Kebutuhan sosial, berkaitan dengan menjadi bagian dari orang lain, dicintai

1. Motivasi ekstrinsik Perilaku yang termotivasi secara ekstrinsik ini dipahami sebagai usaha untuk mendapatkan suatu hasil yang terpisah dari perilakuaktivitas itu sendiri. Dalam klarifikasi orientasi sebab-akibat, Vallerand dalam Pradana, 2008 menggolongkan perilaku motivasi ini sebagai bentuk dari orientasi yang terkontrol, dalam artian dimana melibatkan suatu kontrol atau pengarahan bagaimana seorang individu harus bersikap. Meskipun demikian, Bandura 1986 berpendapat bahwa perilaku yang termotivasi secara ekstrinsik hanya akan bertahan secara berkelanjutan selama faktor pendorongnya tetap dipertahankan, dan cenderung berubah jika faktor pendorongnya diganti atau dihilangkan. 2. Motivasi intrinsik Perilaku yang termotivasi secara intrinsik mengggambarkan prototype dari aktivitas yang berkedaulatan diri yang individu lakukan secara alamiah dan spontan saat mereka memiliki kebebasan untuk mengikuti apa yang mereka inginkan. Dalam klarifikasi orientasi sebab akibat Causality orientation, Vallerand 1997 menggolongkan perilaku motivasi intrinsik sebagai bentuk dari orientasi yang terotonomi, dalam artian dimana seorang individu bertindak dan meregulasi perilakunya atas dasar ketertarikan dan disokong oleh nilai- nilai yang penting bagi individu tersebut.

4. Teori Kebutuhan Murray

Teori Hendry Alexander Murray 1938 mempercayai bahwa motivasi seseorang dalam melakukan sesuatu didasari oleh kebutuhan-kebutuhannya. Teori kebutuhan Murray menguraikan kebutuhan manusia secara lebih rinci, Murray mengemukakan bahwa ada 27 kebutuhan yang dapat mempengaruhi motivasi seseorang. 1. Need of Achievement Kebutuhan untuk berprestasi 2. Need of Acquisition Kebutuhan untuk menerimamemiliki sesuatu 3. Need of Agression Kebutuhan untuk menyerang 4. Need of Destruction Kebutuhan untuk membinasakan 5. Need of Construction Kebutuhan untuk membangun 6. Need of Counteraction Kebutuhan untuk menentang 7. Need of Dominance Kebutuhan untuk menguasai 8. Need of Exposition Kebutuhan untuk mempertunjukkan 9. Need of Recognition Kebutuhan untuk diakui 10. Need of Understanding Kebutuhan untuk memahami 11. Need of Affiliation Kebutuhan untuk menjalin relasi 12. Need of Defence Kebutuhan untuk mensegani 13. Need of Nurturance Kebutuhan untuk mengayomi 14. Need of Sex Kebutuhan untuk memiliki hubungan sexual 15. Need of Succorance Kebutuhan untuk membuat iba 16. Need of Autonomy Kebutuhan untuk menjadi mandiri