Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

1

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini diuraikan 1 latar belakang masalah, 2 rumusan masalah, 3 tujuan penelitian, 4 manfaat penelitian, 5 spesifikasi produk yang diharapkan, dan 6 definisi operasional.

A. Latar Belakang Masalah

Dalam suatu sistem pendidikan, kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang diguanakn sebagai pedoman penyelenggara kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Kurikulum juga bersifat dinamis serta harus selalu dilakukan perubahan dan pengembangan agar dapat mengikuti perkembangan dan tantangan zaman. Perubahan dan pengembangannya harus dilakukan secara sistematis dan terarah, tidak asal berubah serta memiliki visi dan arah yang jelas agar tercapai tujuan pendidikan yang diinginkan. Dalam proses pengembangan kurikulum 2013 tidak hanya menentukan keterampilan teknis dari pihak pengembang terhadap pengembangan komponen kurikulum, tetapi harus pula dipahami berbagai komponen yang mempengaruhinya seperti guru, siswa, buku pelajaran, dan administrasi guru. Kurikulum 2013 diarahkan untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman, kemampuan, nilai, sikap, dan minat peserta didik agar dapat melakukan sesuatu dalam bentuk kemahiran ketepatan dan keberhasilan dengan penuh tanggung jawab sehingga proses pembelajaran pada kurikulum 2013 mengunakan pendekatan saintifik. Dalam kurikulum 2013 ada lima tahapan yang harus dilalui oleh siswa yaitu mengamati, menanya, mencoba, menalar dan mengkomunikasikan. Namun dalam praktiknya, tidak sedikit guru yang masih mengalami kesulitan dalam memahami Kurikulum 2013 maupun penerapannya saat pembelajaran di kelas. Peranan guru sangat penting dalam menciptakan pembelajaran yang sesuai dan situasi yang kondusif agar tujuan pembelajaran tercapai. Proses pembelajaran dalam kurikulum 2013 menuntut guru kreatif dan inovatif dalam menyampaikan pembelajaran salah satunya dengan menggunakan media pembelajaran. Dibutuhkan media yang tepat untuk menyampaikan pembelajaran agar siswa lebih tertarik dan dapat memahami apa yang telah disampaikan guru. Pada materi Kurikulum 2013 kelas V khususnya pada tema 2 sub tema 2 pembelajaran 1 siswa diajak untuk dapat mengetahui bagaimana proses daur air, sehingga memerlukan media dan tidak hanya membaca teks yang tersedia pada buku siswa. Tidak dapat dipungkiri bahwa salah satu keberhasilan guru dalam menyampikan materi yang akan diajarkan dipengaruhi oleh metode mengajarnnya. Metode dalam mengajar dapat diartikan sebagai cara yang dipilih guru untuk siswa dalam proses pembelajaran, sehingga materi yang diajarkan dapat dikuasi dengan baik. Metode dalam mengajar yang sesuai dengan pembelajaran akan membantu siswa untuk dapat menguasai materi yang diajarkan, sehingga tujuan pembelajaran akan dapat tercapai. Selain metode dalam mengajar, media pembelajaran juga bisa mempengaruhi hasil pembelajaran. Soeparno 1988:1 media pembelajaran adalah suatu alat yang dipakai sebagai saluran channel untuk menyampaikan suatu pesan message atau informasi dari suatu sumber resource kepada penerimanya receiver, oleh karena media juga memiliki peranan penting dalam proses belajar mengajar, media merupakan alat bantu untuk mempermudah dan memperlancar proses komunikasi antara pendidik dan anak didik. Penggunaan media video dapat menarik perhatian anak-anak serta membuat suasana pembelajaran lebih menyenangkan sehingga siswa akan berkonsentrasi dan berpartisipasi secara aktif terhadap materi yang ingin disampikan dalam proses belajar mengajar. Penggunaan media pembelajaran tidak hanya membuat proses belajar mengajar lebih efektif dan menarik, tetapi materi pembelajaran dapat diserap lebih mendalam oleh siswa. Memahami suatu permasalahan