabsahan, dan penjelasan tentang suatu kebenaran. Dengan demikain, proses pembelajaran ilmiah harus dilaksanakan dengan dipandu nilai-nilai, prinsip-prinsip, atau kriteria ilmiah. Proses pembelajaran disebut ilmiah jika memenuhi kriteria sebagai berikut ini.

1) Materi pembelajaran berbasis pada fakta atau fenomena yang dapat dijelaskan dengan logika atau penalaran tertentu.

2) Penjelasan guru, respons siswa, dan interaksi edukatif guru-siswa terbebas dari prasangka yang serta-merta, pemikiran subjektif, atau penalaran yang menyimpang dari alur berpikir logikas.

3) Mendorong dan menginspirasi siswa berpikir kiritis, analisis, dan tepat dalam mengindetifikasi, memahami, memecahkan masalah, dan mengaplikasikan, memahami, memecahkan masalah.

4) Mendorong dan menginspirasi siswa mampu berpikir berdasarkan hipotesis dalam melihat perbedaan, kesamaan dan tauatan satu sama lain dari substansi atau materi pembelajaran.


(36)

5) Mendorong dan menginspirasi siswa mampu memahami, menerapkan, dan mengembangkan pola berpikir yang rasional dan objektif.

6) Berbasis pada konsep, teori, dan fakta empiris yang dapat dipertangungjawabkan.

7) Tujuan pembelajaran dirumuskan secara sederhana dan jelas, namun sistem penyajiannya menarik.

Pendekatan pembelajaran ilmiah menekankan pada pentingnya kolaborasi dan kerja sama diantara siswa dalam menyelesaikan setiap permasalahan dalam pembelajaran. Oleh karena itu, guru sebisa mungkin menciptakan pembelajaran selain dengan tetap mengacu pada Standar Proses dimana pembelajarannya diciptakan suasana yang memuat Ekplorasi, Elaborasi, dan Konfirmasi, juga dengan mengedepakan kondisi siswa yang berprilaku ilmiah dengan bersama-sama diajak mengamati, menanya, menalar, merumuskan, menyimpulkan dan mengomunikasiakan, sehingga siswa akan dapat dengan bener menguasai materi yang diperlajari dengan baik.

c. Langkah-langkah Pembelajaran saintifik

Langkah-langkah pembelajaran saintifik menurut Majid (2014:211-234) adalah sebagai berikut.

1) Mengamati

Kegiatan mengamati mengutamakan kebermaknaan proses pembelajaran (meaningful learning). Metode ini memiliki keunggulan tertentu, seperti menyajikan media objek secara nyata.


(37)

2) Menanya

Guru harus mampu menginspirasi peserta didik untuk meningkatkan dan mengembangkan ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuan.

3) Menalar

Menalar adalah salah satu istilah dalam kerangka proses pembelajaran dengan pendekatan ilmiah yang dianut dalam kurikulum 2013 untuk mengembangkan bahwa guru dan siswa merupakan prilaku aktif.

4) Mengolah

Peserta didik sedapat mungkin dikondisikan belajar secara kolaboratif. 5) Mencoba

Untuk memperoleh hasil belajar yang nyata atau atentik siswa harus mencoba atau melakukan percobaan, terutama untuk materiatau subtansi yang sesuai. 6) Menyimpulkan

Kelanjutan dari kegitan mengelolah, bisa dilakukan bersama-sama dalam satu kesatuan kelompok, atau bisa juga dengan dikerjakan secara individu.

7) Menyajikan

Tugas yang dikerjakan secara kolaboratif dapat disajikan dalam bentuk laporan dan dapat disajikan sebagai bahan untuk portofolio.

8) Mengomunikasikan

Pada kegitan akhir siswa diharpkan dapat mengkomunikasiakan hasil yang telah baik secara kemlompok ataupun individu dari hasil kesimpulan yang telah dibuat bersama.


(38)

4. Media Pembelajaran.

a. Definisi dan Hakikat Media Pembelajaran

Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harafiah berarti ‘tengah’, ‘perantara’, atau ‘pengantar’. Dalam bahasa Arab, media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Dalam konteks dunia pendidikan, Gerlach & Ely (dalam Arsyad, 2002:3) mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Dalam pengertian ini, guru, buku teks, dan lingkungan sekolah merupakan media. Secara lebih khusus, pengertian media dalam proses pembelajaran cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visualatau verbal.

Media adalah alat bantu apa saja yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai tujuan pembelajaran (Djamarah, 1995:136). Sedangkan menurut Purnawati dan Eldarni (2001:4), media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat siswa.

Dengan memperhatikan pendapat yang dikemukakan para ahli di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa media pembelajaran meruapkan suatu bentuk peralatan yang berfungsi sebagai pengantar atau alat bantu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim sehingga dapat merangsang pemikiran, perasaan, perhatian agar terjadi komunikasi efektif dan efisien.


(39)

b. Manfaat Media Pembelajaran

Penggunaan media dalam pembelajaran dapat memberiikan manfaat bagi siswa dalam proses pembelajaran yang diikutinya. Menurut Sudjana dan Riva’i (1990:2), ada empat alasan mengapa media pembelajaran memberikan maanfaat kepada siswa dalam proses pembelajaran, yaitu sebagai berikut.

1) Dengan media, proses pembelajaran akan lebih menarik dan dapat menimbulkan motivasi belajar siswa.

2) Dengan media, proses pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh siswa dan memungkinkan untuk menguasai serta mencapai tujuan pembelajaran.

3) Dengan media, metode pembelajaran akan lebih bervariasi sehingga siswa tidak bosan.

4) Dengan media, dalam proses pembelajatan siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, memerankan, dan lain-lain sedangkan guru hanya menjadi fasilitator.

