Obervasi perilaku Pengukuran Motivasi

dan ditangkap secara kasat mata sehingga digunakan metode wawancara dalam pengambilan data. Yang dimaksud kasat mata menurut peneliti dalam hal ini adalah motivasi yang dalam pengungkapannya sering terkendala oleh dua hal, yakni munculnya penelaian diri baik faking good yang biasa dilakukan dengan tidak memberikan jawaban yang sebenarnya karena adanya nilai-nilai normatif yang membatasi seseorang dalam memberikan jawaban sebagai bentuk pencitraan diri. Hal kedua yang sering muncul yakni bahwa motivasi yang biasa diungkapkan oleh informan adalah motivasi yang disadari sepenuhnya, namun motivasi yang tidak disadari tidak akan terungkap.

C. Fokus penelitian

Perilaku pembelian voucher game online merupakan perilaku yang kini banyak dilakukan oleh seorang pemain game online gamer. Terjadi beberapa pergeseran mengenai tujuan dalam bermain game itu sendiri yang awalnya bermain untuk mencari hiburan menjadi suatu hal yang dilakukan dengan pengorbanan berupa hal-hal material seperti pembelian voucher game yang dilakukan seorang gamer demi tujuan tertentu dalam bermain game. Fenomena tersebut mendorong peneliti untuk secara khusus ingin mengetahui tentang motivasi yang mendorong para gamer melakukan pembelian voucher game online. Beberapa kasus yang berkaitan dengan perilaku pembelian voucher game cenderung berdampak negatif bagi seorang gamer. Hal tersebut tidak terlalu mendapat perhatian khusus bahkan dianggap bukanlah sebagai suatu ancaman bagi para gamer. Perilaku pembelian voucher game online pun kini semakin menjamur dan seolah menjadi gaya hidup bagi sebagian gamer. Hal inilah yang mendorong peneliti untuk mengetahui motivasi sebenarnya yang melatarbelakangi para gamer dalam membeli voucher game online secara lebih mendalam.

D. Informan Penelitian

Informan penelitian adalah gamer yang melakukan pembelian voucher game. Informan dipilih menggunakan metode accidental sampling yakni informan dipilih secara acak melalui chat dalam dunia game online dalam artian tidak ada batasan usia, dan gender, namun dapat memenuhi kategori informan penelitian. Accidental sampling convenince sampling yakni sampel diambil atas dasar seandainya saja, tanpa direncanakan lebih dahulu. Juga jumlah sampel yang dikehendaki tidak berdasarkan pertimbangan yang dapat dipertanggung jawabkan, asal memenuhi keperluan saja Nasution, 2003.

E. Lokasi Penelitian

Lokasi yang ditetapkan dalam penelitian ini sesuai dengan lokasi yang ditentukan oleh responden gamer.

F. Teknik

Pengumpulan Data Penelitian kualitatif menggunakan metode kualitatif yaitu pengamatan, wawancara dan penelaahan dokumen Moleong, 2012.