melalui penjelasan guru mungkin sudah dapat dilakukan oleh siswa, tetapi pemahaman itu akan lebih baik jika diperkaya dengan kegiatan yang melihat, menyentuh, merasakan atau mengalami melalui media pembelajaran. Disamping itu media pembelajaran dapat memperkuat kecintaan dalam apresiasi terhadap ilmu pengetahuan dan proses mencari ilmu itu sendiri. Seperti halnya dengan materi di setiap pembelajaran pada kurikulum 2013 dalam penyampaiannya kepada siswa, guru memerlukan metode agar siswa tidak mudah bosan dan kurang bersemangat dalam pembelajaran tersebut. Bila guru menggunakan metode yang tepat dalam proses pembelajarannya, tentu akan menarik minat belajar dan perhatian siswa terhadap pembelajaran. Dengan adanya minat serta perhatian siswa akan lebih mudah memahami dan mengerti tentang materi yang diajarkan. Namun bukan hanya metode yang diperhatian dalam proses belajar mengajar tetapi media pembelajaran juga diperlukan sebagai alat penyampaian informasi agar siswa lebih memahami materi yang diajarkan. Khususnya media video, dengan menggunakan media video ini dapat mempermudah guru dan siswa dalam menyampikan atau menerima materi Hal ini juga terjadi dikelas V SD Negeri Tegalharjo, berdasarkan hasil wawacara guru yang dilakukan peneliti terhadap pelaksanaan dalam proses pembeajaran di kelas V masih belum berjalan secara optimal. Guru kelas paham terhadap kurikulum 2013, namun pada proses pengunaan media pada pembelajaran kurikulum 2013 masih sangat minim, karena masih terbayang- bayang dengan kurikulum KTSP dan ketersediaan media pembelajaran kurikulum 2013 masih sangat kurang mengingat kurikulum 2013 di SD Negeri Tegalharjo baru diterapkan pada tahun ajaran 20142015 dan guru masih berada pada masa transisi perpindahan kurikulum. Bagi guru kelas, kesulitan yang muncul selama ini adalah media yang mampu mendukung secara nyata, karena dalam proses pembelajaranya selama ini menggunakan metode demonstrasi yaitu guru memberikan penjelasan didepan kelas kemudian siswa mempraktikkan. Menurut Daryanto 2013:86, menggunakan video merupakan medium yang sangat efektif untuk membantu porses pembelajaran, baik untuk pembelajaran individu maupun pembalajaran secara masal. Media video memiliki pesan yang dapat disampaikan bersifat fakta kejadianpristiwa penting, berita, fiktif karangancerita, informatif, edukatif, maupun intruksional sehingga dapat membantu memecahkan masalah yang selama ini menjadi kesuliatan bagi guru. Bahan ajar yang digunakan sudah mencukupi dari berbagai ranah, namun guru menyatakan masih perlu media pembelajaran yang mengacu pada langkah- langkah saintifik. Selama ini pada penerapan kurikulum 2013 dengan menggunakan saintifik masih belum berjalan secara maksimal, hal ini dapat terlihat pada proses belajaran sehari-hari yang dilakukan. Kemampuan guru dalam membuat media pembelajaran masih belum dapat berjalan optimal karena beberapa faktor yang mempengaruhinnya baik waktu, tenaga, pikiran dan faktor besik pengetahuan media, mengingat saat ini guru tidak lagi muda sehingga pengetahuan terhadap perkembangan IT dan mempergunakan alat berbasis IT marasa kesulitan . Bahan ajar masih kurang relevan dengan dengan keadaan dan lokasi sekolah, maka dari itu pihak sekolah memberikan beberapa jam tambahan untuk melengkapi mata pelajaran yang belum terdapat pada kurikulum 2013, seperti mata pelajaran bahasa jawa. Berdasarkan latar belakang masalah di atas, peneliti mencoba memberikan solusi alternatif dalam menyelesaikan masalah tersebut dengan melakukan pengembangkan media video pembelajaran pada Tema 2 Subtema 2 pembelajaran 1. Dengan demikian peneliti mengambil judul “Pengembangan Media Video Tematik Kelas V Tema 2 Subtema 2 Pembelajaran 1 Kurikulum 2013 Tahun Ajaran 20142015 ”.

B. Rumusan Masalah