Penggunaan media dalam proses pembelajaran penting bagi siswa Sekolah Dasar karena setiap materi pembelajaran mempunyai tingkat kesukaran yang bervariasi. Pada satu sisi ada materi pembelajaran yang tidak memerlukan media pembelajaran. Materi pembelajaran yang mempunyai tingkat kesukaran tinggi tentu sukar dipahami oleh siswa, apalagi oleh peserta didik yang kurang menyukai materi pembelajaran yang di sampaikan.


(40)

Secara umum manfaat media pembelajaran menurut Harjanto (1997:245) adalah sebagai berikut.

1) Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu verbalistis (tahu kata-katanya, tetapi tidak tahu maksutnya)

2) Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya indera.

3) Dengan menggunakan media pembelajaran yang tepat dan bervariasi dapat diatasi sikap pasif siswa.

4) Dapat menimbulkan persepsi yang sama terhadap suatu masalah.

Setiap media pembelajaran memiliki keunggulan masing-masing, maka dari itu guru diharapakan dapat memilih media yang sesuai dengan kebutuhan atau tujuan pembelajaran. Dengan harapan bahwa penggunaan media akan mempercepat dan mempermudah pencapaian tujuan pembelajaran.

c. Klasifikasi Media Pembelajaran

Berbagai cara dapat dilakukan untuk mengklasifikasikan media pembelajaran. Dari pengklasifikasiakan media pembelejaran yang dikemukana oleh para ahli, peneliti mengambil klasifikasi media menurut Munadi (2010:55) yang diklasifikasikan sebagai berikut.

1) Media Audio adalah media yang hanya melibatkan indera pendengaran. Dilihat dari sifatnya pesan yang diterima media ini adalah pesan verbal dan non verbal. Verbal berupa bahasa lisan atau kata-kata dan pesan non verbal berupa bunyi-bunyian vokalisasi, musik, dan lain-lain.


(41)

2) Media Visual adalah media yang hanya melibatkan indera pengelihatan. Contoh media yang termasuk dalam media ini adalah media cetak-grafis, media cetak-verbal, dan media visual non cetak.

3) Media Audio Visual adalah media yang melibatkan indera pendengaran dan pengelihatan sekaligus dalam satu proses.

4) Multimedia adalah media yang melibatkan erbagai indera dalam sebuah proses pembelajaran. Contoh media yang termasuk dalam media ini adalah segala sesuatu yang memberikan pengalaman secara langsung bisa melalui komputer dan internet bisa juga melalui pengalaman berbaut dan terlibat. 5. Video

a. Pengertian Video

Video sebagai media audiovisual yang menampilkan gerak. Pesan yangdisampaikan dapat sifat fakta (kejadian/pristiwa penting, berita), fiktif (karangan/cerita), informatif, edukatif, maupun intruksional. Menurut Daryanto (2013:86), menggunakan video merupakan suatu medium yang sangat efektif untuk membantu proses pembelajaran, baik untuk pembelajaran individual, kelompok, maupun massal. Video merupakan bahan pembelajaran tampak dengar (audio visual) yang dapat digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan/materi pelajaran. Dikatakan tampak dengar kerena unsur dengar (audio) dan unsur visual/video (tampak) dapat disajikan serentak. Video yaitu bahan pembelajaran yang dikemas melalaui pita video dan dapat dilihat melalui video/VCD player yang dihubungkan ke monitor televisi (Sungkono, 2003:65).


(42)

Video juga merupakan bahan ajar non cetak yang kaya akan informasi dan tuntas karena dapat sampai kehadapan siswa secara langsung.Dijelaskan bahwa tingkat retensi (daya serap dan daya ingat) siswa terhadap materi pelajaran dapat meningkat jika proses pemerolehan informasi awalnya lebih besar melalui indera pendengaran dan penglihatan.

Video dapat dimanfaatkan dalam program pembelajaran, karena dapat memberikan pengalaman yang tidak terduga kepada siswa. Selain itu, video juga dapat dikombinasikan dengan animasi serta pengaturan kecepatan untuk mendemonstrasikan perubahan dari waktu ke waktu. Kemampuan video dalam memvisualisasikan materi sangat efektif apabila digunakan untuk membantu dalam menyampaikan suatu materi secara dinamis.

a. Karakteristik Video

Untuk menghasilakan video harus memperhatikan karakteristik dan kriterianya apabila digunakan dalam suatu pembelajaran. Seperti yang dikemukakan oleh Susilana dan Riyana, (2007:7) sebagai berikut.

1) Clarity of Massage (kejalasan pesan)

Dengan media video siswa dapat memahami pesan pembelajaran secara lebih bermakna dan informasi dapat diterima secara utuh sehingga dengan sendirinya informasi akan tersimpan dalam memory jangka panjang dan bersifat retensi.

2) Stand Alone (berdiri sendiri).

Video yang dikembangkan tidak bergantung pada bahan ajar lain atau tidak harus digunakan bersama-sama dengan bahan ajar lain.


(43)

3) User Friendly (bersahabat/akrab dengan pemakainya).

Media video menggunakan bahasa yang sedehana, mudah dimengerti, dan menggunakan bahasa yang umum. Paparan informasi yang tampil bersifat membantu dan bersahabat dengan pemakainya, termasuk kemudahan pemakai dalam merespon, mengakses sesuai dengan keinginan.

4) Representasi Isi

Materi harus benar-benar representatif, misalnya materi simulasi atau demonstrasi. Pada dasarnya materi pelajaran baik sosial maupun sains dapat dibuat menjadi media video.

5) Visualisasi dengan media

Materi dikemas secara multimedia terdapat didalamnya teks, animasi, sound, dan video sesuai tuntutan materi. Materi-materi yang digunakan bersifat aplikatif, berproses, sulit terjangkau berbahaya apabila langsung dipraktikkan, memiliki tingkat keakurasian tinngi.

6) Menggunakan kualitas resolusi yang tinggi

Tampilan berupa grafis media video dibuat dengan teknologi rakayasa digital dengan resolusi tinggi tetapi support untuk setiap spech sistem komputer.

