Kebutuhan sosial, berkaitan dengan menjadi bagian dari orang lain, dicintai
1. Motivasi ekstrinsik
Perilaku yang termotivasi secara ekstrinsik ini dipahami sebagai usaha untuk mendapatkan suatu hasil yang terpisah dari
perilakuaktivitas itu sendiri. Dalam klarifikasi orientasi sebab-akibat, Vallerand dalam Pradana, 2008 menggolongkan perilaku motivasi ini
sebagai bentuk dari orientasi yang terkontrol, dalam artian dimana melibatkan suatu kontrol atau pengarahan bagaimana seorang individu
harus bersikap. Meskipun demikian, Bandura 1986 berpendapat bahwa perilaku yang termotivasi secara ekstrinsik hanya akan bertahan
secara berkelanjutan selama faktor pendorongnya tetap dipertahankan, dan cenderung berubah jika faktor pendorongnya diganti atau
dihilangkan. 2.
Motivasi intrinsik Perilaku yang termotivasi secara intrinsik mengggambarkan
prototype dari aktivitas yang berkedaulatan diri yang individu lakukan secara alamiah dan spontan saat mereka memiliki kebebasan untuk
mengikuti apa yang mereka inginkan. Dalam klarifikasi orientasi sebab akibat Causality orientation, Vallerand 1997 menggolongkan
perilaku motivasi intrinsik sebagai bentuk dari orientasi yang terotonomi, dalam artian dimana seorang individu bertindak dan
meregulasi perilakunya atas dasar ketertarikan dan disokong oleh nilai- nilai yang penting bagi individu tersebut.