Voucher Cash Game online

penting yang dapat membantu menjelaskan motivasi. Kebutuhan pencapaian merupakan dorongan untuk melebihi, mencapai standar-standar, dan berjuang untuk berhasil. Kebutuhan Kebutuhan kekuatan dapat membuat orang lain berprilaku sedemikian rupa sehingga mereka tidak akan berprilaku sebaliknya, dan kebutuhan hubungan merupakan keinginan antarpersonal yang ramah dan akrab dalam lingkungan organisasi. David McClelland menjelaskan tiga jenis motivasi yang diidentifikasi dalam buku ”The Achieving Society”:

a. Kebutuhan untuk berprestasi n-ACH

Setiap individu memiliki dorongan yang kuat untuk berhasil. Dorongan ini mengarahkan individu untuk berjuang lebih keras untuk memperoleh pencapaian pribadi ketimbang memperoleh penghargaan. Hal ini kemudian menyebabkan seseorang melakukan sesuatu yang lebih efisien dibanding sebelumnya.

b. Kebutuhan untuk berkuasa n-pow

Merupakan keinginan untuk memiliki pengaruh, menjadi yang berpengaruh, dan mengendalikan individu lain. Dalam bahasa yang lebih sederhana, ini adalah kebutuhan atas kekuasaan dan otonomi. Individu dengan nPow yang tinggi biasanya lebih suka bertanggung jawab, berjuang untuk mempengaruhi individu lain, senang ditempatkan dalam situasi kompetitif, dan berorientasi pada status, dan lebih cenderung khawatir dengan wibawa dan pengaruh yang didapatkan ketimbang kinerja yang efektif.

c. Kebutuhan untuk berafiliasibersahabat n-aff

Merupakan kebutuhan untuk meperoleh hubungan sosial yang baik dalam lingkungan sosial. Kebutuhan ini ditandai dengan memiliki motif yang tinggi untuk persahabatan, lebih menyukai situasi Kooperatifdibanding kompetitif.

3. Teori Motivasi Intrinsik dan Ekstrinsik Ryan Deci

Teori yang dikembangkan oleh Ryan dan Deci 2000 ini merupakan salah satu teori motivasi yang dikenal sebagai Teori Determinasi Diri atau Self Determination Theory SDT. Self Determination Theory SDT adalah pendekatan dalam ilmu psikologi yang menganalisa motivasi yang menitikberatkan pada pentingnya suatu dorongan yang terdapat dalam diri individu untuk mengembangkan diri dan mengatur sebuah perilaku. Dalam teori tersebut menelaah perbedaan antara motivasi terkontrol dan motivasi yang terotonomi berdasarkan sebab-akibat causality orientation Petri Govern dalam Pradana, 2008. Bedasarkan sumber bentuk dan orientasi individu untuk terlibat dalam sebuah perilaku, SDT telah mengkategorisasikan konstruk motivasi menjadi dua model, yaitu : 1 motivasi yang terbentuk atas pengaruh dari luar diri individu motivasi ekstrinsik dan 2 motivasi yang terbentuk dari diri individu motivasi intrinsik Deci Ryan; 2000, dalam Pradana, 2008.