7) Dapat digunakan secara klasikal atau individual

Video pembelajaran dapat digunakan oleh para siswa secara individual, tidak hanya dalam setting sekolah, tetapi juga dirumah. Dapat pula digunakan secara klasikal dengan jumlah siswa maksimal 50 orang bisa dapat dipandu oleh guru atau cukup mendengarkan uraian narasi dari narator yang telah tersedia dalam program.


(44)

b. Kelebihan dan Kelemahan video pembelajaran. 1) Kelebihan Video Pembelajaran

Kelebihan-kelebihan dalam penggunaan video pembelajaran menurut Daryanto, (2011:79) antara lain sebagai berikut.

a) Video menambah suatu dimensi baru di dalam pembelajaran, video menyajikan gambar bergerak kepada siswa disampingsuara yang menyertainya.

b) Video menampilkan suatu fenomena yang sulit untuk dilihat secara nyata. 2) Kelemahan Video Pembelajaran

Kelemahan dalam penggunaan video pembelajaran menurut Daryanto, (2011:79) adalah sebagai berikut.

a) Opposition

Pengambilan yang kurang tepat menyebabkan timbulnya keraguan penonton dalam menafsirkan gambar yang di lihatnya.

b) Material pendukung

Video membutuhkan alat proyeksi untuk dapat menampilkan gambar yang ada di dalamnya

c) Budget


(45)

B. Penelitian yang Relevan

Dari beberapa penelitian yang dilakukan oleh peneliti terdahulu terkait dengan pengembangan media pembelajaran, peneliti mengambil beberapa penelitian yang terkait atau bisa dikatakan sejenis. Penelitian tersebut adalah sebagai berikut.

Penelitian yang dilakukan Subekti (2014) yang berjudul “Pengembangan Media video Pada Pelajaran IPA Kelas V Sekolah Dasar Negeri Daratan Tahun Ajaran 2013/2014”. Tujuan dari penelitian ini untuk mengembangkan dan memanfaatkan media video pada pelajaran IPA. jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian dan pengembangan (Research and Development atau R&D). Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa media pembelajaran layak dipergunakan, hal ini ditunjukan berdasarkan penilaian dari ahli media termasuk dalam kriteria baik dengan rata-rata skor 4,0 serta penilian kualitas video pada uji coba perorangan dengan rata-rata skor 4,7 (sangat baik), uji coba kelmpok kecil dengan rata-rata 4,2 (sangat baik), dan uji coba kelmpok besar 3,8 (baik).

Kedua, penelitian yang berjudul “Pengembangan Media Video Pembelajaran Mata Pelajaran Matematika Pada Siswa Kelas V SD Negeri 2 Seririt Tahun Pelajaran 2012/2013 Semester Ganjil” yang disusun oleh Saloko, dkk (2012). Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan proses pengembangan media video pembelajaran dan kelayakan video pembelajaran. Penelitian ini termasuk kedalam penelitian dan pengembangan (Research and Development atau R&D). Instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini adalah kuisioner/angket. Hasil dari penelitian ini adalah ahli isi mata pelajaran mencapai 86% kategori baik, tinjauan ahli media pembelajaran mencapai 85%


(46)

kategori baik, tinjauan ahli desain pembelajaran mencapai 92% kategori sangat baik, validasi perorangan mencapai 98,05% kategori sangat baik, validasi kelompok kecil mencapai 88% kategori baik, dan validasi lapangan mencapai 94,5% kategori sangat baik.

Ketiga, penelitian yang dilakukan oleh Sasmia, dkk (2012) berjudul “Pengembangan Media Video Pembelajaran Berbicara Bahasa Jawa Siswa kelas II di SDN Kesatrian 1 Malang”. Penelitian ini termasuk kedalam penelitian dan pengembangan (Research and Development atau R&D). Tujian penelitian ini adalah untuk menghasilkan model media video pembelajaran bahasa jawa dan model media video pembelajaran untuk keterampilan berbicara bahasa kelas II SD yang sesuai dengan segi tampilan, isi, dan bahasa. Hasil penelitian berdasarkan kriteria yang sudah ditentukan dapat dikatakan bahwa media pembelajaran video berbicara mendeskripsikan tumbuhan dan binatang ini memenuhi kriteria 80 – 100%, sehingga media ini dapat digunakan di SDN Kesatrian I Malang untuk pembelajaran bahasa Jawa khususnya keterampilan berbicara.

Setelah peneliti membaca ketiga penelitian di atas, dalam penelitian yang lakukan peneliti hampir sama yaitu pengembangan media video, namum pada penelitian yang dilakukan peneliti berbeda karena peneliti mengembangankan media video tematik untuk proses pembelajaran pada kurikulum 2013 mengingat belum banyaknya media yang tersedia pada pembelajaran kurikulum 2013. Peneliti berharap media video tematik yang dihasilkan dapat digunakan sebagai media pembelajaran kurikulum 2013 khususnya pokok bahasana tema 2 subtema 2 pembelajaran 1 di kelas V dan membantu tugas guru untuk menciptakan poses


(47)

pembelajaran yang aktif, kreatif, dan menyenangkan bagi peserta didik serta mampu meningkatkan hasil belajar peserta didik.


(48)

Gambar 2.1 Bagan Penelitian yang Relevan

Penelitian I Ganjar Subekti

Penelitian II Ariyono Saloko, dkk

Penelitian III Widi Tri Sasmia, dkk Bagan Penelitian yang Relevan

Pengembangan Media video Pada

Pelajaran IPA Kelas V Seklah

Dasar Negri Daratan Tahun Ajaran 2013/2014 Pengembangan Media Video Pembelajaran Mata Pelajaran Matematika Pada Siswa Kelas V SD

Negri 2 Seririt

Tahun Pelajaran

Pengembangan Media Video Pembelajaran Berbicara Bahasa Jawa Siswa kelas II di SDN Kesatrian 1

Malang

Mengembangkan dan memanfaatkan

media video pada pelajaran IPA Mendeskripsikan proses pengembangan media video pembelajaran dan kelayakan video pembelajaran Menghasilkan model media video pembelajaran bahasa jawa dan

model media video pembelajaran

Mengembangkan produk, menghasilkan media pembelajaran

Pengembangan media video tematik kelas V

tema 2 subtema 2 pembelajaran 1 kurikulum


(49)

C. Kerangka Berpikir

Upaya peningkatan kualitas pendidikan menjadi tugas dan tangung jawab seorang guru. Karena guru yang berhadapan langsung untuk membina para siswa di sekolah dalam proses kegiatan belajar mengajar. Keberhasilan suatu kegiatan pembelajaran akan sangat dipengaruhi oleh bagaimana seorang guru dapat merencanakan program pengajaran dan Kreativitas guru dalam merancang perangkat pembelajaran sangat berpengaruh pada tercapai atau tidaknya tujuan pembelajaran. Hal tersebut tidak terlepas dari media bantu mengajar yang digunakan oleh seorang guru. Pada penelitian ini akan dibuat pengembangan media video pembelajaran tematik untuk siswa kelas V pokok bahasan tema 2 subtema 2 pembelajaran 1 kurikulum 2013. Berdasarkan latar belakang yang sudah diuraikan sebelumnya, kemudian mengindentifikasi masalah sehingga ide untuk mengembangkan media pembelajaran muncul.

Dari ide tersebut peneliti melanjutkan ke tahap pengembangan media yang terbagi menjadi tiga bagian yaitu tahap pra produksi, tahap produksi, dan tahap pasca produksi. Setelah melewati ketiga tahap pengembangan media terciptalah video pembelajaran yang sedang dikembangkan. Sebelum sampai pada tahap akhir yaitu video pembelajaran layak dan dapat diperguanakan, video yang dikembangkan harus melewati tahap validasi dan revisi, kemudian tahap uji lapangan. Jika kedua tahap telah dilakukan, akan didapat media video pembelajaran yang layak dan dapat dipergunakan sebagai media pada proses pembalajaran. Berikut adalah bagan yg menggambarkan kerangka berpikir penelitian ini:


(50)

Bagan Kerangka Berpikir

Gambar 2.2 Kerangka Berpikir Penelitian Latar Belakang

Identifikasi Masalah

Ide mengembangkan media pembelajaran

Pengembangan media pembelajaran

Flowcha rt

storyboard Tahap pra produksi

Rec. Audio Shooting Tahap produksi

Mastring Mixing Editing Tahap pasca produksi

Skrip

Video pembelajaran yang sudah dikembangkan

Validasi dan revisi

Uji kelayakan

Video pembelajaran yang layak untuk digunakan


(51)

Berdasarkan latar belakang masalah dan kajian teori yang telah dipaparkan sebelumnya, akan diadakan penelitian tentang Pengembangan Media Video Tematik Kelas V Tema 2 Subtema 2 Pembelajaran 1 Kurikulum 2013. Video ini di buat menarik, interaktif, dan menggugah rasa ingin tahu sehingga akan mampu memotivasi peserta didik agar dapat belajar lebih efektif.

D. Pertanyaan Penelitian

Pada penelitian ini, terdapat empat pertanyaan peneliti yaitu seagai berikut. 1. Bagaimana prosedur penelitian pengembangan media video tematik kelas

V tema 2 subtema 2 pembelajaran 1 kurikulum 2013?

2. Bagaimana kualitas media video tematik kelas V tema 2 subtema 2 pembelajaran 1 kurikulum 2013 menurut ahli media?

3. Bagaimana kualitas media video tematik kelas V tema 2 subtema 2 pembelajaran 1 kurikulum 2013 menurut guru kelas V SD Negeri Tegalharjo?

4. Bagaimana kualitas media video tematik kelas V tema 2 subtema 1 pembelajaran 1 kurikulum 2013 menurut siswa kelas V SD Negeri Tegalharjo?


(52)

31 BAB III

METODE PENELITIAN

Dalam bab ini diuraikan (1) jenis penelitian, (2) setting penelitian, (3) prosedur pengembangan, (4) instrumen penelitian, (5) teknik pengumpulan data, dan (6) teknik analisis data.

A. Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini penulis menggunakan penelitian Research and Development (R&D). Menurut Sugiyono (2010:407), metode penelitian Research and Development yang selanjutnya akan disingkat menjadi R&D adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut. Produk tersebut tidak selalu berbentuk benda atau perangkat keras (hardware), seperti buku, alat tulis, dan alat pembelajaran lainnya. Akan tetapi, dapat pula dalam bentuk perangkat lunak (software) yang umumnya untuk data yang difomat dan disimpan secara digital. Dalam pelaksanaan R&D, ada beberapa metode yang digunakan yaitu metode deskriptif, evaluatif dan eksperimental. Metode penelitian deskriptif digunakan dalam penelitian awal untuk menghimpun data tentang kondisi yang ada. Metode evaluatif digunakan untuk mengevaluasi proses ujicoba pengembangan suatu produk. Metode eksperimen digunakan untuk menguji keampuhan dari produk yang dihasilkan. Dikarenakan penelitian R&D memerlukan waktu yang lama, peneliti menggunakan metode ini hanya untuk mengetahui kualitas dan mengembangkan media video tematik kurikulum 2013. Selain itu, metode deskriptif digunakan untuk menggambarkan secara rinci mengenai data-data yang


(53)

diperoleh dari kuesioner penilaian mediavideo tematik sebagai media pembelajaran kurikulum 2013.

B. Setting Penelitian 1. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri Tegalharjo tahun ajaran 2014/2015 yang berjumlah 19 orang. Terdiri dari 6 siswa laki-laki dan 13 orang siswa perempuan sebagai subjek analisis kebutuhan dan juga subjek uji coba penelitian.

2. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Tegalharjo, dengan alamat Duwet III, Banjarharjo, Kalibawang, Kulon Progo, Yogyakarta.

3. Obyek Penelitian

Objek penelitian ini adalah pengembangan dan pemanfaatan media video tematik dikelas V pada tema 2 subtema 2 pembelajaran 1 kurikulum 2013.

4. Data penelitian

Data dalam penelitian pengembangan ini adalah data kuantitaif dan kualitatif. Data kuantitaif berupa angket analisis kebutuhan siswa validasi video oleh siswa. Sedangkan data kualitatif berupa data analisis kebutuhan, komentar dan saran dari penilaian dosen dan guru kelas V serta siswa kelas V

5. Waktu Penelitian

Penelitian akan dilakukan selama tujuh bulan, terhitung mulai dari bulan Oktober 2014 sampai April 2015.


(54)

C. Prosedur Pengembangan

Ada beberapa langkah yang harus dilakukan oleh peneliti dalam penelitian dan pengembangan produk, seperti yang dikemukan oleh Sugiyono, (2010: 409-426) yang ditunjukkan pada bagan berikut.

Gambar 3.1 Bagan Langkah-langkah Penggunaan Metode R & D

Namun dari sepuluh langkah yang di jelaskan oleh Sugiyono di atas, langkah-langkah yang akan digunakan dalam penelitian sampai pada langkah-langkah ke tujuh yaitu revisi produk. Peneliti melakukan penelitian sampai langkah ke tujuh karena dalam membuat video membutuhkan waktu yang lama sehingga menghambat peneliti untuk melajutkan langkah berikutnya. Ke tujuh langkah tersebut, peneliti memodifikasi menjadi lima langkah, yaitu (1) analisis kebutuhan, (2) kajian kompetensi inti dan materi pembelajaran, (3) pengembangan program pembelajaran, (4) memproduksi media video tematik, dan (5) uji coba dan revisi produk yang di dapat dari langkah validasi desain, revisi desain, uji coba produk dan revisi produk.


(55)

Berikut adalah penjelasan dari langkah-langkah tersebut. 1. Analisis Kebutuhan

Analisis kebutuhan pengembangan program pembelajaran. Analisis kebutuhan dilakukan kepada seluruh siswa kelas V dan guru kelas V SD Negeri Tegalharjo. Analisis kebutuhan ini bertujuan agar peneliti mengetahui karakteristik siswa dan kebutuhan media untuk siswa dan guru dalam pembelajaran materi kurikulum 2013 khususnya kelas V tema 2 subtema 2 pembelajaran 1. Langkah ini merupakan langkah penjajakan yang dapat memberikan informasi pada peneliti untuk menjadi bahan pertimbangan dalam menentukan langkah selanjutnya.

2. Kajian kompetensi dan materi pembelajaran

Langkah selanjutnya peneliti mengkaji kompetensi inti dan materi pembelajaran pada Kurikulum 2013 yang akan dikembangkan. Peneliti mengambil materi pembelajaran dikelas V Sekolah Dasar pada tema 2 sub tema 2 pembelajaran 1 Kurikulum 2013, yang memuat dua mata pelajaran yaitu bahasa indonesai dan matematika.

3. Pengembangan program pembelajaran

Peneliti melakukan analisis kompetensi dan mata pelajaran kelas V tema 2 subtema 2 pembelajaran 1. Langkah selanjutnya peneliti menganalisis sumber belajar yang sesuai dengan materi pembelajaran 1. Sumber-sumber belajar tersebut dapat membantu siswa dalam memahami materi pembelajaran. Peneliti kemudia melakukan pengorganisasian dan penyampaian isi pembelajaran sesuai dengan karakteristik siswa.


(56)

4. Memproduksi media video tematik

Langkah keempat memproduksi media video tematik pada kurikulum 2013 kelas V tema 2 subtema 2 pembelajaran 1. Langkah ini dimulai dengan mendesain produk dan pengumpulan bahan yang nantinya akan menjadi produk pengembangan penelitian. Setelah itu, bahan yang telah dikumpulkan diproses dan diprogram sesuai dengan desain yang telah direncanakan.

5. Uji coba dan Revisi Produk

Setelah langkah keempat dilakukan langkah selajutnya adalah validasi serta revisi produk. Produk hasil pengembangan divalidasi oleh para ahli, guru, dan siswa. Validasi produk dilakukan dalam dua tahap. Pada tahap pertama, produk divalidasi oleh para ahli dan guru. Selanjutnya, hasil validasi dianalisis, dan produk direvisi sesuai saran validator. Tahap selanjutnya adalah uji coba yang dilakukan di kelas V SD Negeri Tegalharjo. Uji coba dilakukan sebanyak dua tahap, tahap pertama uji coba perorangan, kemudia tahap kedua uji coba kelompok kecil. Revisi terakhir dilakukan berdasarkan hasil analisis uji coba. Hasil dari revisi ini akan menjadi pengembangan media video tematik dikelas V pada tema 2 subtema 2 pembelajaran 1 kurikulum 2013. Berikut ini adalah bagan prosedur pengembangan produk.


(57)

Gambar 3.2 Bagan Prosedur Pengembangan

Uji Coba Perorangan III. Pengembangan Program Pembelajaran

Pengembangan evaluasi pembelajaran Stategi penyampaian strategi pengelolaan Analisis karakteristik siswa Penetepan tema, subtema, dan pembelajaran Analisis Kompetensi Inti Analisis Sumber Belajar

IV. Memproduksi Media Video Tematik

Konsep Story

Board Pengumpulan

bahan

II. Mengidentifikasi Kompetensi Inti dan Materi

Pembuatan dan pemograman

I. Analisis kebutuhan untuk menentukan produk yang akan dikembangkan

VALIDASI TAHAP I Ahli Media

Guru Kelas V Analisis

VALIDASI TAHAP II

Revisi

Analisis Revisi II Uji coba Kelompok Kecil

Analisis Revisi III Media Video Tematik Tema 2 Subtema 2


(58)

D. Teknik Pengumpulan Data

Data dikumpulkan dari analisis kebutuhan yang diberikan kepada siswa dan guru kelas V SD Negeri Tegalharjo. Peneliti mengajukan produk pengembangan media video tematik kurikulum 2013 kepada ahli materi, ahli media, dan guru kelas V SD Negeri Tegalharjo untuk divalidasi dengan mengisi kuesioner. Selain itu, kuesioner dibagikan kepada siswa kelas V SD Negeri Tegalharjo untuk menilai produk pengembangan media video tematik kurikulum 2013 setelah uji coba dilakukan.

1. Analisis kebutuhan

Pengumpulan data yang pertama dilakukan oleh peneliti yaitu observasi dan melakukan analisis kebutuhan. Analisis kebutuhan dalam penelitian ini berupa kuesioner dan wawancara. Kuesioner diberikan kepada seluruh siswa kelas V SD Negeri Tegalharjo yang berjumlah 19 siswa. Kuesioner diberikan agar peneliti mengetahui kebutuhan siswa dan guru serta karakteristik siswa. Sedangkan wawancara dilakukan dengan guru dan siswa kelas V SD Negeri Tegalharjo. Wawancara dimaksudkan agar peneliti memperoleh informasi mengenai kebutuhan siswa mengenai materi dan media yang diperlukan oleh guru maupun siswa.

a) Wawancara

Menurut Moleong (2007:135), wawancara adalah percakapan dengan maksud-maksud tertentu. Pada metode ini peneliti dan responden berhadapan langsung (face to face) untuk mendapatkan informasi secara lisan dengan tujuan mendapatkan data yang dapat menjelaskan permasalahan dalam penelitian.


(59)

Teknik wawancara yang dilakukan pada penelitian ini adalah wawancara tidak terstruktur. Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara yang bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersussun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya (Sugiyono, 2010:197). b) Kuesioner

Kuesioner adalah pertanyaan terstruktur yang diisi sendiri oleh responden atau diisi oleh pewawancara yang membaca pertanyaan dan kemudia mencatat jawaban yang diberikan (Sulistyo & Basuki, 2006:110). Pertanyaan yang akan diberikan pada kuesioner ini adalah pertanyaan menyangkut fakta dan pendapat responden, sedangkan yang digunakan pada penelitian ini adalah kuesioner tertutup, dimana responden diminta menjawab pertanyaan dan menjawab dengan memilih dari sejumlah alternatif. Keuntungan bentuk tertutup ialah mudah diselesaikan, mudah dianalisis, dan mampu memberikan jangkauan jawaban. c) Observasi

Menurut Sutrisno Hadi (dalam Sugiyono, 2010:203), observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dalam penelitian ini peneliti melakukan observasi nonpartisipan dimana peneliti tidak terlibat dan hanya sebagai pengamat saja. Observasi yang dilakukan merupakan observasi terstruktur. Observasi terstruktur adalah observasi yang dirancang secara sistematis, tentang apa yang diamati, kapan dan dimana tempatnya (Sugiyono, 2010:205).


(60)

2. Validasi Produk

Validasi produk dimaksudkan untuk memperoleh tanggapan, masukan, dan penilaian dari para ahli terhadap kelayakan produk yang telah dikembangkan peneliti. Pada uji validasi produk dalam penelitian ini dilakukan dalam dua tahap, yaitu valiadasi ahli dan validasi dengan uji lapangan. Berikut dijawabarkan valiadasi ahli dan validasi dengan uji lapangan.

a) Validasi Ahli

Pengumpulan data yang berupa hasil validasi dari ahli menggunakan kuesioner. Pada uji validasi ini juga menggunakan kuesioner yang ditujukan kepada guru kelas V SD Negeri Tegalharjo yang bertujuan untuk melihat kelayakan media telah dirancang dari sudut pandang guru.

b) Validasi dengan Uji Lapangan

Setelah revisi terhadap produk pengembangan telah dilakukan, produk siap untuk diujicobakan kepada sekelompok siswa di kelas V SD Negeri Tegalharjo. Penilaian dan tanggapan dari siswa digunakan sebagai umpan balik apakah media video tematik Kurikulum 2013 yang dikembangkan telah layak untuk digunakan dalam pembelajaran di kelas V tema 2 subtema 2 pembelajaran 1. Subjek uji validasi lapangan dalam penelitian pengembangan ini adalah 19 siswa kelas V SD Negeri Tegalharjo tahun ajaran 2014/2015

c) Desain Validasi

Validasi produk pengembangan ini dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama dilakukan penilaian oleh para ahli dan guru kelas V SD Negeri Tegalharjo. Kemudian pada tahap kedua dilakukan uji validasi lapangan untuk


(61)

pembelajaran dikelas V SD Negeri Tegalharjo pada tema 2 subtema 2 pembeajaran 1 kurikulum 2013. Masukan yang diperoleh dari hasil penilaian para ahli dan guru kelas V SD Negeri Tegalharjo ini dijadikan bahan pertimbangan untuk merevisi produk pengembangan media video tematik kelas V pada tema 2 subtema 2 pembelajaran 1 kurikulum 2013 sebelum dilakukan validasi lapangan.

Setelah dilakukan revisi terhadap produk pengembangan, produk siap untuk diujicobakan kepada siswa di kelas V SD Negeri Tegalharjo. Tanggapan dan penilaian dari siswa tersebut memberikan umpan balik apakah media video tematik kelas V pada tema 2 subtema 2 pembelajaran 1 kurikulum 2013 yang dikembangkan telah layak untuk digunakan dalam pembelajaran.

d) Triangulasi

Menurut Sugiyono (2010:330), triangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. Susan (dalam Sugiyono, 2010:330), menyatakan bahwa tujuan dari triagulasi bukan mencari kebenaran tentang fenomena, tetapu terlebih pada peningkatan pemahaman terhadap apa yang telah ditemukan.

Dalam penelitian ini, teknik triangulasi data merupakan teknik yang peniliti gunakan dengan tujuan untuk memperkuat data-data yang peneliti dapatkan dengan menggunakan teknik penelitian lainnya. Dengan kata lain, teknik triangulasi data yang gunakan dalam penelitian ini adalah dengan cara menggabungkan teknik observasi, wawancara, dan kuesioner yang bertujuan semakin memperkuat data-data penelitian.


(62)

E. Instrumen Penelitian

Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan beberapa instrumen yang dibagi berdasarakan sumber perolehan data yang terdiri dari instrumen analisis kebutuhan siswa dan guru, istrumen validasi ahli, dan intsrumen validasi dengan uji coba lapangan.

1. Instrumen Analisis Kebutuhan

Peneliti menggunakan instrumen jenis non tes yaitu kuesioner, wawancara, dan observasi untuk menganalisis kebutuhan siswa. Berikut penjelasan mengenai instrumen yang dilakukan oleh peneliti.

a) Analisis kebutuhan Siswa

Analisis kebutuhan yang diberikan kepada siswa yaitu berupa kuesioner. Kuesioner merupakan suatu teknik pengumpulan data secara tidak langsung (peneliti tidak langsung bertanya jawab dengan responden). Intrumen atau alat pengumpulan datanya juga disebut angket berisi sejumlah pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab atau direspon oleh responden (Sutopo, 2006:82). Kuesioner untuk analisis kebutuhan disusun guna memperoleh informasi tentang kebutuhan siswa dan guru serta karakteristik siswa yang penyusunannya didasarkan pada indikator-indikator.


(63)

Terdapat beberapa kisi-kisi dalam analisis kebutuhan. Adapun kisi-kisi analisis kebutuhan siswa sebagai berikut.

Tabel 3.1 Kisi-kisi Kuesioner Analisis Kebutuhan Siswa

No Butir pertanyaan No soal pada instrumen

1 Teknik pembelajaran yang digunakan guru 1,2,3 2 Teknik pembelajaran yang disukai siswa 4

3 Materi yang diberikan guru 5

4 Evaluasi yang diberikan guru 6

5 Media yang digunakan guru 7,8

6 Media yang disukai siswa 9,10

7 Materi yang disukai siswa 11

Di bawah ini terdapat tabel kuesioner analisis kebutuhan siswa yang sudah dapat diberikan kepada siswa.

Tabel 3.2 Kuesioner Analisis Kebutuhan Siswa

No Pertanyaan

1 Bagaimana guru menyampikan materi pembelajaran di kelas? (jawaban boleh lebih dari satu).

a. Hanya menerangkan saja c. Mencatat di papan tulis b. Menggunakan media pembelajaran d. Mendikte

2 Apakah guru pernah memberikan contoh nyata kegiatan yang ada pada buku tematik kelas 5 tema 2 sub tema 2?

a. Pernah, tetapi hanya sekali. c. Memberi contoh tetapi hanya kadang-kadang.

b. Selalu memberi contoh kegiatan nyata d. Tidak pernah memberi contoh yang baik dan benar.

3 Dalam pembelajaran tematik, terutama dalam pembelajaran 1 sub tema 2 tema 2, apakah guru pernah meinta saya untuk memperaktekan contoh kegiatan yang ada di dalam buku tematik di depan kelas?

a. Pernah, tetapi hanya sekali

b. Sering meminta mempraktikan contoh kegiatan di depan kelas. c. Kadang-kadang meminta untuk mempraktikkan contoh kegiatan. d. Tidak pernah meminta untuk mempraktikkan contoh kegiatan.


(64)

No Pertanyaan

4 Apakah aktivitas pembelajaran di kelas khususnya untuk pembelajaran tematik yang saya sukai? (jawaban boleh lebih dari satu)

a. Tanya jawab c. Presetasi

b. Diskusi kelompok. d. Pemberian tugas 5 Bagaimana materi pembelajaran kurikulum 2013 tema 2 subtema 2

pembelajaran 1 yang diberikan guru?

a. Sangat menarik dan memberi pengetahuan. b. Menarik dan menambah pengetahuan.

c. Cukup menarik dan menambah pengetahuan. d. Tidak menarik dan tidak menambah pengetahuan

6 Apa bentuk latihan yang sering diberikan guru? (jawaban boleh lebih dari satu).

a. Uraian. c. Pilihan ganda b. Menjodohkan. d. Isian singkat

7 Apakah di setiap pembelajaran pada kurikulum 2013 tema 2 guru selalu menggunakan media?

a. Pernah menggunakan media pembelajaran, tetapi hanya sekali. b. Selalu menggunakan media pembelajaran

c. Mengunakan media pembelajaran tetapi hanya kadang-kadang. d. Tidak pernah menggunakan media pembelajaran

8 Media pembelajaran apa yang sering digunakan guru? (jawaban boleh lebih dari satu)

a. Gambar. c. Video

b. Suara. d. Tidak pernah menggunakan Media

9 Media apa yang saya sukai untuk digunakan dalam pembelajaran tematik? a. Teks. c. Rekaman

b. Gambar. d. Video 10 Media video apa yang saya sukai?

a. Video dengan gambar bergerak. c. Video dengan teks dan suara b. Vedio dengan gambar dan suara d. Video yang diperankan

dengan guru atau oran lain. 11 Bagaimana materi pembelajaran yang saya sukai?

a. Materi yang hanya terdapat teori

b. Materi yang hanya terdapat contoh-contoh. c. Materi yang hanya terdapat soal-soal.

d. Materi yang terdapat teori, contoh, kegiatan, soal, dan terdapat gambar yang menarik.


(65)

b) Wawancara dengan Guru

Wawancara dilakukan kepada guru guna memeperdalam informasi yang diberikan. Subyek wawancara dalam penelitian ini adalah guru kelas V SD Negeri Tegalharjo.

Terdapat beberapa kisi-kisi pendoman wawancara untuk guru. Berikut ini kisi-kisi pedoman wawancara.

Tabel 3.3 Kisi-kisi Pedoman Wawancara untuk Guru.

No Butir pertanyaan No soal dalam panduan

wawancaa

1 Kurikulum 2013 1,2,3

2 Media yang digunakan guru 4,5,6

3 Media yang diinginkan guru 7

4 Media pembelajaran 8,9,10

Di bawah ini terdapat tabel pertanyaan wawancara dengan guru yang dapat dipergukan.

Tebel 3.4 Pertanyaan Wawancara dengan Guru

No Pertanyaan

1 Apakah Bapak/Ibu mampu menerapkan pembelajaran kurikulum 2013 dengan biak?

2 Apakah pembelajaran dengan kurikulum 2013 membuat Bapak/Ibu lebih mudah menyampaikan materi? Alasan?

3 Kendala apa yang Bapak/Ibu temukan dalam melaksanakan pembelajaran sesuai kurikulum 2013?

4 Apakah Bapak/Ibu sering menggunakan media pembelajaran saat mengajar materi kurikulum 2013?

5 Apakah Bpaka/Ibu menggunakan media, metode, dan teknik pembelajran yang bervariasi saar mengajarkan materi susui dengan kurikulum 2013?


(66)

No Pertanyaan

6 Media pembelajaran apa yang sering digunakan Bapak/Ibu mengajarkan materi kurikulum 2013?

7 Media apa yang menurut Bapak/Ibu lebih manarik dan membaut siswa lebih memahami materi diajarkan Bapak/Ibu?

8 Menurut Bapak/Ibu apakah penggunaan media pembelajaran sangat penting dalam membantu siswa memahami materi yang diajarkan oleh Bapak/Ibu?

9 Dalam proses pembelajaran apakah Bapak/Ibu guru pernah menggunakan media pembelajaran berbasis IT seperti video dan sejenisnya?

10 Menurut Bapak/Ibu guru, adakah kendala yang dihadapi Bapak/Ibu guru jika dalam pembelajaran menggunakan media pembelajaran berbasis teknologi seperti video?

c) Observasi di Kelas

Observasi di kelas dilakukan peneliti untuk melihat pembelajaran di kelas yang dilakukan oleh guru serta untuk mengetahui kondisi guru dan siswa ketika pembelajaran berlangsung. Observasi merupakan sebuah intrumen non tes.

Terdapat beberapa kisi-kisi pedoman observasi. Berikut ini pedoman observasi di kelas.

Tabel 3.5 Kisi-kisi Pedoman Observasi di Kelas

No Aspek yang dinilai

1 Membuka pelajaran 2 Penyajian materi 3 Metode pembelajaran

4 Penggunaan bahasa dan waktu 5 Aktivitas belajar siswa

6 Pengelolaan kelas 7 Penggunaan media 8 Cara menutup pelajaran 9 Evaluasi


(1)

No Responden Item yang dinilai

Total Item

Rata-rata 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25

1 Siswa 1 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 Siswa 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 Siswa 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 Siswa 4 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 5 Siswa 5 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4 6 Siswa 6 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 4 3 3 4 4 3 3 4 7 Siswa 7 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 8 Siswa 8 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 9 Siswa 9 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 10 Siswa 10 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3 3

Jumlah Peritem 31 34 31 32 31 34 32 32 31 34 32 34 32 32 33 36 32 36 31 31 36 36 33 32 37 825 33 Rerata Skala 3,1 3,4 3,1 3,2 3,1 3,4 3,2 3,2 3,1 3,4 3,2 3,4 3,2 3,2 3,3 3,6 3,2 3,6 3,1 3,1 3,6 3,3 3,3 3,2 3,7 8,25 3,3

Kriteria Sangat Baik

Keterangan :

Item 1 : Ketertarikan siswa terhadap pembelajaran tematik Item 8 : Lagu pengantar dalam video

Item 7, 21 : Ketertarikan siswa terhadap penggunaan media video Item 2, 5, 10, 13, 16, 17 : Sikap dan perasaan siswa Item 3, 12, 24 : Video sebagai pemicu belajar siswa Item 15 : Gambar dalam video

Item 9 : Kejelasan bahasa dalam video Item 18, 20, 22 : Pengetahuan dari video Item 6, 14, 23 : Materi pembelajaran dalam video


(2)

(3)

FOTO PENELITIAN

Siswa mendengarkan intruksi yang diberikan peneliti

Siswa melihat video tamatik


(4)

(5)

(6)

BIODATA PENULIS

Muhammad Khoiri Zaroh lahir di Lubuk Linggau, 24 Juni 1993. Pendidikan dasar diperoleh di SD N Mulya Jaya, Nibung, Musi Rawas, tamat pada tahun 2005. Pendidikan menengah pertama diperoleh di SMPN 1 Mlati, tamat pada tahun 2008. Pendidikan menengah atas diperoleh di SMAN 1 Seyegan, tamat pada tahun 2011. Pada tahun 2011, peneliti melanjutkan studi ke perguruan tinggi dan terdaftar sebagai mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta pada Falkutas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Pendidikan di perguruan tinggi diakhiri dengan menulis skripsi yang berjudul

“Pengembangan Media Video Tematik Kelas V Tema 2 Subtema 2 Pembelajaran 1 Kurikulum 2013”.